{ 56 } || Langkah awal

4.6K 226 12
                                    

" Tunggu, hai kak salma,  nama aku Dafelle,  panggil aja Felle atau fel "- seru felle menyodorkan tangannya pada salma,  gadis itu tersenyum lalu mengangguk " Salma, salam kenal ya "- salma menerima uluran tangan felle dengan senang hati.

••• Step Backward •••

Salma tersenyum samar, menatap sekitar dengan tatapan kaget, benar - benar luar biasa, tempat ini sudah dihias sedemikian rupa bagusnya, apalagi Bintang dilangit itu semakin menakjubkan. Banyak sekali Bintang - Bintang yang menerangi malam, hanya ada satu bulan.

Benar - benar tak pernah menyangka jika dirinya akan berdiri bersama David disini, tak pernah berfikir jika ia dan lelaki itu akan bisa menghabiskan waktu seperti ini.

" Bagus ya"- tebak David melihat dengan jelas bagaimana ekspresi wajah salma

" Heem "- gumam nya

" Yaiyalah gue yang hias tempat ini "- ujar David begitu sombong

" Cih, sombong "-

" Harus "-

Salma hanya geleng - geleng, memilih berjalan menuju pembatas Rooftop, melihat kearah bawa betapa mengagumkannya pemandangan jika dilihat dari atas sini.

" Bagus banget "- tanpa sadar ia terus berjalan maju, hampir saja selangkah akan berjalan ada seseorang yang sudah lebih dulu menarik dan mendekap tubuhnya dengan sangat erat, salma benar - benar merasa sangat kaget, sedikit mendongak mendapati David tengah memeluknya dengan sangat erat.

Ia Melepas pelukannya " Lo kenapa, harus nya lihat - lihat dong,  hampir aja lo jatuh kesana, kalo lo jatuh terus gue gimana?!! "- bentak David menatap salma marah " Kenapa gak fokus sih,  hah kalo aja gue gak merhatiin lo tadi gimana "-

" Gue beneran gak sadar "- salma kaget mendengar bentakan lelaki itu,  dia benar - benar sangat marah

" Akhhhh!!!"- pekiknya frustasi

" Hey gue gak papa kan buktinya "- lerai salma berusaha menenangkan David

" Tetep aja, untung aja gue lihat,  kalo enggak gimana nasib lo,  bisa gak sih lo lebih fokus"- kecam David merasa begitu marah

" Hum,  gue gak sadar,  maaf "- sesal salma

Untung saja disini hanya ada David,  tadi ayah serta adiknya tengah menyiapkan semua dan menjemput mamanya. 

" Betapa takutnya gue kalo sampek kehilangan lo sal "- David kembali menatap kedua mata salma serius

" udah lah, mending lo minum dulu, pasti lo juga kaget "- tuturnya menghela nafas panjang

Gadis itu mengangguk kecil, mengambil segelas air, berjalan mendekat pada David memberikannya pada lelaki itu, dia terlihat sangat kaget dari pada salma sendiri,  ia tau jelas jika lelaki itu sangat serius padanya, semakin membuat senyumannya mengembang.

" Harusnya lo yang minum, lo yang kaget "- salma duduk tepat disamping lelaki itu

" Enggak gue gak papa "-

" Ayo diminum dulu "- salma membantu David untuk meminum minuman itu, mau tak mau dia pun hanya menurut saja.

" Gue gak bakal kemana - mana "- terang salma, nyatanya ia begitu mencintai lelaki ini, untuk marah kepadanya pun tak butuh waktu lama, hanya beberapa hari saja dia sudah mampu mengambil hatinya dengan sangat cepat, benar - benar lemah.

Rasa cintanya terlalu besar hingga untuk memaafkan lelaki itu pun selalu dalam jangka waktu cepat, entah kenapa ia terlalu mencintai sampai lupa sudah seberapa banyak rasa sakit yang diberikan oleh lelaki itu padanya. Tapi ia nampak buta dan tak memikirkan soal itu. 

Step Backward Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang