{ 15. } || Menghindar!

8.5K 380 18
                                    



●●● Step Backward ●●●



Salma berjalan memasuki kelasnya dengan langkah lebar , ia beruntung karna bisa bangun tidur sangat awal hingga ia bisa menghindari lelaki itu . Sebaiknya salma harus berusaha dengan benar menghindari lelaki itu , entah kenapa saat melihat lelaki itu emosinya semakin memuncak saja hingga membuat perasaannya seakan - akan tercabik - cabik .

" Salma , whatt "- pekik indah menatap salma dengan tatapan kaget saat melihat gadis itu datang lebih awal .


" Why , Kenapa datang seawal ini , gak biasanya lo dateng sepagi ini "- selidik indah menatap salma dengan tatapan menyelidik


" Huh , telat salah , terlalu awal juga salah "- ungkap salma menghela nafas kasar lalu memilih duduk dibangkunya sesekali mengatur nafas


" Ya bukannya gitu , habisnya lo aneh banget tiba - tiba udah sampek sepagi ini aja "- ucp indah


" Dah lah gue lagi males ngomong "- ucp salma melipat tangannya dimeja lalu mulai menenggelamkan wajahnya di lipatan tangan dengan mata terpejam , kali ini mood nya sedang tak baik .


" Ada masalah ?"- tnya indah


" Cerita aja kali sal , Gue bakalan dengerin semua curhatan lo "- ucp indah sesekali membuka ponsel dan mendapati beberapa notifikasi pesan mulai memenuhi isi ponselnya .

●●●<>●●●


David menuruni tangga dengan seragam sekolah yang sudah melekat dibajunya , ia menoleh kekanan kiri , melihat jika di meja makan tak terdapat siapapun , hanya ada beberapa makanan , namun tempat tersebut kosong .

" Den david mau sarapan sekarang?"- tnya Retno wanita berumur kepala empat yang merupakan art dari salma dan david .


" Enggak bi , Dia kemana ?"- tnya david menatap retno dengan tatapan bertanya


" Siapa ? "- tnya retno bingung

" Salma "- jawab david dengan nada yang begitu dingin


" Oh non salma udah berangkat dari tadi pagi den , katanya ada urusan dikampus "- jelas retno yang sukses membuat david hanya diam

" Yaudah David berangkat dulu bi "- pamit david segera keluar dari rumah , menghampiri mobilnya yang sudah terparkir digarasi .


Melajukannya dengan kecepatan diatas rata - rata membelah jalanan yang terbilang masih sangat sepi .


Entah tiba - tiba diotaknya terlintas wajah gadis itu yang nampak begitu kecewa saat menatapnya .


Beberapa hari ini pikirannya selalu berkelana kesana kemari hingga membuatnya harus berusaha untuk merelax an dirinya .

Step Backward Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang