{ 64 } || Epilog.

8.1K 269 57
                                    



••• Step Backward •••


Duduk diam, ditemani angin malam yang terasa begitu menyejukkan.  Bahkan hujan pun masih belum berhenti sampai saat ini, gemuruh petir pun masih terdengar. Hujan tak kunjung berhenti tapi malah semakin deras, tapi gadis itu pun masih duduk disana. Beruntung karna ia duduk di halte ini, jadi tubuhnya tak terus menerus terkena air hujan, setidaknya ada tempat teduh untuknya.

Hatinya masih terasa sakit, kenyataan pahit yang ia terima benar - benar mampu menghancurkannya.  Ia terlalu rapuh, entahla apa salahnya hingga kisah Cinta ini harus berakhir mengenaskan.

Ingin sekali ia bahagia, bahagia dengan orang yang benar - benar dicintai, merasa beruntung karna memiliki seseorang yang bisa mencintainya dengan tulus.


Tapi semua hal yang ia pikirkan malah membuat dirinya jadi kecewa, terlalu kecewa akan berbagai macam imajinasi yang terhempas sia - sia. Susah untuk merangkai berbagai macam kisah menyenangkan, tapi itu semua hancur dalam sekali tembakan, seharusnya imajinasi nya tak terlalu tinggi agar ia tidak terjatuh se dalam ini.

" Gue kesini buat lo, tapi lo malah "- gumam nya, menyeka air mata yang tiba - tiba turun begitu saja, ia sangat kecewa, benar - benar kecewa


" Sall "- panggil seseorang, reflek membuat salma menoleh menatap lelaki tersebut dengan tatapan kaget

" Lo "-.


•••~•••


Gadis itu tersenyum senang saat melihat salma pergi begitu saja meninggalkan tempat ini, hanya melakukan hal itu pun ia sudah mampu mendapatkan apa yang diinginkan. 

" Tanpa ngelakuin apapun, aku udah bisa dapetin yang aku mau, lagipula salma terlalu bodoh, dia ga liat apa yang sebenernya terjadi, kan jadinya salah paham "- kekeh dea, tersenyum penuh kemenangan saat melihat usaha nya


" Setelah ini aku pastiin kalo kalian berdua gaakan bisa bersatu "- ucp dea begitu senang

" Apa yang lo lakuin "- seru seseorang reflek membuat dea menoleh mendapati David sudah berdiri disana, menatapnya dengan tatapan tajam

" Eh kak david udah bangun, kak David harusnya istirahat sekarang, ayo kak lebih baik kakak istirahat ya "- tutur dea, menuntun David menuju kearah ranjang

" Gak, lo pikir gue gak tau hah, lo tadi bawa - bawa nama salma, mana salma? Apa yang lo lakuin sama dia hah! "- bentak David yang sudah di penuhi kabut emosi

" Kak aku gak ngelakuin apapun, ayo kak David harus balik istirahat "- jelas  dea

" Gue gak mau, Bilang sama gue, dimana salma! "- bentak david
" Akhhh "- ringis nya saat merasakan kepalanya terasa nyeri akibat belum pulih sepenuhnya

" Aku kan udah bilang kalo kakak jangan banyak gerak dulu "- ujar dea, menuntun david untuk duduk di ranjang

" Gue gak mau "- tolak david masih tetap memegangi kepalanya yang terasa semakin nyeri

Step Backward Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang