{ 63 } || Step Backward.

6.8K 260 156
                                    


••• Happy Reading •••


Gadis itu melangkah keluar dari kamar mandi sedikit tergesa - gesa, sedikit mengernyit saat melihat keadaan sekitar terasa sangat sepi, atau mungkin jadwal keberangkatan selanjutnya sudah landas. Oh tidak, ia benar - benar sudah terlambat, seharusnya ia tak lama berada dikamar mandi sampai seperti ini.

" Yahh, gimana dong "- gumamnya begitu lirih, memilih menghela nafas gusar sesekali memejamkan matanya

" Aishh, kenapa juga gue kelamaan dikamar mandi, kan jadi telat gini "-

Oho ayolah, jika sudah begini lalu ia harus apa, sungguh sial, ini jelas salahnya. Ia memilih kembali menarik kopernya berjalan keluar dari bandara dengan langkah malas. Sebelum benar - benar keluar ia melihat siluet seseorang yang tengah terduduk di lantai dengan keadaan kacau, tentu itu membuat nya sedikit mengernyit, merasa sangat familiar dengan lelaki tersebut.

Berjalan mendekat kearah lelaki tersebut dengan langkah pasti, perasaannya terasa begitu rumit, pikirannya berkecamuk, ia segera berdiri tepat didepan lelaki itu.

Lelaki itu mendongak menatap salma dengan kedua mata berkaca, reflek membuat salma ikut terduduk dengan wajah shock nya.

" Davidd "- gumam salma begitu pelan, merasa begitu tak percaya saat melihat lelaki itu sekarang ada dihadapannya

" Sal, jangan tinggalin guee, plisss, balik sama gue lagi sal, lo cuma salah paham soal itu semuanya "- terang lelaki tersebut, salma terdiam kaku, berusaha untuk tetap kuat

" Gue bisa jelasin semua nya sal "- ujar lelaki itu

" Gue Cinta sama lo "- gumam salma begitu pelan, tanpa sadar air matanya turun satu persatu, hatinya terasa sangat ngilu saat melihat lelaki yang dicintai malah terduduk di lantai dengan sangat mengenaskan

" Gue jauh lebih Cinta sama lo "- tegas nya, reflek membuat salma tersenyum

Menatap lelaki dihadapannya dengan senyuman manis, hatinya lemah jika sudah dihadapkan pada lelaki ini, sulit untuk membencinya, sangat sulit bahkan.

" Ummm, Permisi "- ucp seseorang yang memegang pundak salma, reflek membuat gadis itu terkejut lalu menatap kearah belakang

" Maaf, tadi lo yang pinjem duit gue kan "- ujar gadis itu, reflek membuat salma mengangguk samar

" Gue kira lo udah pergi "- ucp salma

" Enggak, gue gak jadi pergi, gue bakal menetap disini, di amerika "- timpal gadis itu

" Lo sendiri ngapain disini? "- tnya gadis itu, salma reflek menoleh kearah depan, dan tak mendapati siapapun disana

" Tadi lo liat cowok yang berdiri didepan gue gak? "- tnya salma

" Hah? Enggak tuh, lo ngaco ya, dari tadi lo cuma ngelamun disini, berdiri sendirian, lo lagi mikirin apa sih? "- tnya gadis itu. Salma kembali mengernyit heran, ia ingat jelas jika tadi berbicara dengan David, tapi kenapa tiba - tiba lelaki itu kembali menghilang, apa dirinya hanya berhayal, apa itu semua hanya halusinasi nya saja? Imajinasi semata, bisa saja seperti itu, tak mungkin jika lelaki itu menyusulnya sampai ke amerika, itu sangatlah mustahil.

Step Backward Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang