{ 11 } || Berenice

7.9K 386 5
                                    


●●● Step Backward ●●●

Salma berjalan memasuki rumahnya dengan pikirannya yang berkecambuk .
Entah kenapa kali ini ia merasa begitu aneh , tiba - tiba saja ia sibuk memikirkan kata - kata lelaki itu yang dengan terang - terangan merendahkan dirinya .

Salma membuka pintu kamarnya , hanya satu yang ada dipikirannya , gelap , seperti perasaannya saat ini . Menyalakan lampu kamarnya , melemparkan tasnya asal - asal an lalu mendudukkan dirinya di ranjang .


Ia merasa begitu kelelahan , beberapa ujian yang diberikan para senior untuk dapat menjadi kandidat ketua BEM beberapa minggu ini mampu membuat salma merasa sangat sibuk .


Gadis itu merebahkan tubuhnya ke ranjang lalu memejamkan mata mulai memijit - mijit kepalanya berusaha untuk meredakan rasa pening yang tiba - tiba menjalar .

" Salmaa "- panggil seseorang yang sukses membuat gadis itu menghela nafas gusar lalu mulai beranjak bangun dan menghampiri mamanya yang tengah memanggil - manggil namanya .

" Kenapa ma ?"- tnya salma saat firen sudah berada dihadapannya

" Kamu siap - siap ya , habisini kita mau makan malam sama Keluarga tunangan kamu "- jelas firen yang sukses membuat salma menghela nafas gusar , ia merasa begitu malas jika bertemu dengan lelaki itu dalam waktu dekat ini , tapi kenapa malah harus ada acara semacam ini yang harus melibatkan dirinya dan lelaki itu .

" Paham salma , mama udah siapin baju kamu di gantungan lemari , kamu pake baju itu , Buruan siap - siap , buat penampilan kamu semenarik mungkin "- jelas firen bergegas begitu saja meninggalkan salma yang masih terdiam mematung

" Ish males banget gue ketemu sama tu cowok , lah kenapa sekarang malah harus ada acara kek gini sih "- ungkap salma menghela nafas gusar lalu memilih untuk segera bersiap - siap , lagipula ia juga tak bisa mengelak lagi , percuma saja ia menolak , tetap saja ini akan terjadi tak sesuai apa yang ia inginkan .

Beberapa menit ia sudah bersiap dengan dirinya , menatap kearah pantulan cermin dan melihat jika dres berwarna biru tua ini begitu cocok ditubuhnya , ia menggerai rambutnya , tanpa mengenakan make up atau semacamnya .

" Aduh , ini hampir aja telat loh , kamu udah selesai apa belum sih "- ucp firen yang langsung saja memasuki kamar salma

" udah ma "- jawab salma

" Eh eh , gak bisa , pake make up dong , kamu tu mau makan malam sama tunangan dan keluarganya jadi harus berpenampilan yang bagus dong "- tutur firen mulai menyuruh salma untuk duduk dan dia mulai memberikan riasan make up diwajah salma hingga membuat gadis itu menghela nafas gusar .

" Aduh ma jangan menor - menor "- peringat salma

" Udah kamu diam aja "- ungkap firen yang sukses membuat salma hanya diam


Beberapa menit berlalu dan akhirnya riasan diwajah salma mampu membuat gadis itu menatap penampilannya dicermin lalu mengangangguk samar .


" Not bad "- ucp salma

" Oh No , so pretty "- ucp firen

Step Backward Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang