{ 53 } || Cemburu?

6.2K 254 22
                                    


••• Step Backward •••


Salma tersenyum samar, mungkin masih ada kesempatan yang harus ia berikan pada lelaki itu, lagipula setiap manusia pasti punya suatu kesalahan kan. 

Bayangan tentang wajah lelaki itu mulai berputar - putar diotaknya, membuat senyumannya tak juga memudar sedari tadi. Ia sudah sampai dirumah kali ini, duduk bersantai dikamarnya seraya memegang ponsel.

" Akhhhhh, kenapa gue gak berhenti mikirin dia sih,  sial sial sial, jangan sal jangann, lo harus jual mahal "- peringatnya pada diri sendiri

" Huh, dia harus perjuangin lo sekarang,  dia juga harus bisa bikin sakit hati gue ilang dengan cara dia sendiri, seengaknya gue juga harus tau seberapa Cinta dia sama gue "- pikir salma seraya mencepol rambutnya asal - asal an, kembali terdiam menatap lurus kearah jendela kamarnya.

" Tunggu,  tapi kenapa tiba - tiba dea bisa ngerelain david gitu aja "- pikir salma " Aneh, sebenernya apa yang dia rencanain "-

" Huh, tenang sal, lo gak boleh punya fikiran negatif "- ujar salma seraya menggeleng kuat

" Salma"- panggil seseorang itu membuat salma reflek menoleh ke sumber suara dengan tatapan kaget

" Mama "- gumam salma

" Dari tadi mama panggilin kmu gak denger "- ungkap firen

" Mama panggil salma"-

" Yaampun kamu ini "-

" kenapa ma? "-

" Ada temen kamu dibawa "-

" Siapa? "- tnya salma

" Gak ngerti, cowok pokoknya "- ujar firen

" Yaudah salma temui dulu "- ucp salma segera berjalan menuruni tangga menuju keruang tamu, tempat dimana orang itu menunggunya.

Entah siapa yang berniat menemuinya di jam ini, berjalan dengan langkah lebar mendekat kearah orang yang duduk membelakanginya. 

" Siapa lo? "- lelaki itu menoleh menatap salma lalu tersenyum samar

" Lo, temennya arya "- tebak salma menatap lelaki itu yang tak lain adalah dion kakak kelasnya sekaligus teman arya

" Iyah sal, pliss gue butuh bantuan lo "- seru dion

" Kenapa? "- tnya salma

" arya kecelakaan "- ucp dion begitu lirih

Salma membelalakkan matanya merasa tak percaya akan kabar yang ia dengar " Hah"-

" Gue mohon lo jenguk dia sal, dia butuh lo, setidak nya mungkin lo bisa bantu dia untuk segera sadar dan gak sampek koma "- mohon dion

" Gue bukan dokter, gue juga ga bakal bisa bikin dia sadar "- gumam salma

" Tapi sal, dia ada perasaan sama lo, mungkin aja dengan lo ngasih semangat ke dia, dia bakal bangun "- jelas dion

" Apa cuma gue doang yang bisa? "-

" Mungkin iya sal, arya udah gapunya keluarga yang utuh "-

" Kenapa bisa? "-

" Kedua ortunya udah meninggal, dan beberapa hari setelah deket sama lo seakan - akan dia punya kebahagiaan tersendiri "- jelas dion begitu serius

" Hmm, gue bakal jenguk dia, kirim aja alamat rumah sakitnya nanti gue kesana sendiri "- jawab salma

" Gue bakal anter lo sekarang aja, kalo mau siap - siap dulu gapapa, bakal gue tungguin "- ungkap dion , salma diam berfikir untuk mengiyakan ajakan lelaki itu ataupun tidak?  .

Step Backward Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang