{ 52 } || Keraguan .

5.4K 239 27
                                    


••• Step Backward ••


Sinar matahari pagi sudah semakin merangkak naik berusaha menerobos jendela yang bahkan sudah memiliki gorden . Walaupun begitu sinar matahari tersebut masih mampu menyilaukan kedua orang yang tertidur di satu ranjang yang sama.

Keduanya nampak saling berpelukan, tentu itu adalah David dan salma, bahkan entah kenapa bisa lelaki itu bertelanjang dada? Mungkin karna tadi malam baju yang ia kenakan terkena muntahan salma hingga mau tak mau David harus melepaskan bajunya. 

" Engghhh "- lenguh salma memegangi kepalanya yang terasa sangat nyeri
" Akhhh "- ringis nya , sedikit kebingungan saat merasakan jika di kepalanya terdapat sebuah kapas dengan handsaplas yang tertempel disana.

Gadis itu mulai membuka matanya, mengedarkan pandangannya keseluruh penjuru ruangan, sedikit mengernyit saat mengetahui ia sedang ada dimana saat ini.

Apalagi saat melihat ada seseorang yang memeluk dirinya dengan sangat erat, melirik kearah samping dengan tatapan bingung " David "- gumam salma begitu pelan,  tanpa sadar ia malah sibuk memandangi wajah bantal lelaki itu yang sialnya membuat salma terpukau.


" Gue tau lo peduli sama gue "- gumam salma mengusap pipi kanan David pelan , jujur ia sedikit ingat tentang apa yang terjadi tadi malam. Jika untuk memikirkannya pun ada sedikit rasa tak rela dalam dirinya saat ini. Ia tak pernah bisa membohongi hatinya , untuk bisa melupakan lelaki ini pun  membutuhkan kekuatan berkali - kali lipat, nyatanya ia tak pernah bisa melakukan hal jahat pada lelaki itu. 

Salma kembali tersenyum saat mengetahui David lah yang menyelamatkannya dari arya, lelaki itu yang sudah membawanya kemari, menemaninya dan menjaganya dengan sangat baik,  bodohnya salma baru menyadari jika lelaki itu sedang bertelanjang dada. 

" Kenapa dia gapake baju "- pikir salma,  ia berusaha mengingat sesuatu namun sedikit susah karna tak semua hal yang dilakukan tadi malam itu ia ingat semua potongan - potongan kejadiannya. 

Ia menggeleng kuat saat memikirkan begitu banyak pikiran - pikiran negatif diotaknya,  Setelahnya ia berusaha bangun untuk menuju kekamar mandi  , tapi lelaki itu malah memeluknya dengan sangat erat.

" Mau kemana sal? "- suara berat lelaki itu sukses mengintrupsinya . David membuka mata nya menatap salma yang juga menatapnya. 


" Kenapa lo bawa gue kesini, harusnya lo bawa gue pulang aja "- ujar salma berusaha menepis tangan David yang memeluk dirinya , Ia harus ingat berbagai macam rasa sakit yang diberikan oleh lelaki itu padanya, salma harus tetap mengingatnya agar ia tak sampai terjatuh ke dalam lubang yang sama lagi, itu cukup menyakitkan baginya.

Lelaki itu ikut duduk disana menatap salma yang juga menatapnya dengan raut kebencian, namun dibalik rasa benci pasti gadis itu masih mencintainya.

" Gue sadar sekarang "- ucp david begitu lirih hingga membuat salma mendengus sebal " Gue sayang sama lo "- lanjutnya

" Terus lo pikir gue peduli hah?"- sentak salma menatap david sinis lalu beralih turun dari nakas, berjalan dengan tertatih - tatih menuju kekamar mandi


" Sall gue mohon kasih gue kesempatan "- pinta david berusaha mengejar salma

Step Backward Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang