{ 33 } || Arogan ?

6.1K 278 9
                                    



●●● Step Backward ●●●

Salma menatap wanita lanjut usia yang nampak begitu muda walaupun sudah timbul sedikit keriput disekitar wajahnya , hanya sedikit karna salma rasa wanita itu terlalu pandai merawat diri walau sudah memiliki cucu yang sebesar david .


Wanita itu mengenakan pakaian yang terlampau modis , kacamata berwarna hitam bertengger manis di hidungnya , lalu sebuah koper kecil miliknya tengah dibawa oleh david , oh ayolah apakah wanita itu adalah nenek dari david? Sangat - sangat modis , walaupun sudah berumur kepala 5 namun wanita itu tetap saja terlihat cantik , sama dengan nenek nya , kenapa bisa gaya nenek david dan neneknya begitu tak jauh berbeda .

Tadi salma sudah sempat menyalami wanita itu , gaya nya benar - benar sangat lah jaman now , sepertinya sangat asik dan tak terlihat seperti nenek - nenek jaman dulu yang harus banyak aturan .

" Ey sini tunangannya david "- pinta dewita alexander , itu adalah nama nenek david sekaligus ibu dari ayah david .


Salma berjalan mendekat kearah dewi dengan tatapan bingung .


" Iya nek ?"- tnya salma


" Sini duduk aja "- pinta dewi menepuk sofa disampingnya mengintrupsi salma agar mau duduk .


" Uh , Nenek lihat kamu anaknya terlalu kaku ya , dingin , cuek , bodo amat an "- tebak dewi yang sama sekali tak salah , melainkan tebakan wanita itu terlampau benar semua .


" Tapi sekarang kamu bikinin saya teh , yang enak , coba , saya mau lihat bagaimana kemampuan kamu dalam membuat teh "- jelas dewi dengan nada yang terdengar ketus .


" Iya nek "- ujar salma mengangguk samar , mungkin untuk beberapa hari ini salma harus berusaha sebaik mungkin untuk bersikap , karna seperti yang ia lihat nenek david ini sangatlah ketus dan pemilih .

Salma segera berjalan masuk ke dalam dapur , ia menghela nafas gusar , bagaimana sekarang , bahkan ia sama sekali tak terlalu memahami urusan dapur .

Ia memilih untuk mengambil sebuah panci , lalu memasukkan air kendalam panci tersebut dan mulai merebusnya .

" Huh , Gimana dong , ntar kalo gaenak gimana coba "- ucp salma sedikit menggerutu

" Lo gak bisa bikin teh?"- tnya david yang tiba - tiba berada disampingnya


" Bisa " - jawab salma dingin

" Ck , Gue tau kalo lo kebingungan "- ucp david enteng


" Seperti yang lo tau "- cibir salma berusaha mengangkat panci tersebut dengan sebuah kain tipis

" Awww "- ringis salma melihat tangannya kepanasan karna kain yang digunakan terlalu tipis untuk mengangkat panci berisi air panas  tersebut

Step Backward Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang