••• Step Backward •••
Dipagi hari ini matahari nampak begitu menyengat hingga membuat beberapa orang merasa jika kulitnya akan terbakar jika terlalu berlama - lama untuk berjemur.
Salma sibuk mengatur barisan untuk upacara, sesekali menyeka keringat yang turun dari pelipis akibat terik matahari.
Ia begitu sibuk pagi ini, bukan hanya dirinya melainkan para anggota bem lainnya pun sama sibuknya seperti salma.
Untuk menyiapkan barisan pun membutuhkan waktu yang terbilang lumayan, anggota bem juga mulai membagi tugas dengan benar agar upacara berjalan lancar nantinya.
Beberapa menit semua selesai, akhirnya upacara dimulai, para mahasiswa serta dosen yang ada disini mulai berbaris sesuai dengan tempat masing - masing, mereka nampak begitu tertib dalam mengikuti upacara ini.
Setelah upacara selesai semua pun mulai dibubarkan, sedangkan para anggota bem masih sibuk membereskan lapangan kampus agar kembali baik lagi.
" Pagi sal "- sapa arya yang sudah berdiri didepan salma
" Pagi "- jawab salma enteng
" Oh iya nanti kita semua bakal ngadain acara kecil - kecilan di cafe, khusus anak bem, akan ada acara minum disana, lo harus ikut "- ungkap arya
" semuanya juga bakal ikut, cafe nya juga udah di sewa beberapa jam, ini cuma buat seneng - seneng aja ko "- tutur arya .
Salma terdiam, apa yang harus di katakan pada lelaki itu, sebenarnya ia mau mau saja, tapi ia takut jika terlalu banyak minum nantinya, lalu kalau sampai ia tak sadarkan diri bagaimana caranya agar ia bisa pulang.
" Gausa banyak mikir, ntar gue share alamat cafe nya, lo harus dateng karna lo ketua nya juga loh "- ujar arya menepuk bahu salma pelan lalu pergi begitu saja meninggalkan salma.
Salma terdiam, ah sudah lah, lihat saja nanti bagaiman, lagipula ia juga bisa minum banyak jadi tak perlu khawatir, itu sudah biasa bukan.
" Awas sal!! "- pekik seseorang yang langsung menarik salma menjauh dari sana dan memeluk gadis itu sangat erat.
Pranggggggg.
Bahkan salma yang sama sekali tak mengerti apapun ikut kebingungan saat ini, menatap kearah pot bunga yang sudah hancur lebur akibat jatuh dari lantai atas tadi.
" Kenapa lo gak hati - hati sih, untung aja pot bunga itu gak sampek kenak lo "- omel lelaki itu menatap salma dengan tatapan marah
Salma diam, menatap kearah lelaki tersebut dengan tatapan bingung, kenapa lagi ini, kenapa lelaki ini selalu mampu membolak balikkan hatinya seperti ini .
" Kalo aja pot itu jatuh dan kenak lo gimana hah, jangan kebanyakan ngelamun "- peringat lelaki itu menatap salma dengan tatapan marah karna benar - benar merasa khawatir jika sampai pot tersebut benar - benar mengenai gadis itu .
" Berhenti, lo bisa gak sih gausa sok peduli sama gue "- ungkap salma begitu lirih
" Gue udah usaha buat ngejauhi lo tapi kenapa lo malah bersikap sok peduli sih "- dengus salma menatap lelaki dihadapannya dengan tatapan kesal
Beruntunglah disekitar sini tak ada orang, bisa dibilang jika disini tengah sepi jadi tak ada yang melihat perdebatan keduanya .
" Ck, Arghhhhh"- pekik lelaki itu frustasi seraya mengacak ngacak rambutnya merasa begitu emosi, sedangkan salma hanya diam menatap lelaki itu dengan tatapan datar .
KAMU SEDANG MEMBACA
Step Backward
Teen Fiction" Lepasin gueee , Akhhh-" pekik gadis itu saat lelaki tersebut menjambak rambut nya hingga membuat gadis itu meringis kesakitan " Lo gak dengerin perintah gue "- ucp lelaki itu dengan suara beratnya yang terlihat begitu menakutkan " Engghh- Lepas...