{ 26 } || Menghindar .

7.6K 359 25
                                        



●●● Step Backward ●●●


Salma mengetuk - ngetukkan jari nya pada meja sesekali mendengarkan beberapa pendapat dari para mahasiswa mengenai konsep dari acara pesta tahunan kampus kali ini .

Jam pulang kampus sudah berbunyi dari beberapa jam lalu dan tentu saja itu membuat salma segera menuju kearah ruangan BEM , untuk membahas beberapa masalah .


" Gue rasa konsep itu juga bagus , dan kita gelar acara ini di tempat latihan renang biar kelihatan lebih beda , oh iya sesuai sama yang udah kita rapat in kalau pesta nya juga diwajibin buat make topeng "- jelas salma begitu tegas

" Iya gue rasa emang harusnya gitu sih "- celetuk salah satu mahasiswa yang sukses membuat salma mengangguk samar

" Semuanya udah siap kan , bahan buat ngedekornya juga udah lengkap kan , gak ada yang kurang? "- tnya salma menatap bendahara dengan tatapan datar

" Udah semua kok , uangnya juga sisa , menurutlo sisa nya buat beli apa "- jelas Gina yang merupakan bendahara dari anggota bem

" Lo bawa aja buat ntar kalo ada yang harus dibeli lagi "- jelas salma enteng


Beberapa jam berlalu maka berakhir lah juga rapat dengan anggota BEM yang lainnya , setelah nya salma mulai berjalan keluar dari ruangan BEM  menuju kearah parkiran kampus . Rapat bem kali ini adalah rapat yang paling lama menurut salma , tapi ia merasa puas karna mampu mengatur semuanya dengan sebaik - baik mungkin , dan akhirnya sekarang ia bisa pulang kerumah untuk beristirahat , seterusnya ia tak perlu mengadakan rapat lagi , namun beberapa hari lagi pesta tahunan kampus akan segera dilaksanakan dan tentu nya pada hari itu salma akan sangat sibuk .

Beruntunglah karna kesibukannya yang begitu padat ia tak perlu memikirkan semua hal yang membuatnya merasa kesal, itu jadi lebih baik bukan .

Salma segera masuk ke dalam mobil milik indah , untung saja ia tadi meminjam mobil milik indah jadilah saat waktu sudah menunjukkan malam ia tak perlu bingung mencari kendaraan umum untuk pulang , lagipula jika mencari pun ia tak akan menemukannya karna waktu yang sudah begitu larut .

Ia segera melajukan mobil ini menuju kepekarangan rumah dengan sedikit cepat , dipikirannya saat ini hanya satu , yaitu pulang , ia hanya ingin segera sampai dirumah dan merebahkan diri di ranjang .

Salma berfikir apa lebih baik ia mengambil mobil miliknya yang berada dirumah agar dia tak sampai meminjam mobil milik indah seperti ini , tapi kenapa mama nya itu selalu tak memperbolehkannya , dan selalu berfikir jika lelaki dingin yang menjadi tunangannya itu akan memberikan tumpangan padanya .

Tiba - tiba mobil ini berhenti secara mendadak hingga membuat salma mengernyit heran lalu mulai kembali menyalakan mobil tersebut berharap jika akan kembali menyala , namun itu sama sekali tak terjadi , mesinnya tetap mati , lalu sekarang apa yang bisa salma lakukan , bahkan ia sama sekali tak mengerti apapun soal mesin semacam ini .

Gadis itu segera keluar dari mobil berharap jika ada yang akan menolongnya , tapi keadaan sudah menggelap , jarang sekali ada orang yang berlalu lalang di daerah ini .

" Aduh gue harus gimana dong "- ungkap salma menghela nafas gusar lalu mulai mengambil ponselnya berusaha menghubungi kedua temannya namun sedikit susah .

Tiba - tiba ada yang menepuk pundak salma pelan hingga membuat gadis itu hampir saja memekik kaget , lalu memilih untuk menoleh kebelakang dan mendapati lelaki tampan berkulit putih dengan tubuh yang begitu tinggi itu membuat salma terdiam kaku .

Step Backward Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang