{ 37 } || Sadar .

5.6K 258 6
                                    

Bahkan ia terlalu bingung untuk mengerti perasaannya sendiri kali ini , semua terasa membingungkan baginya , Salma menggeleng kuat lalu mulai keluar dari kamar mandi .

••• Step Backward •••

" Salma tunggu  "- Ucp seseorang dan itu sukses membuat salma menghentikan langkahnya menatap kearah orang yang tadi memanggilnya .

" Aku cuma mau ngomong bentar Sama kamu , boleh kan ?"- tnya gadis tersebut yang tak lain adalah Dea .

" Hmm "- gumam salma

" Tapi bisa gak kalo ngomong nya jangan disini "- tutur  Dea

" Why ?"- tnya Salma sedikit ketus

" Cuma bentar kok "- pinta Dea yang sukses membuat Salma hanya menghembuskan nafas kasar

" Ikut gue "- ucp Salma segera berjalan mendahului diikuti Dea dibelakangnya

Salma berhenti tepat dibelakang gedung kampus yang terlihat sepi disini karna jam matkul tengah berlangsung .

" Cepet gue gak punya banyak waktu "- ketus Salma

" Iyaa , aku cuma mau minta maaf ya sebelumnya "- tutur Dea , Salma hanya menaikkan satu alisnya tanda bertanya

" Kamu ada perasaan sama David?"- tnya Dea sedikit takut saat melihat respon Salma

" Gak "- jawab Salma cepat

" Kamu yakin ? Sebelumnya aku minta maaf ya , tapi aku cuma takut kalo nantinya kamu punya perasaan lebih sama David "- ungkap Dea

" Gak ada "- ujar Salma menggeleng samar  , mungkin kali ini ia benar - benar harus menjaga diri dan menjaga hati agar tak sampai kebablasan nantinya .

Tapi bagaimana ia bisa menjaga hati jika setiap harinya lelaki itu mampu membuat jantungnya berpacu lebih cepat dari biasanya .

" Makasih ya , aku lega akhirnya kalo kamu gak punya perasaan apapun sama kak David "- ungkap Dea tersenyum sumringan

" Hmmm "- gumam Salma

" Ouhh ternyata disini lagi banyak cewek gatel berkumpul ya "- cibir seseorang , itu sukses membuat Salma dan Dea reflek menoleh kesumber suara .

Itu adalah Jihan , Pinkan , Dara dan Anisa , keempatnya merupakan senior lebih satu tingkatan dari Salma .

" Ternyata para cewek kegatelan ini lagi ngumpul disini "- ejek Jihan

Salma hanya memutar bola matanya malas , seharusnya ia segera pergi dari sini agar tak sampai bertemu dengan para nenek sihir yang merupakan senior nya .

" Heh Dea , Lo tu ngapain gangguin anak baru ha , mau sok jadi pahlawan Karna pacaran sama David ha "- tantang Dara menatap Dea dengan tatapan sinis

" Enggak kok kak "- ujar Dea menggeleng kuat

" Cih , sadar diri dong , Lo tuh terlalu lemot kalo pacaran sama David , dia tuh terlalu istimewah , sayang banget kalo dapet pacarnya kek Lo gini "- cibir Jihan mendorong pelan bahu Dea

Step Backward Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang