{ 48 } || Gelisa ? .

5.5K 245 8
                                    


Sepagi ini ia harus berdiri didepan gerbang kampus, memantau para mahasiswa yang ketahuan terlambat datang. 

seharusnya ia ada dikelas mengikuti pelajaran , tapi karna ini adalah tugasnya untuk memastikan jika semua mengikuti peraturan dengan sangat baik, maka ia harus melakukan kewajibannya yang satu ini. 

" Sal "- panggil arya, hingga membuat salma reflek menoleh mendapati lelaki itu tengah berjalan mendekat kearahnya dengan membawa sebotol minuman

" Nih,  minum, hari ini gue bakal bantuin tugas lo "- jelas arya

" Yakin? "- tnya salma merasa sedikit ragu

" Iyah yakin "- jawabnya cepat

" Thanks "- ucp salma mengangguk samar

keduanya mulai berjaga - jaga,  melihat jika ada seseorang yang datang terlambat kali ini, arya membantu salma karna menurutnya ini adalah tugas pertama bagi seorang ketua, jadi arya memilih untuk menemani gadis itu beberapa hari kedepan.

" Hey "- ujar salma sedikit memekik , menarik paksa lelaki yang datang terlambat , membawanya mendekat kearah arya yang  berada tak jauh darinya

" Lo telat, jadi mending lo bersihin taman kampus sekarang "- perintah salma

" apa apaan, gue bukan babu kampus ya, mana bisa gue yang disuruh bersihin "- geram lelaki itu

" Buruan, atau lo mau gue aduin ke dosen yang ngurusin dibagian ketertiban hah"- ancam salma seraya menatap lelaki itu dengan tatapan kesal, masih pagi tapi kenapa juga harus mengacaukan moodnya sih .

" Gue gak takut "- tantang lelaki itu

" yang telat bukan gue aja, tuh ada David juga "- ungkap lelaki itu seraya menunjuk kearah lelaki yang baru keluar dari mobilnya .

salma terdiam sejenak, ia benar - benar sudah tak ingin berhubungan dengan lelaki itu tapi jika ia merepotkan arya maka itu tak akan berakhir baik, lalu bagaimana ini.

jika dia bisa, ia sangat ingin mengganti wajahnya untuk beberapa menit agar tak dikenali oleh lelaki itu.

" ini "- ucp salma mendorong lelaki itu kearah arya hingga membuat nya segera mengurus lelaki itu sampai dia menurut

salma berjalan sedikit tergesa lalu menarik tangan lelaki yang juga telat, sampai membuat nya reflek menoleh menatap salma dengan tatapan kaget yang ia samarkan .

" Lo telat"- ungkap salma

" Hah, apa urusannya sama lo "- ucp David enteng

" Peraturan kampus "- jawab salma enteng

" Gue udah males berhubungan sama lo apalagi debat, tapi karna ini tugas ,  gue terpaksa harus nyingkirin ego dulu "- ujar salma

" Ck,  Gue gak bakal hukum lo, tapi  arya yang bakal hukum "- jelas salma enteng seraya melepas tangan David lalu berbalik berniat untuk menghampiri arya, namun lelaki itu sudah terlebih dulu menarik tangannya hingga membuat salma reflek menoleh lalu menatap David dengan tatapan dingin .

" Lepas! "- ucp salma segera menepis kuat tangan David, namun lelaki itu malah lebih dulu menarik nya menjauh dari sana

" Lo apa apaan sih, lepasin gueee! "- pekik salma berusaha untuk melepaskan diri dari lelaki itu namun sangatlah sulit .


Dukkkkk.


" Awwww"- ringis salma merasa sakit dibagian punggungnya karna David tiba - tiba menabrakkan dirinya pada dinding dengan sedikit keras .

Step Backward Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang