💞PANIK💞

50 3 0
                                    

Bel masuk hampir berbunyi namun Anta tak kembali lagi dari toilet itu yang membuat Ine khawatir.

"Duh udah mau bel tapi masih belum balik juga tuh anak gue samperin kali ya"  ucap Ine panik.
"Palingan dia ke kelas gak sih coba cek dulu yuk" ucap Faisal.
"Hm mungkin tapi kan dia gak mungkin tuh langsung ke kelas tanpa kita" ucap Ine.

"Ya palingan ada urusan gak sih" ucap Faisal.
"Ck yaudah deh kita ke kelas aja" ucap Ine.
"Hm gue disini aja kalo Anta di kelas kasih tau gue siapa tau Anta bentar ke sini lagi kan" ucap Buana.

"Yaudah deh gue sama Ical ke kelas lo disini aja kalo Anta ke sini kasi tau kita juga oke" ucap Ine yang diangguki oleh Buana.

Setelah itu Ine dan Faisal berjalan menuju kelas IPA 3 yaitu kelas mereka. Faisal berjalan dengan santainya sedangkan Ine dilanda kecemasan namun ia masih bersikap tenang.

Saat memasuki kelas sudah banyak siswa yang berada di kelas namun tak sama sekali mereka berdua melihat Anta di kelas itu. Ketidakberadaan Anta di kelas membuat Ine semakin panik.

"Aaaa Cal gak ada Anta dong" pekik Ine.
"Oke tenang dulu In" ucap Faisal menenangkan.
"Duh gimana bisa tenang si" teriak Ine yang membuat seisi kelas menoleh kepada mereka berdua.

"Guys kalian liat Samantha ke kelas gak" ucap Faisal kepada teman sekelasnya.
"Enggak" jawab mereka dan ada juga yang menggeleng.

"Eh tadi bukannya dia sama kalian ya dikantin" ucap salah satu siswa.
"Iya sih tapi dia belum balik" ucap Ine.
"Yaudah guys kalo Samantha ke kelas kasih tau gue ya chat atau telpon gue" ucap Faisal.

Setelah itu Faisal dan Ine kembali ke kantin dengan tergesa gesa untuk menemui Buana karna Buana juga tidak ada mengabari mereka berdua.

Buana yang melihat Faisal dan Ine berjalan tergesa gesa menuju mejanya langsung bangkit.

"Anta mana" tanya Buana.
"Buana, Anta gak ada di kelas juga" pekik Ine panik.
"Serius udah tanya yang lain juga" tanya Buana.
"Udah katanya Anta gak dapet ke kelas" ucap Faisal.

"Udah tenang In kita cari sekarang" ucap Buana.
"Yaudah ayo ah panik gue nih daritadi tenang mulu ayo" ucap Ine kemudian ia menarik tangan Buana dan Faisal.

"Lo mau nyari dimana" tanya Faisal.
"Ke toilet lah kan tadi pamitnya ke sana gimana sih" ucap Ine.

Lalu mereka bertiga berjalan menuju toilet dekat kantin. Saat sampai keadaan sekitar sedikit sepi maklum lah kan udah mau bel masuk jadi para siswa dan siswi sudah kembali ke kelas mereka masing masing.

Kemudian Ine masuk ke dalam toilet yang kondisinya sepi dan ia menginstruksikan agar Faisal dan Buana masuk ke dalam. Mereka kemudian mengedarkan pandangan ke penjuru toilet bahkan mereka mengecek masing masing bilik toilet.

Ine yang masih mencari tiba tiba berteriak saat menemukan sahabatnya terletak tak berdaya dengan pakaian basah kuyup dan Ia dalam keadaan pingsan.

"Antaaaaaaaaaa!!!" teriak Ine lalu menghampiri Anta yang sudah tidak sadarkan diri.

Faisal dan Buana yang mendengar teriakan Ine lalu menghapiri asal suara dan alangkah terkejutnya mereka saat mendapati keadaan Anta yang tidak sadarkan diri dengan keadaan pakaian yang basah dan saat didekati terdapat bekas kemerahan pada pipinya.

"Hei dia kenapa" ucap Faisal.
"Astaga badannya dingin banget" ucap Buana lalu ia dengan sigap membopong Anta untuk membawanya ke uks.

"Heh lo mau bawa kemana" teriak Faisal.
"Uks" ucap Buana lalu berjalan keluar dari toilet yang diikuti oleh Faisal dan Ine.

Ine yang masih dilanda kepanikan pun berurai air mata, Faisal yang melihat itupun mencoba menenangkan sepupunya itu dan menyuruhnya berdoa agar Anta baik baik saja.

Mereka akhirnya sampai di uks kemudian Buana membaringkan Anta ke ranjang uks secara perlahan sedangkan Faisal memberi tau kepada dokter yang menjaga di uks itu.

Dengan sigap sang dokter memeriksa keadaan Anta. Buana, Ine dan Faisal berdoa agar Anta baik baik saja. Terutama Ine ia tau bahwa Anta tidak kuat dengan suhu yang dingin karna ia punya trauma sendiri dengan keadaan dingin.

Dokter telah selesai memeriksa keadaan Anta namun yang dikatakan dokter adalah Anta harus segera dirujuk ke rumah sakit karna suhu tubuhnya berada di bawah suhu normal selain itu penanganan yang didapatnya cukup lama sehingga pertolongan pertamanya sedikit terlambat.

Ucapan dokter membuat Ine, Faisal dan Buana terkejut bahkan Ine sudah histeris lalu dengan cepat Faisal memeluk Ine.

"Oke dok kita bawa ke rumah sakit" ucap Buana.
"Baiklah saya siapkan dulu mobilnya buat kalian tolong bawa siswa menuju parkiran" ucap dokter lalu keluar dari uks untuk mengambil mobilnya.

Lalu Buana mengangkat tubuh Anta dengan perlahan lalu membawanya menuju mobil sang dokter yang sudah menunggu di parkiran, lalu Buana memasukan Anta ke kursi belakang yang ditemani oleh Ine.

Namun sang dokter berkata hanya boleh satu siswa saja yang ikut ke rumah sakit, Buana dan Faisal ditugaskan untuk memberikan izin kepada guru dan orang tua siswa.

Mereka berdua hanya pasrah untuk menuruti perintah sang dokter. Lalu mobil itu melaju keluar sekolah untuk menghantarkan Anta menuju rumah sakit terdekat.

Setelah itu, Buana dan Faisal berjalan menuju ruang guru mencari wali kelas mereka yaitu ibu Arun.

Saat sampai di depan ruangan Faisal lalu mengetuk pintu dan mereka berdua berjalan mendekati bu Arun yang masih berkutik pada laptopnya.

"Ibu Arun" panggil Faisal.
"Iya, eh Faisal, Buana kenapa kalian kesini" tanya bu Arun.
"Jadi gini bu kita mau minta izin" ucap Faisal.
"Izin apa yaudah duduk dulu" ucap bu Arun yang menyuruh mereka berdua duduk di depannya.

"Kenapa" tanya bu Arun.
"Jadi gini bu, Anta pingsan" ucap Faisal.
"Anta hm Samantha" ucap Arun yang diangguki oleh keduanya.

"Gini bu jadi Samantha ditemukan pingsan di toilet deket kantin saat itu kami sedang makan namun Samantha meminta ijin untuk ke toilet namun Samantha enggak kembali lagi padahal bel masuk akan bunyi nah kita panik lalu kita mencari Samantha dan ketemu di toilet dengan keadaan tidak sadar, pakaian sudah basah dan bekas merah di pipi" jelas Buana kepada bu Arun.

Bu Arun yang mendengar itu sontak terkejut mendengar penjelasan dari Buana.
"Kenapa bisa basah, apa ada yang menyiramnya?" tanya bu Arun.
"Kami juga tidak tau bu kronologinya jadi kami kesini ingin memberi tau bahwa Anta dan Irine sedang menuju rumah sakit" ucap Faisal.

"Rumah sakit" ucap bu Arun kaget.
"Iya bu karna penanganan yang diberikan terlambat jadi dokter uks menyarankan agar Samantha dibawa ke rumah sakit" ujar Buana.

"Separah itukah?" tanya bu Arun.
"Kalau untuk yang lain mungkin tidak akan parah namun karna Anta memiliki trauma dengan dingin akhirnya ia tak akan kuat jika dihadapkan suhu yang dingin walaupun hanya sedikit" jelas Faisal.

"Oh gitu yasudah ibu ijinkan dan ibu akan menyelidiki ini namun ibu butuh bantuan kalian agar mencari tau siapa yang melakukan itu kepada Samantha oke, kita juga butuh jawaban hanya dari Samantha sendiri agar tidak terjadi lagi kedepannya" ucap bu Arun.

"Oke bu terima kasih kita juga akan mencari tau tentang ini" ucap Faisal.
"Ya sudah kalian kembali ke kelas dan lanjutkan pelajarannya nanti bawakan juga tas Samantha dan Ine ke rumah sakit" ucap bu Arun.

"Iya bu, oh iya bu bisa tidak ibu memberi tau kepada pak Widi kan kita sudah telat masuk ke kelas beberapa menit dan sebentar lagi pergantian jam pelajaran takutnya kita kena marah bu" ucap Faisal.
"Oh sebentar ibu berikan surat kepada kalian ya" ucap bu Arun lalu menuliskan sesuatu di sebuah kertas, Faisal dan Buana kemudian menunggu agar surat itu selesai.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Kira kira gimana ya keadaan Anta nantinya?

Jangan lupa buat kasih komen dan votenya⭐ ya guys, btw kalo ada typo mohon dimaafkan ya

I Luv U
Salam Bucin
Kirana

About SAMANTHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang