Sudah 4 hari Anta dirawat di rumah sakit ini dan sejak awal dirawat Reno berubah menjadi protektif sekali sehingga membuat Anta banyak mengeluarkan jurus kesabaran yang tingkat tinggi dalam bidang ini.
Reno sama sekali tidak membiarkan Anta untuk keluar dari ruangan tersebut bahkan hanya untuk mencari angin segar. Namun bukan Anta namanya jika tidak dapat mengecoh, saat Reno pergi ke sekolah Anta menyuruh suster yang merawatnya untuk mengajaknya berkeliling di rumah sakit sekalian mencari angin segar.
Hari ini adalah hari sabtu di mana Reno pulang lebih awal entah memang pulang awal atau dia yang bolos intinya sekarang Reno berada di ruangan Anta dengan seragam yang sudah ia tanggalkan di sofa yang terdapat di ruangan itu dan Reno menggantinya dengan memakai baju kaos hitam polos.
Reno sedang memakan buah yang tadi mamanya kupas tadi sebelum pergi untuk bekerja. Sedangkan Anta sudah dilanda kebosanan tingkat tinggi bahkan hp yang tadi di pakai untuk menonton film pun tidak membuatnya betah.
"Nih aaaa" ucap Reno menyodorkan buah apel yang dipotong kepada Anta kemudian Anta menerimanya lalu menelannya.
"Ren gue kapan sih pulang gak betah nih gue lagian lama banget lo lagi posesif amat awas jomblo lo" ujar Anta."Lagian siapa suruh gitu aja udah sakit, eh btw lo belum ngasih tau gue siapa pelakunya emang lo punya musuh ya" tanya Reno penasaran alasannya karna sejak Anta siuman dia sama sekali belum memberi tau siapa pelakunya selalu saja mengalihkan pembicaraan atau dia akan bilang kepalanya sakit.
"Reno lo jomblo cari pacar gih masak lo terus terusan posesif ke gue sih" ujar Anta mengalihkan pembicaraan membuat Reno menghela nafas panjang.
"Sampai kapan Nta lo nutupin pelakunya" ucap Reno lembut.
Maaf Ren gue gak bisa ngasih tau pelakunya itu Kyara bukan gue ngebela tapi gue takut lo bakal nyelakain dia walaupun dia salah selain itu lo bersikap posesif sama gue, takutnya lo bakal nyalahin Gerald yang gak tau sama sekali - batin Anta."Anta malah bengong" ucap Reno yang menyadarkan dari lamunannya.
"Ren dia itu-"
"Hai honey, sweety yayangnya Faisal" sapa Faisal yang baru pulang sekolah diiringi oleh Ine dan Buana yang berada di belakangnya.
Thanks Ical lo penyelamat gue - batin Anta."Ical lo tau rumah sakit jangan teriak" ucap Anta.
"Sorry sayang" ucap Faisal.
"Gimana kabar lo Nta" tanya Buana.
"Udah baikan kok cuma Reno gak ngasi pulang dulu" ucap Anta tersenyum."Kapan pulang dia Ren" tanya Ine.
"Gak tau gue" jawab Reno.
"Heh tau gak lo Nta tadi di sekolah Kyara cabe tuh deketin kak Kenzo, tau gimana reaksinya Kak Kenzo malah kabur, di sana gue ngakak banget parah" ujar Faisal.
"Gak boleh gitu tau lo juga sering ngalamin" ujar Anta membuat semua yang berada di sana tertawa."Eh btw lo bolos ya gue gak liat lo di kantin" ujar Buana duduk di sofa.
"Iya tuh gue gak liat lo" ujar Ine duduk di sebelah Buana.
"Kangen lo ya" goda Reno.
"Idih pd amat" ujar Ine."Tuh kan lo bolos mana mungkin jam segitu lo udah pulang ada ada aja gue aduin ke mama lo baru tau rasa" ujar Anta.
"Eh jangan dong lagian gue tujuannya buat jagain lo kok" ujar Reno membela diri.Setelah itu dokter yang memeriksa keadaan Anta dengan seorang suster memasuki ruangan. Reno dan Faisal yang berada di dekat Anta pun segera menyingkir dan memilih duduk di sofa.
"Anta gimana udah baikan belum" tanya sang dokter.
"Udah mendingan dok kalo boleh tau Anta kapan pulang ya dok" tanya Anta.
"Nanti sore juga udah boleh pulang kok, nanti kalo mama kamu pulang kerja mohon ke ruangan saya ya" ucap Dokter."Serius dok yeeeeeee" teriak Anta gembira bahkan ia setengah duduk dari ranjangnya sedangkan sang dokter tersenyum melihat tingkah pasiennya begitu pula dengan suster yang menangani Anta ia sangat tau sifat pasiennya ini.
"Makasi ya dok, kakak suster" ucap Anta.
"Iya sama sama baiklah dokter permisi" ucap dokter lalu meninggalkan ruangan itu dan suster pun begitu."Tuh kan Ren gue udah bisa pulang" ucap Anta bahagia.
"Iya iya gue tau" ujar Reno lalu mendekati ranjang Anta.
"Anta gue mau nanya serius" ucap Faisal dengan sorot mata yang serius.
"Jangan nembak gue ya gue udah ada gebetan" celetuk Anta."Anta gue serius" ujar Faisal yang membuat Anta diam.
"Mau ngomong apa" tanya Anta.Faisal menghela nafas panjang, kemudian ia melirik ke arah Buana dan Ine yang duduk di sampingnya.
"Anta gue mohon jujur ke kita siapa pelakunya siapa orang yang nyelakain lo kayak gini, bukannya kita maksa lo tapi ini perintah dari bu Arun dia takutnya sekolah juga bakalan kena masalah jadi kita disuruh nanya ke lo" ujar Faisal dengan suara yang lembut.
Pertanyaan yang dilontarkan Faisal membuat Anta diam mematung. Dirinya yang tadi lepas dari pertanyaan yang dilontarkan oleh Reno dan sekarang Faisal juga bertanya.
Ya Tuhan apa yang harus Anta jawab apa ini saatnya Anta harus jujur, tapi Anta takut mereka bakalan nyakitin Kyara bantulah Anta Ya Tuhan - batin Anta berdoa.
"Anta jangan ngelak lagi kita juga khawatir sama keadaan lo bukan untuk sekarang tapi untuk ke depannya" ujar Ine lembut.
"Ya Nta lo gak bisa selamanya nyimpen siapa pelakunya" ujar Buana."Hm-a-anu gi-gimana ya ja-"
"Hei ada sahabatnya Anta udah daritadi?" tanya mama Anta yang membuat mereka semua menoleh ke arah pintu di ruangan tersebut.
Terima kasih Tuhan, terima kasih mama, mama datang disaat yang tepat- batin Anta."Eh ada tante, lumayan lah tan" ujar Faisal lalu bangkit untuk bersalaman dengan mama Anta begitupun dengan Ine dan Buana.
"Oh udah makan belum ini tante bawain makanan tadinya sih mau bawain Reno aja tapi tante pikir pasti kalian bakalan jenguk Anta juga eh ternyata bener nih dimakan" ujar Mama Anta menyodorkan kantong kain.
"Aduh tante repot repot banget makasi banyak loh tante" ujar Faisal.
"Iya sama sama, gih makan dulu" ucap mama Anta.
"Oke tante" ucap mereka serentak lalu duduk di sofa.Mama Anta lalu menghampiri Anta yang sibuk melihat teman temannya itu.
"Loh Reno gak mau makan" tanya mama Anta.
"Mau lah tan btw tadi katanya Anta boleh pulang sekarang tapi sebelum itu tante disuruh ke ruangan dokter" ujar Reno.
"Oh iya lupa makasi Ren udah ingetin" ujar Anta nyengir."Oh gitu yaudah kalau gitu mama ke sana ya, Reno tolong ya suruh Anta makan udah mau jam minum obat" ujar mama Anta kepada Reno.
"Oke tan" ucap Reno.Setelah itu mama Anta keluar dari ruang rawat Anta dan berjalan ke ruang dokter yang memeriksa keadaan Anta. Di ruang rawat Anta para sahabatnya sedang menikmati makanan mereka di sofa sedangkan Reno ia menyuapi makan Anta yang awalnya ditolak oleh Anta namun Reno kekeh untuk menyuapinya makan dan akhirnya Anta mengalah membiarkan Reno menyuapinya.
Lalu setelah selesai menyuapi Anta, Reno kemudian makan makanan yang dibelikan oleh mama Anta sedangkan sahabat Anta mulai mengobrol, bercerita, main tebak tebakan dan lainnya yang membuat suasana di sana sedikit rusuh, Reno yang sedang makan pun hanya membiarkan mereka karna menurutnya Anta tidak akan bosan jika ruangan menjadi lebih ramai.
Sekitar setengah jam akhirnya mama Anta kembali ke ruang rawat Anta. Dengan membawa sebuah map.
"Mama bawa apa" tanya Anta.
"Oh ini berkas berkas rumah sakit kamu, oh iya sekarang kamu udah boleh pulang kok" ujar Mama Anta.
"Serius ma" tanya Anta yang diangguki oleh mamanya.Setelah itu Anta bersiap siap untuk pulang dibantu oleh mamanya, Reno dan ketiga sahabatnya itu. Setelah dirasa siap mereka pun berjalan keluar ruangan menuju tempat parkir, Buana dan Faisal membawa barang barang seperti tas dan lainnya, Ine dan mamanya menuntun Anta menuju parkiran sedangkan Reno menyiapkan mobil untuk membawa Anta pulang jadi Reno Anta dan Ine akan satu mobil sedangkan mama Anta membawa mobil sendiri dan akan mampir ke apotek untuk menebus obat sedangkan Buana dan Faisal tetap untuk membawa motornya karna tadi mereka ke rumah sakit membawa motor intinya tujuan mereka adalah ke rumah Reno.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.DIRGAHAYU INDONESIA KE-75 🇮🇩
Jangan lupa buat kasih komen dan votenya ⭐ ya guys, btw kalo ada typo mohon dimaafkan ya.
I Luv U
Salam Bucin
KIRANA

KAMU SEDANG MEMBACA
About SAMANTHA
Novela Juvenil[ 𝑬𝒏𝒅 ] Seorang gadis yang menghadapi kenyataan pahit sejak terungkapnya kebenaran yang membuat kehidupannya berubah. Kepedulian orang terdekatnyalah yang membuat dirinya merasa kuat bahkan terlihat selalu menampilkan senyuman yang menghiasi waj...