Seseorang berdiri di depan pintu dengan tatapan bingung. Dia adalah Gerald Kendrick yang sepertinya mengetahui suasana canggung ini.
"Gerald" panggil Reno yang dibalas senyum kikuk oleh Gerald.
"Siang om tante" ucap Gerald lalu masuk ke dalam rumah.
"Siang, ngapain kamu kesini" tanya Ana."Hm tadi disuruh mama buat kesini tan memang ada apa ya? Tadi mama soalnya sampai nelpon beberapa kali maksa maksa buat kesini" ucap Gerald.
"Oh gak apa apa cuma urusan kecil doang" ucap Ana.
"Apa kecil masalah besar ini mungkin sudah saatnya kamu tau Gerald" ucap Ivan lalu menyuruh Gerald untuk duduk."Tau apa ya om" tanya Gerald.
"Ren" panggil om Ivan layaknya sebuah kode dan Reno lalu pergi dari ruang tersebut.
"Kak Gerald telat si" ucap Anta yang melepaskan pelukannya.Sedangkan Gerald sama sekali tidak mengerti maksud kata telat yang diucapkan oleh Anta. Ia seolah olah ingin bertanya dan tepat mama Anta menangkap ekspresi bingung itu.
"Nanti kamu tau kalau begitu tante permisi dulu mau ke butik ada clien yang mau milih gaun" ucap Desi.
"Loh kok mama kerja lagi" ucap Anta.
"Kalo gak kerja kamu mau makan apa? tar yang beliin Chiko makan siapa mau kamu dia kelaparan" ucap Desi yang dibalas gelengan kepala yang sangat kencang oleh Anta.
"Oh iya yaudah ma hati hati" ucap Anta lalu mencium pipi mamanya.Setelah itu mama Anta beranjak dan berjalan keluar sedangkan Anta ia merasa ada sesuatu yang kurang mengganjal di hati.
"OH IYA CHIKO MANA" pekik Anta yang baru sadar dengan keberadaan Chiko.
" Kamu berisik sekali tante kaget loh, Chiko lagi tante iket habisnya dia jahil. Tante lagi masak malah ganggu" ucap Ana.
"Yahhh pantesan bentar Anta ngambil Chiko dulu, kak Gerald jangan pergi, ini antara hidup dan mati" ucap Anta lalu pergi mencari Chiko sedangkan Gerald malah semakin bingung dengan ucapan Anta.Kemudian Reno datang dengan sebuah flashdisk dan beberapa berkas berkas di tangannya yang kemudian ia menyerahkannya kepada papanya.
Om Ivan lalu memberitahukan tentang informasi yang ia dapatkan dan selidiki sebelumnya. Ia menceritakan asal usul Gerald yang mana dia adalah anak dari seorang konglomerat, orang tuanya meninggal karena sebuah kecelakaan.
Om Ivan juga memberikan bukti bukti bahwa ia hanya dimanfaatkan oleh ibu asuhnya itu agar mereka dapat sedikit harta milik orang tua kandung Gerald. Sontak semua itu membuat Gerald cukup terkejut bahkan raut wajahnya seakan akan tak percaya.
Reno yang mengetahui itu langsung menepuk bahu sahabatnya memberikan rasa tenang kepada Gerald. Ia tau mungkin Gerald terguncang dengan fakta yang sebenarnya.
"Gue tau lo syok tapi lo udah dapet jawaban kenapa tante Tiara pilih kasih sama lo, dimana hidup lo penuh siksaan dan ancaman" ucap Reno.
"Iya nak tapi sekarang pilihan kamu untuk memaafkan mereka atau tidak tapi seenggaknya kamu tau bahwa perusahaan orang tua kamu yang sekarang menjadi tanggung jawabmu" ucap Ana."Tapi Gerald gak tau masalah tentang perusahaan" ucap Gerald.
"Tenang saja om akan membantu kamu mengurusnya usahakan kamu jangan lepas tangan jadikanlah ini tanggung jawab kamu dan buat orang tua kamu tenang disana ini satu satunya peninggalan orang tua kamu" ucap Om Ivan."Iya om Gerald usahakan" ucap Gerald tegas.
"Cie mau jadi ceo muda nih" goda Reno kepada sahabatnya.
"Sekarang tugasmu bertambah Ren" ucap Ana.
"Kenapa nambah ma?" tanya Reno bingung."Karna kamu pasti disuruh papa buat bantu Gerald secara kamu sering disuruh suruh sama papa, mama jadi heran kamu anak apa babunya sih apa jangan jangan nasib kamu kayak Gerald" ucap Ana.
"Astaga mama ini jahat banget, masak anak sendiri dibilang babu" ucap Reno.
"Mama kamu ini suka sekali menggoda anak sendiri" ucap Ivan.
"Gak digoda gak asik, udahlah mama mau lanjut bikin kue gara gara orang itu mood bikin kue ke ganggu tapi asik juga ada drama, besok besok buat lagi ya" ucap Ana lalu pergi menuju dapur.
KAMU SEDANG MEMBACA
About SAMANTHA
Novela Juvenil[ 𝑬𝒏𝒅 ] Seorang gadis yang menghadapi kenyataan pahit sejak terungkapnya kebenaran yang membuat kehidupannya berubah. Kepedulian orang terdekatnyalah yang membuat dirinya merasa kuat bahkan terlihat selalu menampilkan senyuman yang menghiasi waj...