Hari sudah menginjak malam disisi lain Reno tengah mengurung dirinya di peraduan menyenyakkan tubuhnya yang sedang ditarik menuju gravitasi ranjang yang tak akan ada yang menolak kekuatan yang sesungguhnya.
Ditemani oleh Chiko yang tidur di atas kepalanya dengan menjilat jilati kepala Reno yang malah membuat Reno semakin nyenyak namun sialnya ternyata alarm berbunyi nyaring menandakan dirinya harus bangun jika tidak sang mama akan mengusirnya dari rumah megah dengan segala kenyamanannya.
Reno terbangun dengan mata yang masih sipit. Melangkahkan kakinya menuju kamar mandi untuk membersihkan badannya. Beberapa lama kemudian barulah ia keluar dan telah menggunakan pakaian santainya.
Ia kemudian memberikan makanan pada Chiko karena entah kenapa ia ingin sekali memberinya makan. Setelah memantau Chiko barulah ia turun menuju meja makan untuk mengisi perutnya.
Saat berada di bawah ia hanya mendapati mamanya yang tengah menikmati makan malamnya sendirian. Aneh batin Reno, tidak biasanya mamanya menikmati makan malamnya sendiri tanpa sang papa, tante Desi dan juga Anta.
Ngomong ngomong tentang Anta sepupunya itu entah dimana perasaannya tidak enak hanya saja ia tampik semua hal itu mungkin ia sedang dikamarnya atau di luar lagian ia masih dipantau oleh Gerald.
"Malam ma, tumben mama makan sendiri" ucap Reno segera mengambil nasi beserta lauk pauknya lalu duduk.
"Terserah mama dong mau makan sendiri atau rame" sarkas mama Ana yang membuat Reno terkejut.Memang mamanya ini ngomong sudah setiap hari sinis hanya saja kenapa hari ini terlihat lebih mengerikan dari biasanya apa jangan jangan efek pms?
"Mama sensi sekali ada apa" tanya Reno.
"Ini semua karena kamu" sinis Ana.
"Reno? memang ada apa. Ada ada aja mama mah" ucap Reno masih tak tau apa yang terjadi bahkan asik menikmati makan malamnya.Brakkk
"Kamu jadi anak durhaka sekali ya mana janji kamu harusnya kamu tepati" bentak Ana yang membuat Reno terkejut bukan main. Segalak galaknya mamanya tak pernah sampai se emosi ini.
Glek
Reno menelan ludahnya keras ketika dirinya melihat sosok ibunya yang menatapnya begitu tajam hingga aura di rumah ini yang sudah malam menjadi mengerikan.
"Ma-ma ke-kenapa" ujar Reno terbata bata.
"Masih nanya lagi kamu tau keberadaan Anta dimana hah, sudah malam belum pulang. Papa kamu juga belum pulang udah mama tunggu dan adik ipar juga malah pergi bawa koper sambil nangis mama kira Desi diusir sama papa kamu ternyata ini semua karena kamu tau" ucap Ana."Tante Desi bawa koper buat apa" tanya Reno.
"Dia mau pindah rumah, mama juga gak tau papa kamu sendiri yang ngasih perintah kakek sama nenek kamu juga ikut kenapa mama sendiri ditinggal sih kan gak asik banget" ucap Ana kesal."Memang mereka mau kemana ma"
"Mana mama tau, kata papa kamu ini semua karena kamu yang gak megang janjinya untuk menjaga seseorang sampai nangis. Trus pas mama telepon papa kamu katanya mama gak boleh ngasih tau kamu Ren sebagai bentuk tanggung jawab kamu tapi mama gak tega mama tau kamu bakalan sakit hati jadi mama ngasih tau kamu kalau..." Ana menghela nafas panjang sebelum melanjutkan ucapannya."Anta pindah dari rumah ini karena dikota ini dia terus mendapatkan luka gadis ceria namun penuh beban dalam dirinya. Papa kamu ingin menjauhkan dari Bean yang tengah mengincarnya entah untuk apa dan Tiara sama Kyara membuatnya luka Desi dan Anta tanpa kamu ketahui jika Tiara telah mengancam Desi agar Bean tidak kembali padanya memang gak kapok itu orang dan Kyara serta pacarnya yang notabennya temen kamu itu memang beneran brengsek ya" ucap Ana kesal.
"Pacarnya Kyara temen Reno?" ucap Reno kaget.
"Iya si Kenzo itu ternyata buat masalah itu kamu cari tau sendiri. Temen kamu itu gobloknya bukan main udah dikasih danau malah minta air galon yang mana air galon juga ngambilnya dari danau" sinis Ana.
KAMU SEDANG MEMBACA
About SAMANTHA
Roman pour Adolescents[ 𝑬𝒏𝒅 ] Seorang gadis yang menghadapi kenyataan pahit sejak terungkapnya kebenaran yang membuat kehidupannya berubah. Kepedulian orang terdekatnyalah yang membuat dirinya merasa kuat bahkan terlihat selalu menampilkan senyuman yang menghiasi waj...