💞Perpustakaan💞

71 5 0
                                    

Setelah Anta sampai di perpustakaan ia mengedarkan pandangannya mencari dimana keberadaan Buana.

Binggo
.
.
.
Ketemu

Ternyata Buana sedang membaca buku di meja paling pojok. Pandangannya fokus kepada buku yang di bacanya.

Perlahan tapi pasti Anta melangkahkan kakinya menuju tempat duduk Buana.

"Buana" teriak Anta sambil memegang bahu Buana.
"Eh" kaget Buana.

"Lo fokus banget baca bukunya, lagi baca apaan" tanya Anta lalu duduk di sebelah Buana.

"Eh ini gue lagi baca tentang sejarah gitu" jawab Buana.
"Owhhh, lo suka sejarah juga kenapa gak masuk ips" tanya Anta.
"Cuma sebatas suka aja gak lebih" jawab Buana.

"Kayak doi aja jawabannya" cibir Anta.
"Hah"
"Ck iya kayak doi cuma sebatas suka aja gak lebih, biasanya kebanyakan doi ngomong sukanya itu diganti teman jadinya cuma sebatas teman aja gak lebih" ucap Anta yang di selingi tawanya yang akhirnya membuat Buana ikut tertawa juga.

Untungnya keadaan perpustakaan saat itu sedang sepi kalau tidak habis dimarah mereka berdua sama siswa lain kalau ketahuan ribut di perpustakaan dan yang paling parah adalah ditegur oleh penjaga perpustakaan karna itu sangat menggangu.

Setelah itu Anta melihat lihat keadaan perpustakaan di sekolahnya itu. Menurutnya perpustakaan itu luas. Buku buku di susun di rak dengan rapi belum lagi meja meja di sana tersusun unik.

Anta lalu bangkit dari tempat duduknya yang membuat Buana menoleh ke arahnya.

"Mau kemana Anta" tanya Buana.
"Mau ke hati lo aja boleh gak" goda Anta dengan menaik turunkan alisnya.

"Serius Anta" tanya Buana sedikit kesal namun Anta malah terkekeh geli.
"Gue mau liat liat buku aja siapa tau ada yang menarik buat dibaca" ucap Anta.
"Oh yaudah" ucap Buana sambil menganggukkan kepalanya.

Setelah itu Anta berjalan menyusuri rak demi rak buku yang berada di perpustakaan.

Pandangan Anta tiba tiba berbinar karena melihat salah satu rak buku yang berisi beberapa novel yang sudah tersusun di sana.

"Wow banyak banget novelnya nih" gumam Anta.

Kemudian ia melihat lihat novel tersebut dan akhirnya ia memutuskan membaca novel tentang friendzone.

Setelah itu Anta kembali berjalan menuju meja yang di tempati Buana kemudian duduk di sebelahnya.

"Udah dapet bukunya" tanya Buana.
"Udah nih" ucap Anta sambil memperlihatkan bukunya kepada Buana.
"Oh novel" ucap Buana.
"He'em" gumam Anta.

"Itu novelnya tentang apa" tanya Buana.
"Gue tadi baca sinopsisnya sih tentang friendzone gitu si cewek punya perasaan sama sahabatnya, nah sahabatnya itu cowok yang bisa dibilang gak peka. Tapi itu menurut sinopsis ya biasanya sih gue lebih suka baca langsung biar paham gimana apanya" ucap Anta.

"Friendzone" gumam Buana.
"Hm Na, lo pernah ngalamin masa friendzone gak" tanya Anta.
"Gak sih" jawab Buana.

"Lo udah punya pacar belum" tanya Anta.
"Belum" jawab Buana.
"Putus atau gimana" tanya Anta.

"Hmm gimana ya jelasinnya susah, intinya gue dulu punya pacar tapi karna ada suatu masalah jadi dia pergi" jelas Buana.

"Pergi? Pergi ninggalin lo gitu" tanya Anta.
"Pergi buat selamanya" lirih Buana.

Jawaban Buana membuat Anta merasa bersalah karna menanyakan tentang pacar ralat mantan pacar Buana.

"Buana hmm sorry ya gue gak ber-"
"Gak papa kok" ucap Buana.

"Kenapa gak cari pacar baru lagi aja" tanya Anta.
"Gue gak terlalu gampang buat jatuh cinta Nta" jawab Buana.

"Owhh gitu, berarti lo sama kayak Ical" ucap Anta.
"Faisal?" bingung Buana.

"Iyhap, Ical itu orangnya gak gampang jatuh cinta juga, tapi ya gitu ia sering main sama cewek bahkan dibaperin sampai tuh cewek minta gue ataupun Ine buat bantu dia biar bisa pacaran sama Ical, tapi ya kita tolak gak mungkin kan kita maksa Ical buat suka sama satu cewek yang belum tentu ia suka" ujar Anta.

"Hm iya juga sih" ucap Buana.
"Kenapa gak lo coba aja caranya Ical, lumayan loh dia udah punya mantan 3" ucap Anta.
"Gak mau, gue nunggu takdir aja" ucap Buana.

"Takdir belum tentu datang kalau kita gak berusaha Na, kadang takdir membuat kita sakit dan gak percaya akan takdir itu kembali" ujar Anta.

"Tapi saat gue denger tentang hmm maaf nih mantan lo, ternyata lo masih percaya akan takdir gue kira lo akan benci dengan takdir" lanjutnya.

"Antara percaya gak percaya sih Nta, dulu gue juga benci dengan takdir tapi setelah gue pikir pikir ya mungkin takdirnya dia pergi gue harus gimana lagi" ucap Buana.

"OMG lo puitis banget, gue baper nih hahaha..." ucap Anta.
"Sorry ya Buana gue emang gini gak bisa denger cowok ngomong kayak lo biasanya yang ngomong bijak kan cewek hehehe..." lanjutnya.

"Makanya lo sahabatan sama Faisal orang yang pecicilan" ucap Buana yang membuat Anta tertawa.

Tawa Anta membuat Buana seketika terdiam karna menurutnya tawa Anta seperti sehabis ada masalah berat yang terjadi padanya.

"Jangan salah lo, Ical orangnya care kok selain pecicilan dan sikapnya yang aneh tapi dia orangnya baik, sabar khususnya sama gue kalo Ine sih gue rasa mereka saling sayang sebagai sepupu hahaha... lo gak tau kan kalau mereka sepupuan" ucap Anta dan Buana langsung menganggukkan kepala.

"Tenang aja gue juga sama kok, gue tau mereka sepupuan itu waktu gue kelas 8 SMP, awalnya gue curiga karna mereka dateng ke rumah gue buat kerpok barengan bahkan selalu. Ternyata kecurigaan gue bener kalau mereka sepupuan yah seperti sepupu jauh" ucap Anta.

Buana yang mendengar penuturan Anta terlihat kaget ia juga tak percaya bahwa Faisal dan Irine sepupu bahkan ia mengira mereka berdua pacaran.

"Eh Buana balik ke kelas yuk bentar lagi mau masuk nih" ucap Anta lalu menarik tangan Buana.

Kemudian Buana dan Anta berjalan menuju kelas mereka dalam perjalanan diselingi oleh ocehan Anta sedangkan Buana hanya menanggapinya sesekali.

Namun karna Anta gak fokus berjalan akhirnya ia menabrak seorang cowok.

Brakkk

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Hello guys mari kita tebak tebakan lagi siapa yang ditabrak Anta bales di komen nih ya.

Jangan lupa buat kalian kasih komen dan yang paling penting vote⭐ kalian semua

Salam Bucin
Kirana

About SAMANTHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang