"Kak, kak Ziel bawa ciapa, pacal kakak ya" tanya anak itu dengan senyuman yang mengembang di bibirnya namun Kenzo masih bersikap acuh hingga dengan sekali hentakan genggaman itu terlepas karna Anta.
"Kak dia nanya loh masak kakak diemin kan kasian" ucap Anta lembut."Heh dia bukan siapa siapa gue" ucap Kenzo datar.
"Kok kakak bilang gitu aku kan adiknya kak Ziel" ucap anak itu sedih.
"Terserah" ucap Kenzo dengan bentakan lalu melenggang pergi meninggalkan adik dan Anta yang masih termenung dengan prilaku Kenzo.Sang adik kemudian terisak dan dalam sekejap air matanya merembes turun mengalir di pipinya, Anta yang tidak tega langsung menghampiri adik kecil itu lalu bersimpuh untuk menyejajarkan tubuhnya.
"Halo, jangan nangis dong nanti cantiknya hilang loh emang mau kamu jelek nanti kak Ziel gak mau loh deket deket sama kamu" ucap Anta menghibur niat awalnya, namun setelah mengucapkan itu tangisnya malah kencang yang membuat Anta gelagapan untuk memenangkannya.
"Hei aduh kok nangis sih udah jangan nangis lagi oh iya kakak ada permen, kamu mau gak kakak itu selalu bawa permen kemana mana gak tau deh kenapa, nih mau gak kalo gak yaudah kakak aja yang makan" ucap Anta menyodorkan permen lolipop kepadanya.
Suara tangisnya berhenti hanya menyisakan sesenggukan, adik itu mengambil permen yang diberikan oleh Anta kemudian memeluk Anta dengan erat yang membuat Anta tersentak namun ia membalas pelukan hangat dari adik Kenzo.
"Eh oh iya baju kakak basah, tuh kan bajumu basah kamu ganti baju dulu ya nanti kamu sakit" ucap Anta.
"Hehehe makaci pelmennya kak, kenalin nama aku mawal nama kakak siapa?" ucap Mawar.
"Nama kakak Samantha panggil kak Anta aja, kamu ganti baju dulu ya nanti kamu masuk angin" ucap Anta."Loh mukak kakak kok pucet, kakak cakit ya abis main ujan ujanan" ucap Mawar.
"Hm kakak ga apa apa kamu ganti baju ya" ucap Anta.
"Iya kak dadah" ucap Mawar lalu pergi meninggalkan Anta.Anta tersenyum melihat tingkah menggemaskan Mawar suaranya masih cadel, tapi Anta juga kasihan sepertinya ia tidak mendapatkan kasih sayang di rumah ini apalagi tadi Kenzo seperti bersikap acuh padanya. Anta kemudian berjalan menuju sofa lalu duduk disana dengan tubuh yang sedikit menggigil.
Kenzo baru saja turun dari kamarnya dengan membawa handuk dan beberapa potong pakaiannya untuk digunakan Anta. Kenzo melihat Anta duduk di sofa dengan badan yang sedikit menggigil, dengan cepat Kenzo menuruni tangga lalu melilitkan handuk pada tubuh Anta.
"Nih baju gue mungkin agak kebesaran kalo lo yang pakek yang penting muat daripada lo kedinginan" ucap Kenzo.
"I-iya makasih" ucap Anta lalu beranjak namun Anta bingung ia mau menggantinya dimana"Kak Ziel gue ganti dimana" tanya Anta polos yang membuat Kenzo terkekeh entahlah ada apa dengan Kenzo hari ini ia sangat mudah terkekeh dengan sikap Anta.
"Disini aja" ucap Kenzo yang membuat Anta membulatkan matanya.
"Ih serius kak dimana" ucap Anta kesal.
"Dari sini lo lurus sebelum lo nemu dapur disana ada pintu nah itu kamar mandinya, lo bisa ganti disana" ucap Kenzo.Setelah itu Anta berjalan menuju kamar mandi untuk mengganti seragam sekolahnya yang basah. Sedangkan Kenzo ia lebih baik menunggu dengan menonton tv namun suara dering hp milik Anta membuatnya menoleh karna beberapa kali hp milik Anta berbunyi. Kemudian Kenzo mengambil hp Anta dan tertera nama "My Mine Reno is calling"
melihat nama itu Kenzo mengerutkan dahi.
"Ada hubungan apa antara Reno dengan Anta" batin Kenzo.Kenzo mengangkat telepon itu lalu mengarahkan hp itu di telinganya.
"Anta akhirnya lo angkat, lo kemana hah, mana lagi hujan ngapain lo sama Kenzo lama lama awas aja lo macem macem, tuh anak lo udah rewel banget belum lo kasih mamam tau gue kan gak tau makannya apaan cepet pulang" ucap Reno.
"Anak" ucap Kenzo kaget yang membuat Reno yang daritadi mengoceh kaget bukan main.
KAMU SEDANG MEMBACA
About SAMANTHA
Novela Juvenil[ 𝑬𝒏𝒅 ] Seorang gadis yang menghadapi kenyataan pahit sejak terungkapnya kebenaran yang membuat kehidupannya berubah. Kepedulian orang terdekatnyalah yang membuat dirinya merasa kuat bahkan terlihat selalu menampilkan senyuman yang menghiasi waj...