Sinar mentari masuk melalui celah celah jendela kamar Anta namun itu tidak mengusik waktu tidurnya. Tak biasanya ia akan menjadi pemalas seperti ini apa ini pengaruh dari Reno?
Dilain sisi Reno tengah bersiap siap untuk berangkat ke sekolah namun jam di dinding menunjukkan pukul setengah 6 pagi sepertinya ia kerajinan untuk bangun.
Setelah itu ia mengambil tasnya lalu berjalan turun dan melemparkan tasnya di sofa lalu berjalan mendekati arah dapur.
"Ekhem morning mama mama yang cuantikkk banget" ucap Reno lalu duduk di meja makan.
"Eh ada Reno belum selesai nih masaknya" ucap mama Anta.
"Tumben bangun pagi kesambet apa" tanya mama Reno.
"Ishh tante angkat aku jadi anakmu aja ya tan males sama mama udah bangun pagi dibilang kesambet" cibir Reno."Alay banget, durhaka lagi mau kamu mama beneran coret dari kk hah" ucap mama Reno sadis.
"Hehehe gak dong ma nanti yang kasih uang jajan Reno siapa" ujar Reno.
"Kan kamu bisa ngemis, bisa ngamen, jual ginjal, jantung apa kek kan masih berfungsi dengan baik" sinis mama Reno.Sedangkan Reno yang mendengarnya mendengus kesal bagaimana bisa mamanya berkata sesadis ini padanya.
"Udah udah kalian ini anak sama mamanya sama sama drama, ya lagian tumben banget kamu Ren bangun pagi biasanya kan Anta duluan bangun" ucap mama Anta.
"Gak tau, lagi mood aja sih takut takut tar kejadian kemaren terulang lagi Reno gak mau Anta sampai nangis kayak kemaren apalagi yang buat nangis sahabat Reno sendiri" lirih Reno."Gak papa Reno kamu emang anak yang baik, segitunya kamu menjaga Anta" ucap mama Anta.
"Iya dong ajaran siapa gitu loh" bangga mama Reno.
"Ya'in aja tar kalo gak bilang iya beneran jadi pengemis" ucap Reno yang membuat kedua wanita paruh baya itu tertawa."SELAMAT PAGI SEMUANYA HELOOO" teriak seseorang dengan sangat keras hingga kebersamaan ketiga orang yang berada di dapur terkejut bahkan om Ivan yang baru saja keluar kamar terkejut dengan suara itu.
"Woyy ngapain lo teriak pagi pagi di rumah orang" ucap Reno.
"Maap maap bang abisnya sih seneng banget sarapan disini mayan gratis ya gak In" ujar Faisal.
"Gak" ucap Ine lalu berjalan mendekati mama Anta dan Reno lalu bersalaman.
"Ternyata Faisal emang bener bener gak waras pantesan Reno kesambet" ujar mama Reno."Apa sih ma, udahlah mau ke kamar Anta aja mau ngintip" ujar Reno.
"Heh berani kamu gitu mama potong anu kamu" sadis mama Reno.
"Bercanda mah sensi amat pms ya" ucap Reno lalu meninggalkan dapur.
"Potong aja tan, Ical ikhlas" ucap Faisal.
"Punya kamu tante potong mau gara gara kamu berisik pagi pagi" ucap mama Reno.
"Hehehe jangan tante ini itu buat masa depan, i miss you tante" ucap Faisal.
"Halah kamu ini, udah udah ini makan dulu tapi masakannya belum mateng tunggu dulu ya" ucap mama Reno.
"Oke tan" jawab Ine dan Faisal.Reno memasuki kamar Anta dan dilihatnya Anta masih bergelung dengan bantalnya sedangkan Chiko yang sepertinya ingin membangunkan Anta pasrah karna ia dijadikan guling oleh Anta. Melihat sikap Anta yang lucu membuat Reno mengepalkan tangannya ketika mengingat kejadian kemarin dengan segera ia menghampiri Anta dan duduk di sebelahnya menatap wajah polos yang membuat tersenyum rikala ia mengingat kebersamaannya dengan Anta.
Reno mengelus kepala Anta dengan lembut bahkan yang dielus tak terusik sama sekali.
"Anta bangun udah pagi" ucap Reno.
"Anta bangun, nanti telat loh"
"5 menit Ren" gumam Anta khas orang bangun tidur.
"Gak ada 5 menitan bangun udah jam 6 lebih, dibawah juga udah ada Faisal sama Ine"
"Eugghhh""Bangun, mandi, siap siap jangan tidur lagi kasian Chiko lo jadiin guling"
"Iya Reno bawel" ucap Anta lalu berjalan menuju kamar mandi sedangkan Reno lebih baik turun ke bawah untuk sarapan.Selang beberapa menit barulah Anta turun lalu sarapan, hawa di meja makan terasa hangat dengan bergabungnya Faisal dan Ine menambah keseruan sarapan pagi ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
About SAMANTHA
Teen Fiction[ 𝑬𝒏𝒅 ] Seorang gadis yang menghadapi kenyataan pahit sejak terungkapnya kebenaran yang membuat kehidupannya berubah. Kepedulian orang terdekatnyalah yang membuat dirinya merasa kuat bahkan terlihat selalu menampilkan senyuman yang menghiasi waj...