💞Siuman💞

47 2 0
                                    

Saat Kenzo mengucapkan itu tiba tiba tangan Anta bereaksi, sedikit menggerakkan tangannya namun hanya tangan yang digenggam oleh Kenzo lah yang bereaksi sedangkan tangan yang di genggam Reno tidak bereaksi.

Sontak gerakan tangan itu membuat Kenzo terkejut hingga ia melepas genggamannya secara tiba tiba.

"Napa lu Ken" tanya Reno.
"Itu tangannya gerak" ucap Kenzo sambil menunjuk tangan Anta yang tadi di genggamnya.

Perkataan Kenzo membuat orang yang berada dalam ruang rawat Anta menolehkan pandangan ke tangan Anta. Mereka pun sama terkejutnya melihat pergerakan tangan Anta kemudian Reno menyuruh Kenzo menekan tombol yang berada di dekat ranjang lalu Kenzo pun menekan tombol itu.

Setelah menunggu beberapa saat akhirnya sang dokter pun datang untuk memeriksa keadaan Anta dan semua yang ada di ruangan itu disuruh untuk keluar sebentar.

Akhirnya mereka semua keluar dari ruangan Anta dan menunggu kabar dari dokter yang memeriksa keadaan Anta.

"Heh Ken lo apain anak orang" tanya Ezra.
"Gak apa apain" jawab Kenzo.
"Serius lo gue kaget loh gue yang ngomong panjang kali lebar aja dia gak sadar sadar nah lo ngomong dikit langsung ada reaksi" ucap Faisal.

"Mungkin pelet Kenzo masih" celetuk Gerald.
"Hm hebat juga dukun gue" celetuk Kenzo malas.
"Njirrr beneran dukun, santai kali kita mah bercanda baper amat" ucap Ezra sambil menyentuh bahu Kenzo namun dengan cepat Kenzo menepis tangan Ezra.

"Njirr ngambek beneran" ucap Ezra.
"Mampus lo Zra" ucap Gerald.
"Udah deh jangan bercanda, kita tuh harusnya doa biar Anta siuman" ujar Ine bijak.
"Bener kata Ine" ucap Reno.

Beberapa menit kemudian sang dokter keluar dari ruang rawat Anta, dengan cepat Reno menghampiri sang dokter yang memeriksa keadaan Anta.

"Gimana keadaannya dok" tanya Reno.
"Keluarganya siapa ya" tanya sang dokter.
"Saya dok, kenapa Anta" ucap Reno.
"Kamu siapanya pasien" ucap sang dokter.
"Saya kakaknya dok" jawab Reno.
"Oh baiklah boleh kamu ikut ke ruangan saya" ucap dokter tersebut lalu Reno mengikuti sang dokter menuju ruangannya sedangkan yang lain masuk ke dalam ruangan Anta.

"Hai suster aduh cantik amat udah punya pacar belum" goda Ezra.
PLETAK

"Heh tobat lo Zra suster juga lo gebet" ucap Gerald.
"Yaelah mumpung bening" bisik Ezra yang membuat Gerald dan Kenzo yang mendengarnya menggelengkan kepalanya.

"Jawab dong sus" ucap Ezra.
"Maaf ya dik saya sudah menikah" ucap sang suster membuat tawa orang yang berada di ruangan itu pecah.

"Yah potek" gumam Ezra menggaruk belakang lehernya yang tidak gatal.
"Ya sudah permisi ya" ucap sang suster lalu berjalan keluar dari ruangan Anta.

"Eh btw Anta kenapa ya sampai Reno ke ruang dokter" ucap Faisal.
"Mungkin ada urusan kali" jawab Buana.
"Lah gue kira lo udah balik pulang ternyata masih disini sorry Na abisnya lo diem sih" ucap Faisal sambil mengantarkan cengiran khasnya.

"Yee dia kan risih kalo ada orang baru yang deket sama dia gimana sih lo, kalaupun sering ketemu kak Kenzo sama temen temennya Buana juga diem kan" ucap Ine memberi tau.
"Oh iya lupa gue, sorry bro" ucap Faisal menepuk bahu Buana dan dibalas dehemannya.

💞💞💞💞

Saat ini Reno berada di ruangan sang dokter yang tadi memeriksa keadaan Anta kemudian Reno duduk di depan sang dokter.

"Bagaimana keadaan sepupu saya dok" tanya Reno.
"Bukannya kamu kakaknya ya" tanya dokter bingung.
"Maaf dok sebenernya saya sepupunya tapi karna ada temen temen saya jadi bilang kakaknya. Jadi saya sama pasien yang dokter periksa tadi namanya Anta kita udah janji kalau kita seperti gak kenal gitu di sekolah karna saya terkenal jadi dia tau fans saya nanti keroyok dia" ucap Reno menjelaskan kepada dokter.

"Oh gitu lucu juga ya" canda sang dokter.
"Gitu lah dok rejeki anak ganteng" sombong Reno.
"Oke baiklah jadi disini saya ingin membicarakan keadaan pasien atas nama Samantha, apa pasien pernah mengalami keadaan yang sama seperti sekarang" tanya dokter.

"Dulu pernah dok tapi penangannya cepet dok dulu juga ia harus rutin minum obat, soalnya dia punya trauma sendiri sama dingin yah dia punya penyakit hiportemia" ucap Reno.
"Kalau boleh tau apa ya" tanya sang dokter.
"Jadi Anta waktu dulu pernah liburan ke eropa bareng saya juga tapi kita masih kecil, kita liburannya saat musim dingin jadi udaranya dingin nah beberapa hari saat kita di sana malam harinya Anta bermain di dekat kolam renang hotel namun sayang seseorang menabrak Anta hingga ia terjatuh ke kolam dan hampir tenggelam jika saya tidak dengan cepat berteriak mungkin dia akan tenggelam. Karna air di kolam itu sangat dingin papa saya nekat masuk ke kolam itu lalu menyelamatkan Anta saat itu ia mulai takut dengan kolam renang, hal hal yang dingin tapi tidak untuk minuman itu masih berfrekunsi rendah jika sampai melingkupi tubuhnya barulah ia sering jatuh pingsan ataupun mengamalami hiportemia ringan tapi dulu sempat ke psikolog biar ngelupain kenangan itu biar Anta tidak terlalu panik dengan namanya kolam" jelas Reno.

"Oh begitu trauma ya, jadi disini saya ingin memberi tau keadaan Anta, karna penanganan yang terlambat Anta tadi hampir kehilangan nafasnya jadi kita memasang oksigen sepertinya dia terkena asma atau dia kekurangan oksigen tapi untunglah jika pasien masih kuat selain itu terdapat bekas tamparan di pipi pasien, itu yang akan membuat pasien akan terus mengingat kejadian itu, apa dia mengalami pembullyan di sekolahnya?" jelas sang dokter membuat Reno terkejut.

"Saya tidak tau pasti dok soalnya saya juga dapet kabar saat saya pulang sekolah" jawab Reno.
"Oke baiklah untuk saat ini keadaannya sudah stabil tinggal menunggu sang pasien sadar saja mungkin sebentar lagi, nah untuk selanjutnya tolong jaga dia baik baik ya" ujar sang dokter yang diiyakan oleh Reno.

Setelah itu Reno keluar dari ruangan sang dokter. Lalu berjalan menuju ruang perawatan Anta sambil memikirkan sesuatu. Siapa yang tega melakukan ini sama Anta, di bully? tapi siapa musuhnya-  batin Reno.

"Hei Reno gimana kata dokter" tanya Ine saat Reno telah masuk ke dalam ruangan.
"Bentar lagi Anta bakalan sadar kok tenang aja" ucap Reno.
"Syukurlah" ucap mereka semua.

Kemudian tangan Anta mulai bergerak dan kelopak matanya mulai sedikit membuka. Gerakan itu membuat semua yang berada di sana mengalihkan pandangannya kepada Anta.

"Antaaa astaga akhirnya lo sadar" ucap Reno memeluk Anta dengan eratnya saat kedua matanya mulai terbuka.
"Re-reno le-lepas gak bi-bisa nafas" ucap Anta terbata bata.
"Lepas kali Ren" ucap Kenzo datar.
"Ya lagian lo sadarnya lama mau minum gak" tawar Reno yang diangguki oleh Anta kemudian Reno memberikan air kepada Anta untuk diminum lalu meletakkannya kembali di nakas dekat ranjang nya.

"Kalian semua disini" ucap Anta dengan suara yang sedikit parau.
"Ya jelas dong khawatir gue tau" ucap Faisal yang membuat Anta tersenyum.
"Sama gue juga, gue khawatir banget tau mana lo pingsan di toilet baju lo basah lagi kan panik" ucap Ine yang membuat Anta tertegun.

"Apa mereka tau Kyara pelakunya" batin Anta bertanya tanya.
"Ken gebetan udah sadar gak mau lo senengin dikit" ujar Ezra.
"Eh ada kak Aziel, kak Ezra, kak Gerald makasi ya udah jengukin gue" ucap Anta.
"Demi bidadari gue apa sih yang enggak" goda Ezra yang membuat Anta tersenyum.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Untungnya Anta udah sadar ya cepet sembuh ya Anta.

Selamat malam minggu guys gimana part ini kurang greget hehehe lagi eror. Guys jangan lupa buat kasih komen dan votenya ⭐ ya. Btw kalo ada typo mohon dimaafkan ya.

I Luv U
Salam Bucin
Kirana

About SAMANTHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang