Mimpi Buruk

240 30 0
                                    

Diiinn ... diiinn ...diiinn

Braaaakkk!!!

Sebuah bus berukuran sedang terguling beberapa meter tepat setelah menabrak sebuah mobil putih yang bergerak tak terkendali. Orang-orang di sana berteriak, berusaha menghindar dari kedua bus yang sama-sama bergerak tak tentu arah. Kaca-kaca mobil pecah. Tubuh mobil terlihat rusuk parah.

Setelah mematung sejenak, orang-orang yang berada di sana mendadak buyar konsentrasinya.

Beberapa anak menangis. Kaget mendengar suara tabrakan yang dahsyat dilanjut dengan melihat beberapa tubuh terlempar keluar. Beberapa sudah kehilangan kesadaran. Sementara yang lain merintih-rintih kesakitan dan meminta pertolongan.

"Masih ada orang di dalam mobil!"

"Keluarkan mereka! Beri pertolongan pertama!"

Semua orang langsung bertindak cepat. Menelepon ambulans dan memberi pertolongan pertama pada para korban. Berharap tidak ada korban jiwa dalam kejadian mengenaskan itu.

"Astaghfirullah, mereka anak santri!"

"Beritahu pihak pesantrennya!"

"Tolong! Ada yang terjepit!"

Begitu mendengar teriakan itu, beberapa orang langsung berlarian ke sumber suara. Langsung menemukan sosok yang dikatakan terjepit itu.

Mereka harus segera mengeluarkan sosok itu. Karena dia sudah berada di ambang kematian.

-Hanafi-

"Alfa!"

Anak laki-laki itu langsung tersentak kaget. Tangannya secara tidak sadar menyenggol tempat pensil dan buku-bukunya yang berada di atas meja. Spontan seisi kelas tertawa terbahak-bahak. Bahkan Luqman sampai terjatuh dari kursinya karena tertawa terpingkal-pingkal.

"Mentang-mentang udah selesai, langsung tidur, ya, Fa?" celetuk Ustadz  Hanif sambil tersenyum.

Alfa gelagapan mengambil barang-barangnya yang terjatuh. Sementara teman-temannya masih sibuk tertawa.

"Maaf, Ustadz," ucap Alfa, merasa tidak enak karena sudah tertidur di kelas. Sangat menyesal. Tiba-tiba teringat dengan pesan kedua kakaknya kalau pantang hukumnya tidur di kelas.

Ah, tiba-tiba dia sangat merindukan dua kakaknya itu.

"Tidak apa-apa. Sudah, ya, tertawanya. Lanjutkan tugas kalian. Waktunya tinggal 15 menit lagi." Sontak seisi kelas mendesah kecewa. Mau tak mau semuanya kembali fokus mengerjakan tugas dan kelas kembali senyap.

Alfa mengusap wajahnya pelan sambil terus-menerus ber-istighfar. Masih terngiang mimpi singkatnya tadi. Semuanya terasa nyata, meski dia tidak bisa melihat secara jelas. Semuanya nampak kabur. Dia tidak tahu santri pondok pesantren mana yang dimaksud. Dia tidak tahu dimana kejadian itu terjadi.

Dia tidak yakin dengan apa yang dia lihat di mimpinya tadi. Apa itu pertanda dari Allah kalau akan ada hal buruk yang terjadi?

Nauzubillah ... Semoga itu hanya sebatas dugaannya saja.

-Yasmin-

"Pekan ini, kita akan fokus untuk acara panahan yang diselenggarakan di pondok pesantren Darul Akhyar. Kalian semua akan dibagi dalam beberapa tim. Ada yang ditugaskan untuk mewawancarai para anggota klub panahan yang akan mewakili pesantren kita, ada yang ditugaskan untuk mewawancarai Ustadz Khaliq, dan ada yang dipercayakan untuk meliput acara tersebut."

Lentera Redup {SELESAI}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang