#fourteenth

16.5K 1.1K 37
                                    

Seorang gadis tengah memperhatikan dan mendengar percakapan antara dua gadis cantik yang tengah bernostalgia, menguping lebih tepatnya. Hatinya teriris, terbakar api cemburu.

Tangannya mengepal erat, dia berbalik arah saat kedua gadis itu berciuman, air matanya menetes. Dia meninggalkan ruangan itu dan kembali masuk kedalam kelasnya.

"Van, lo kenapa ?? Lo nangis ??"  Rachel menyentuh pundak gadis cantik itu, vanka menoleh lalu memeluk rachel erat, rachel bingung kemudian membalas pelukan sahabatnya.

"Lo kenapa ?? Siapa yang nyakitin lo van ??"

"Hiks.. dia jahat hel, g-gue yang slalu ada buat dia kenapa dia sakitin gue? Ini sakit hel hiks"   vanka terisak, rachel semakin mengeratkan pelukannya.

"Siapa van ? Siapa yang jahatin lo??"

"Danissa ! Gue sayang sama dia gue cinta dia hel"   rachel melotot, usapannya terhenti, bahkan tubuhnya membatu.
Vanka melepaskan pelukannya dan menatap rachel, rachel pun menatapnya dengan ekspresi yang tidak bisa dijelaskan.

"S-sejak kapan ??"  Tanya nya terbata,

"2 tahun ini hel, sorry hel sorry"

"Lupain van, bukan salah lo"  vanka kembali memeluk rachel,

"Dia jahat kenapa van ??"  Tanya rachel penasaran.

"G-gue liat dia ciuman sama si upik abu di UKS tadi hel"  lagi-lagi rachel membelalakkan matanya,

"C-ciuman ? Sama upik abu ??"

"Iya hel, mereka pa-caran"   ucapan vanka melemah, hatinya kembali sakit. Rachel menatapnya iba lalu mengusap pundaknya.






Danissa masuk kedalam kelas, dia tersenyum manis pada rachel dan vanka yang tengah menatapnya, namun kedua gadis itu membalas dengan tatapan datar.

Andera mengikuti dari belakang, tatapannya pun tak sengaja bertemu dengan rachel dan vanka yang tengah menatapnya tajam, dera mengangkat bahu acuh lalu duduk di bangkunya bersama danissa.

"Temen-temen kamu natap aku kayak mau nerkam tau ga"  bisik dera seraya bergidik ngeri, danissa menoleh lalu tersenyum tipis.

"Dari dulu kan emang gitu, kamu gak usah ladenin mereka ya. Selama mereka gak tau tentang kita, kamu aman kok" 

"Tapi aku gak takut tuh sama mereka dan aku yakin kamu bakal lindungin aku kan"  andera nyengir, danissa mengangguk lalu memalingkan wajahnya kearah depan karena pelajaran akan segera dimulai.

Vanka mencengkeram lengan rachel erat melihat kedua gadis itu berbisik-bisik seraya tersenyum, rachel meringis namun tak menepis cengkraman vanka. Dia mengerti apa yang rasakan.

"Gue gak bakalan biarin kalian bahagia, sorry daniss tapi gue pengen elo"  gumamnya dalam hati.









Andera berjalan seorang diri di atas trotoar menuju halte, sekarang masih pukul 1 siang, dia akan kembali ke rumahnya membuatkan makan siang untuk adiknya lalu pergi bekerja.

Gadis itu tersenyum melihat sebuah mobil mewah yang dia kenali berhenti tepat didepan nya, seorang gadis keluar dari mobilnya, dengan kacamata hitam yang bertengger dibatang hidung mancung juga jaket denim kasual yang menjadikan penampilannya begitu menarik dimata dera.

"Kenapa gak nunggu aku sih ??"  Andera tersenyum,

"Biasanya kan aku pulang sendiri daniss"

My Sweet Enemy! (GxG) (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang