Andera ditemani rachel tengah sibuk membuat makan siang, mereka baru saja bangun saat matahari telah berada di puncak kepala. Efek alkohol juga drama cinta sahabat mereka menjadi alasan gadis-gadis itu baru terbangun di tengah hari.
"Masakan gue jadi yeeeeay.." girang rachel, andera menoleh lalu tersenyum manis.
"Lo bangunin anak-anak gue nyiapin lainnya" rachel mengangguk dengan semangat lalu memberi hormat layaknya tentara pada dera.
"Siap komandan !!" Gadis itu berlari menjauh meninggalkan dera yang menatapnya heran.
"Baru kemaren dia ngibarin bendera perang kenapa hari ini aneh banget??" Ucapnya pelan kemudian kembali menata meja makan.
"Hoammm.. halo sayang" sapa danissa yang masih mengantuk dan wajah kusut.
"Kamu belum cuci muka ya??" Danissa menggeleng lalu menaruh kepala di lengannya yang melipat diatas meja.
"Cuci muka dulu gih keburu dingin makanannya" tangan andera mengusap pipi chubby danissa. Gadis itu tersenyum lalu mengecup tangan dera dan beranjak kearah kamar mandi.
Kelima gadis cantik itu menikmati makan siangnya dengan tenang dan khidmat. Tak ada obrolan hanya terdengar suara dentingan sendok dengan piring.
Giliran danissa, vanka dan regina yang membersihkan bekas makan mereka sementara dera dan rachel duduk santai di ruang Tv.
Kedua gadis itu bungkam tak ada yang memulai obrolan karena memang keduanya tak terlalu akrab juga tentang kejadian di balkon sore itu membuat keduanya semakin canggung.
"Kok diem-dieman sih ?? Gak saling kenal apa ??" Dera dan rachel menoleh kearah suara dimana danissa berjalan dengan senyuman manis nya dan vanka juga regina dibelakangnya yang terlihat canggung?.
"Emang harus ngobrol apa??" Tanya dera pada danissa,
"Ya apa kek, ngobrolin aku yang cantik ini gitu contohnya" rachel dan dera memutar matanya malas.
"Ahh iya mending ngobrolin pasangan baru kita yuk" ajak danissa. Andera dan rachel terlihat antusias namun kedua gadis yang disebut malah semakin canggung dan malu.
"Eh iya loh gue penasaran kenapa bisa regina balik lagi ke indo? Ninggalin Oxford loh dia" vanka menatap regina disampingnya dengan ekspresi kaget begitupun danissa dan rachel yang tak kalah terkejut.
"S-serius re ?? Lo ninggalin Oxford?? Kok bisa ??" Tanya danissa
"Lo bego atau tolol sih atau emang blo'on ??" Ejek rachel yang langsung mendapat tatapan tajam dari vanka.
"Iya gue bego, blo'on, tolol cuma buat merjuangin cinta gue ini" Regina melirik vanka yang tersenyum manis padanya.
"Dan gue bersyukur ketololan gue itu membuahkan hasil yang manis"
Ketiga gadis lain ikut tersenyum bahagia."Sebenernya gue sempet nyerah dan gak mau lagi kenal sama cewe bully ini" vanka melotot pada regina "tapi karena seseorang yang gue gak tau siapa, dia ngirim pesan yang bikin gue sadar dan gak boleh kalah sebelum perang"
Vanka, danissa dan dera mengerutkan dahinya kecuali rachel yang kini merasa gelisah."Emang dia ngirim pesan apa re ??" Kepo andera, regina merogoh saku celananya mengeluarkan iPhone nya.
"Perjuangkan cintamu, jangan pernah menyerah sebelum perang Regina Alexia!" Ujarnya yang membaca kembali pesan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Sweet Enemy! (GxG) (COMPLETED)
Любовные романыApapun tentang dia pokoknya gue benci TITIK -Danissa Putri Gue bukan gak berani, gue cuma mager aja! -Andera Rafasha GxG area ya! Mengandung unsur 18+ , gue gak tanggung jawab kalo kalian jadi gelisah ya! haha