Flashback on
Adinda terbangun di sepertiga malamnya karena mimpi buruk, dia menatap sekitar kemudian terduduk dengan peluh bercucuran dan nafasnya terengah. Tangannya tanpa sengaja menyenggol kepala rachel disampingnya hingga rachel terbangun. Dia tak bisa melihat jelas wajah orang di sampingnya karena lampunya dimatikan.
"L-lo siapa ??" Tanyanya, rachel tersenyum tipis dan menyentuh tangan dinda namun dengan cepat dinda menepisnya.
"Ini aku kak, rachel" dinda tersentak, dia tak menyangka rachel benar-benar menjaganya tidur.
"K-kamu masih disini ?? Kenapa gak pulang ??"
"Aku kan udah bilang, aku temenin kaka disini" jawabnya seraya menggenggam tangan dinda, dinda tersenyum hangat dia bahagia bisa berdekatan dengan rachel meskipun itu menyebabkan jantung nya tak tenang.
"Makasih chel"
"Sama-sama,, kenapa kak dinda bangun??"
"Aku mimpi buruk chel" rachel bangkit dan duduk ditepi ranjang dinda tangan kirinya merangkul dan membawa kepala dinda ke bahunya.
"Gapapa kak cuma mimpi, kaka tidur lagi aja aku disini kok" dinda membatu mendengar detakan jantung rachel yang terdengar kencang dan tak beraturan. Gadis itu meyakini bahwa rachel memiliki perasaan yang sama padanya.
"Chel, temenin aku tidur ya" pintanya, rachel mengangguk.
"Iya kak aku kan disini"
"Maksud aku, kamu tidur disamping aku" rachel tersentak dia terdiam beberapa saat lalu mengangguk.
Gadis itu mulai membawa tubuh dinda berbaring, tangan kirinya dia jadikan bantalan untuk kepala dinda. Dinda tersenyum dan melingkarkan tangannya di perut rachel. Hidung mancungnya dapat leluasa menghirup aroma tubuh gadis bersuara indah itu membuat rachel geli.
"Chel.. kamu percaya sama cinta pada pandangan pertama??"
"Percaya kok kak, bahkan aku pernah ngalamin"
"Oh ya ?? Kapan ??" Tanyanya penasaran.
"2 hari yang lalu!"
Deg..deg..
Deg.. deg..
Detakan jantung dinda semakin kencang menghentak rusuk seakan ingin mendobrak keluar. Dinda mendongakkan wajahnya tepat saat rachel menundukkan kepalanya dan...
Cuphhh!
Kecupan kilat tanpa sengaja membuat keduanya mematung diposisi yang masih terlampau dekat. Gadis bersuara emas itu mencengkram erat pinggang adinda, entah karena gugup, malu atau KONAK?? HAHA..
"R-rache...."
Ucapan gugup dinda terhenti saat rachel kembali menyatukan bibir mereka dengan mata terpejam. Dinda kembali tercekat, nafasnya tertahan namun semakin lama gadis itu semakin rileks. Tangan kirinya menarik pinggang rachel merapatkan tubuh mereka.
Rachel merasa dinda tak menoleknya dia semakin berani dan mulai melumat bibir bawah dinda. Lumatan lembut membuat dinda terbuai.
Adinda membuka sedikit bibirnya memberikan akses pada lidah rachel yang ingin mengobrak-abrik mulutnya."Mphhhh" desah gadis cantik itu saat tangan rachel mulai nakal dan masuk kedalam baju pasien yang ia pakai. Rachel meraba sensual tiap inci tubuh dinda hingga sampai pada gundukan kenyalnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Sweet Enemy! (GxG) (COMPLETED)
RomanceApapun tentang dia pokoknya gue benci TITIK -Danissa Putri Gue bukan gak berani, gue cuma mager aja! -Andera Rafasha GxG area ya! Mengandung unsur 18+ , gue gak tanggung jawab kalo kalian jadi gelisah ya! haha