#thirty-two

9.9K 723 8
                                    

Adinda, regina dan danissa sampai didepan rumah rachel. Setelah pertemuannya dengan sang mantan kekasih, dinda memutuskan untuk pergi kerumah rachel. Dia mengajak adik dan sahabatnya karena takut rachel tak mau menemuinya. Sedangkan andera dan vanka masih mengikuti mata kuliah siangnya.


Alis tebal adinda menanjak melihat beberapa orang dengan kamera dan mic kecil berkerubung menutupi jalan masuk mobilnya. Di mobil lain danissa dan regina mendengus geram melihatnya.




TIIIIITTTTTTTT...




Klakson mobil danissa membuat mereka menoleh dan menggeser tubuh memberikan jalan pada kedua mobil mewah itu.


"Dibayar berapa lo setia diem disini??"  Tanya regina sinis pada salah seorang wartawan pria. Pria itu terdiam dan tersenyum tipis.


"Dalam 1 jam kalian gak pergi gue pastiin polisi yang seret kalian !!"  Ancamnya dan berhasil membuat para wartawan itu terlihat panik lalu membubarkan diri.





Adinda keluar dari mobilnya dan bergegas masuk kedalam rumah rachel diikuti regina dan danissa dibelakangnya. Ketiga gadis itu berdiri tepat didepan pintu kamar bercat putih itu dengan ragu.


Sampai akhirnya regina memberanikan diri mengetuk pintu itu.


Tok..


Tok..


"Chel, ini gue rere"  panggilnya, namun tak ada jawaban.


"Chel buka chel, ini udah kelamaan lo ngurung diri, kita khawatir sama lo"  kini danissa yang berbicara, nampak raut kecemasan pada wajah adinda.



Rachel mengerjapkan mata menatap sekilas pintu kamarnya dan kembali menatap jendela dengan tatapan kosong.


"Lo liat kak, dia bener-bener terpuruk. Kita gak tau lagi gimana cara buat bujukin dia"  ujar danissa pasrah,

"Iya kak, bahkan orang tuanya pun sengaja datang kesini buat bujukin dia tapi gak berhasil. Kita takut dia sakit"  tambah regina sendu. Adinda menatap kedua gadis itu tak kalah sendu, perlahan tangan kanannya terulur mengetuk pintu.






Tok..


Tok..




"Rachel.."



Gadis yang namanya disebut terperanjat mendengar suara seorang gadis yang selama ini memenuhi pikirannya. Dia menggeleng kepala berpikir itu hanya halusinasinya saja.

"Gak mungkin itu dia. Heh.. gue terlalu berharap sedangkan dia udah bahagia sama flo"  rachel terkekeh meratapi kenyataan yang ia terima bahwa gadis yang mencuri hatinya kini berbahagia dengan pasangannya dan itu bukan dirinya.

"Rachel... Ini aku.. adinda"  mata bulat rachel membelalak, dia bangkit dan berlari ke arah pintu namun terhenti begitu sampai di depan pintu.


"K-kak dinda ??"  Ucapnya ragu.


"Iya chel, ini aku.. kamu keluar ya aku khawatir!!"  Rachel tersenyum tipis, tangannya dengan gesit memutar kunci, membuka pintunya.





Grepp!






Gadis itu menubruk tubuh adinda membuat adinda sedikit terdorong dan memeluknya erat. Ketiga gadis itu kaget namun seketika tersenyum. Adinda membalas pelukan rachel dengan hangat, tak di pungkiri diapun merindukan gadis yang memeluknya saat ini.

My Sweet Enemy! (GxG) (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang