Danissa, Rachel dan Vanka kini tengah asik bercengkrama di kantin, mereka menertawakan setiap murid yang menurut mereka bad, ugly, cupu lengkap dengan menirukan gaya mereka.
"Eh nis, si upik abu tuh" tunjuk vanka dengan dagunya, danissa menoleh melihat andera dan regina tengah berjalan kearah mereka dengan nampan berisi 2 mangkok bakso, danissa menyeringai.
"let's play the show!"
Andera dan rere berjalan santai mencari meja kosong tatapan mereka hanya fokus pada meja-meja tanpa sadar bahwa danissa cs tengah menyiapkan strategi untuk membuat mereka malu.
Kaki danissa terjulur saat dera lewat disampingnya membuat dera kehilangan keseimbangan kemudian...
Prankk
Dera terjatuh dan nampan yang dia bawa pun terlepas membuat mangkok diatasnya membentur lantai dan pecah, sedangkan mangkok satunya sedikit terlempar mendarat tepat di perutnya.
"Akhhh.." dera menjerit kaget sekaligus kesakitan.
"Dera.. astaga.. de, lo gapapa?" Tanya rere panik membantunya hendak berdiri namun kaget saat melihat telapak tangan dera mengeluarkan darah yang tak sedikit.
"Hahahahaha mampus" riuh suara tawa menggelegar diseluruh penjuru kantin
"Aww shhh" dera kembali meringis memegang pergelangan tangannya.
"De tangan lo berdarah..!" Regina semakin panik.
Seketika tawa danissa terhenti matanya membulat saat melihat telapak tangan dera mengeluarkan darah segar dan terlihat jelas daging-daging lembut menyembul keluar.
Rere dengan cepat memapah dera yang berjalan sedikit membungkuk menahan perih di perutnya karna terkena kuah bakso yang masih sangat mengepul dengan tangan kirinya menggenggam erat pergelangan tangan kanannya.
UKS
"Telapak tangan dera robek dan ibu rasa ada pembuluh darahnya robek juga, cepat kamu bawa dera ke rumah sakit, sebelum dia kehilangan banyak darah" ucap bu syifa kepala Unit Kesehatan.
"Baik bu saya permisi, terimakasih"
Regina memacu mobilnya dengan kecepatan tinggi, dia semakin khawatir saat melihat wajah dera yang semakin pucat dan darah semakin banyak mengalir dari telapak tangannya.
Sementara itu danissa masih mematung menatap pecahan mangkok yang berlumur darah dan juga darah yang berceceran dilantai, dia benar-benar tak berniat membuat dera sampai terluka separah itu, tanpa pikir panjang dia langsung berlari kearah UKS.
"Nis.. lo mau kemana ?"
"Danissaaa!!" Teriak rachel tapi danissa tak menggubrisnya dan terus berlari.
Sampai di UKS danissa masuk dengan tergesa dia menatap sekeliling ruangan itu kosong, hanya ada bu syifa disana.
"Loh danis kenapa? Sakit??" Danissa menggeleng
"Andera kemana bu?" Bu syifa mengernyitkan dahi bingung melihat gelagat danissa yang tak lazim baginya.
"Tadi regina membawanya ke rumah sakit, telapak tangannya robet dan ibu yakin pembuluh darahnya juga"
Seketika danissa melebarkan matanya, dia langsung berlari keluar tanpa pamit, bu syifa hanya menggeleng kepala.
Danissa menaiki mobilnya dan langsung menuju rumah sakit terdekat dari sekolahnya dia yakin regina membawa dera kesana.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Sweet Enemy! (GxG) (COMPLETED)
RomanceApapun tentang dia pokoknya gue benci TITIK -Danissa Putri Gue bukan gak berani, gue cuma mager aja! -Andera Rafasha GxG area ya! Mengandung unsur 18+ , gue gak tanggung jawab kalo kalian jadi gelisah ya! haha