Kondisi andera berangsur membaik, dan kini dia telah diperbolehkan untuk pulang. Bersama andara dan danissa, dera memasuki kontrakan kecilnya dengan senyuman hangat.
"Ah.. gue rindu rumah kecil ini" ujarnya menelentangkan tubuh diatas karpet bulu yang menipis.
"Alay lo! Baru juga 4hari" ketus danissa yang ikut duduk disebelahnya
"Kak, dara mau mandi dulu ya, bau rumah sakitnya ngikut terus" dara mengendus baju yang dipakainya.
"Iya sayang, nanti langsung keluar kalo udah beres, kaka mau masak dulu" dara mengangguk lalu pergi.
"Kenapa gak delivery aja sih? Lo masih harus istirahat"
"Rumah sakit aja gue ngutang sama lo, gue udah 4 hari juga gak kerja mana ada duid" jawabnya acuh seraya duduk dan menggelung asal rambut panjangnya.
"Gue traktir deh" andera menoleh lalu menggeleng.
"Gue gak mau nambah utang ya! Gue masakin TITIK!" kemudian dera berdiri dan beranjak ke dapur. Danissa menghela nafas pasrah.
"Sttuborn!"
Andera memfokuskan diri pada kegiatan memasaknya sampai dia tak sadar sedari tadi danissa duduk di meja makan dan menatapnya intens, takjub, bangga dan salut pada dera yang penuh semangat dan kerja keras.
Dera menoleh sekilas dan kaget saat mengetahui danissa disana.
"Lo mau bikin gue mati muda apa gimana??" Tanya nya sarkas dengan tangan kanan mengelus dada, danissa mengangkat kedua bahunya acuh.
"Cepetan! Gue laper ini dari siang belom makan !!"
"Lo udah makan bakso 2 mangkok Danissa Puteri astaga itu perut atau tong sampah?"
"Tapikan gue belom makan nasi Andera Rafashaaaaaa..!" Dera memutar mata jengah lalu melanjutkan masakannya.
10 menit kemudian sepiring besar ayam goreng mentega tersaji dihadapan danissa lengkap dengan nasi merah dan sambal khasnya.
Membuat danissa menelan ludahnya yang terasa akan menetes keluar, perutnya berontak cacing-cacing pun berdemo untuk segera menunaikan hasratnya."Sabar.. tunggu dara dulu, dara suka ngambek kalo ditinggal makan" ucapan dera diangguki danissa.
"Halo kaka-kaka cantik" sapa dara yang langsung mencium pipi dera dan danissa, sontak membuat danissa kaget karena tak biasa diperlukan seperti itu oleh orang yang baru ia kenal.
"Peri cantik kaka wangi banget sih, udah sini makan yuk" dara mengangguk dan duduk didepan dera dan danissa.
Dera mengalaskan nasi dan lauknya lalu memberikan pada danissa, danis menerimanya dengan senyuman hangat. Setelah itu mengalaskan untuk adiknya.
"Selamat makan" teriak andara riang,
"Selamat makan" balas andera dan danissa serempak.
Mereka makan dengan khidmat sesekali saling pandang dan tersenyum manis antara dera dan dara juga dera dan danissa, seakan kedua gadis remaja itu melupakan status 'musuh' mereka.
"De.. sorry gue harus pergi"
"Gak, lo gak boleh pergi pink hiks.."
"Gue gak bisa de, papa minta gue pergi"
"Pink! Please.. gue hiks.. jangan tinggalin gue"
"Bye dera"
"Pink jangan pergi "
KAMU SEDANG MEMBACA
My Sweet Enemy! (GxG) (COMPLETED)
RomanceApapun tentang dia pokoknya gue benci TITIK -Danissa Putri Gue bukan gak berani, gue cuma mager aja! -Andera Rafasha GxG area ya! Mengandung unsur 18+ , gue gak tanggung jawab kalo kalian jadi gelisah ya! haha