Tiga mobil mewah terparkir rapih di garasi luas rumah atmajaya. Danissa keluar terlebih dahulu kemudian berlari membukakan pintu untuk andera, disusul adinda yang memperlakukan rachel sama manisnya.
Berbeda dengan regina dan vanka yang nampak saling acuh dan tak romantis.Keenam gadis itu masuk beriringan kedalam istana megah Atmajaya, mereka mendudukkan tubuhnya diatas sofa empuk di ruang tamu bergaya eropa itu.
Andera bangkit dan berlalu kearah dapur, berniat membuatkan minuman untuknya dan teman-temannya."Perlu bantuan??" Andera sedikit terperanjat dan menoleh.
"Astaga re, lo ngagetin tau " regina cengengesan kemudian mengambil alih beberapa gelas dari tangan dera.
"De.. lo baik-baik aja kan??" Andera meliriknya sekilas dan tersenyum.
"Gue baik-baik aja re lo gak usah cemas"
"Apa yang di omongin vanka tadi bener?? Ada orang yang mau celakain lo ??" Andera tertegun, dia menatap kosong gelas di hadapannya kemudian tersenyum paksa.
"Lo juga tau re siapa orang nya kan, dan gue minta jangan sampe yang lain tau termasuk papa stefan dan mama riyanti ya"
"Tapi dia udah keterlaluan de, mereka harus tau dan bagaimana pun mereka harus terima dengan keadaannya" andera berbalik penuh menghadap sahabatnya, dia menggenggam tangan regina dan menatap lekat mata bulatnya.
"Regina please.. gue harus jaga apa yang udah ayah dan bunda titip sama gue re dan lagi gue gak mau keluarga ini terpecah gara-gara gue"
"Tapi gimana sama hubungan lo nantinya ??"
"Biar gue yang cari jalan keluarnya, gue cuma minta tolong jaga andara ya" regina mengangguk, dia memeluk erat tubuh sahabatnya dan mengusapnya lembut.
"Gue harap apapun keputusan lo itu yang terbaik buat lo nantinya de"
"Semoga re.. " jawab andera lirih, dan mengeratkan pelukannya pada tubuh sahabatnya.
Tanpa mereka sadari sedari tadi seorang gadis berambut merah memperhatikan mereka dengan tangan yang membekap mulutnya sendiri juga mata yang berkaca-kaca. Gadis itu Yovanka Dira, dia berbalik arah mengatur nafasnya kemudian kembali duduk di samping danissa dan menyandarkan kepalanya pada bahu danissa.
Andera dan regina datang dengan 2 nampan besar berisi minuman dan cemilan bertepatan juga dengan riyanti dan stefan yang baru saja melangkah memasuki rumah mereka.
"Eh kalian udah kumpul ternyata" ujar stefan, para gadis itu bangkit dan mencium tangan stefan dan riyanti dengan sopan.
"Baru aja sampe om, tante .. " jawab regina, stefan dan riyanti mengangguk dan tersenyum.
"Kalo gitu mama sama papa ganti baju dulu ya, dan dera sayang tolong ajak andara kesini ya kita ngobrol bareng" ucap riyanti lembut, andera mengangguk kemudian berlalu menuju kamar adik kecilnya.
Sepeninggalan Stefan, riyanti dan andera. Regina berdiri di hadapan gadis-gadis lainnya dengan raut wajah yang serius.
Keempat gadis lain menatapnya heran tanpa bertanya apapun, mereka menunggu regina berbicara."Ada yang harus kalian tau, walaupun gue udah janji sama dera tapi gue gak sanggup. Dan gue harap kalian mau bantuin gue, termasuk danissa dan kak dinda" kakak beradik itu saling pandang dan mengernyit heran.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Sweet Enemy! (GxG) (COMPLETED)
RomanceApapun tentang dia pokoknya gue benci TITIK -Danissa Putri Gue bukan gak berani, gue cuma mager aja! -Andera Rafasha GxG area ya! Mengandung unsur 18+ , gue gak tanggung jawab kalo kalian jadi gelisah ya! haha