#thirty-sixth

8.1K 602 22
                                    

Ckitttt.. !!!


Stefan menginjak rem mendadak, membuat dinda dan regina sedikit terlonjak kedepan.

"Aduh pah kenapa sih ??" Omel dinda, stefan menoleh dan cengengesan.

"Hehe maaf ya papa lupa kita salah arah sayang"
Dinda dan regina melebarkan mata kemudian menghela nafasnya.

"Jangan marah dong kan papa lupa"

"Hmm " jawab regina dan dinda bersamaan, stefan menghela nafasnya kemudian memutar kemudi berbalik arah.









Danissa kini berdiri dibalik jendela menatap kekasihnya yang terbaring lemah disana, hatinya sakit lebih-lebih sakit saat mengingat kejadian semalam saat andera dengan besar hati menyelamatkan nyawa nya tanpa memikirkan keselamatan nya sendiri.

"Sayang.. cepet sembuh aku gak kuat liat kamu kayak gini " lirih danissa tangannya menyentuh kaca jendela itu dengan tatapan sayu.

"Danis, lo juga harus istirahat biar cepet pulih" danissa menoleh saat vanka, rachel dan regina menepuk pundaknya. Gadis itu mengangguk patuh kemudian berlalu dari tempat nya.

"Lo bisa ceritain kenapa lo sampe pergi tanpa pamit hari itu ??" Tanya rachel di hadiahi tatapan tajam dan tepukan keras di lengannya oleh vanka dan regina.

"Aww.. sakit vanka !!"

"Danissa masih sakit jangan lo tanya-tanya gituan dulu"

"Gapapa van lagian gue udah baikan kok" ucap danissa seraya tersenyum manis, dia bangkit dan bersila kaki di atas ranjang. Vanka, regina dan rachel berdiri di kanan dan kirinya.

"Jadi ini bermula waktu kita pergi ke museum seminggu sebelum hari pertunangan gue... "








Flashback on



Danissa, andera dan andara tengah bersiap-siap untuk pergi jalan-jalan bersama para sahabatnya. Adinda, rachel, vanka dan regina telah siap dan menunggu mereka di ruang tamu rumah danissa.

Hari ini rencananya mereka akan mengunjungi museum sejarah terbesar dikota mereka. Awalnya vanka, rachel, danissa dan regina menolak bagi mereka tempat seperti itu hanya membuat mereka jenuh dan mengantuk. Namun karena ancaman dari andera dan adinda juga tatapan sendu dari andara akhirnya keempat gadis itu pasrah dan menyetujui nya.

"Sayang udah jangan tebel-tebel make up nya kan cuma ke museum" rengek andera pada danissa yang tengah mendandani nya.

"Ini gak tebel sayang, lagian aku gak suka kamu dandan menor kok"

"Nah selesai.. " danissa tersenyum manis melihat hasil karyanya di wajah cantik kekasihnya. Dera membalikkan tubuhnya menatap cermin dan tersenyum.

"Kamu hafal banget style aku hehe"

"Apasih yang aku gak tau tentang kamu hehe"

Cuphh!

Senyum lebar tercetak dari bibir danissa saat andera mencium pipinya.

"Yuk turun, mereka pasti lelah nunggu kita " dera mengulurkan tangannya, danissa menyambut nya dengan senang hati kemudian melangkah menuju ruang tamu.

"Woahhh princess-princess kita ini flawles banget sih". Puji rachel pada danissa, dera dan dara yang baru saja turun bersamaan di ikuti anggukan setuju dari yang lainnya.

"Kalian lebih sempurna kok dari gue" jawab andera merendah.

"Dara seneng banget deh" keenam gadis itu menatap andara yang menatap mereka dengan senyum cantiknya.

My Sweet Enemy! (GxG) (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang