#eighteenth

19.1K 1.1K 50
                                    

Danissa duduk di karpet ruang tengah menunggu dera dan dara yang tengah bersiap-siap untuk bertemu keluarga nya. Ya ini hari minggu, sesuai janji danissa, dia akan membawa kedua gadis itu kerumahnya.

"Kak putri, gimana ? Dara cantik ga??"  Danissa menoleh, dia tersenyum manis melihat dara dan dera yang terlihat sangat cantik hanya dengan memakai t-shirt dan celana jeans saja.

"Aku gak punya baju yang bagus daniss"  ujar dera lemah, danissa bangkit dan mengusap kepala dara dan dera bergantian.

"Kalian cantik banget tau, dan gak usah dandan berlebihan ini bukan pertemuan pejabat hehe"

"Yaudah yuk berangkat"   danissa menuntun dara sedangkan dera merangkul pinggang danissa.

Sepanjang perjalanan andara bernyanyi riang mengikuti irama musik dari audio yang danissa putar, sesekali dera dan danissa pun ikut bernyanyi.


Mobil mereka terparkir rapih di halaman luas rumah danissa.

"Ini rumah kaka? Woahh gede banget kak"  puji andara dengan mulut terbuka dan mata membelalak.

"Ini rumah orang tua kaka sayang, kak puteri belum punya rumah sendiri" 

"Yuk turun"   andara turun terburu dengan semangat penuh beda halnya dengan dera, gadis itu terdiam menggigit bibir bawahnya dan memainkan jari di pangkuannya.

"Kenapa??"  Danissa menyentuh lengan dera, dera menoleh.

"A-aku gugup, aku takut keluarga kamu gak suka sama aku"  danissa tersenyum hangat, dia menggenggam tangan dera dan menciumnya,

"Mereka pasti nerima kamu dengan sepenuh hati sayang, mereka kenal kamu kok"

"Kenal aku ??"

"Iya, udah yuk turun, liat tuh dara melotot nungguin kita"  dera menoleh keluar kaca dan benar andara telah berkacak pinggang dengan mata yang menatap tajam.

"Kok serem hehe yuk"

Kedua gadis itu keluar dari mobil dan mendekati dara, mengusap rambutnya lalu merangkulnya masuk.

Andera menarik nafas dalam lalu menghembuskannya perlahan mengusir ke gugupan dan debaran jantungnya. Tangan danissa menggenggam nya, menautkan jarinya di sela jari dera seraya tersenyum manis.

"Mah.. pah.. kak dinda.."  panggil danissa. Yang dipanggil keluar dan menghampiri mereka,

"Wahh ada tamu, ayo duduk"  sapa Riyanti, dera mengangguk setelah mencium tangan orang tua danissa lalu duduk disebelah danissa dan dara.

"Ini andera pah, mah dan si cantik ini adiknya namanya Andara"  dera dan dara tersenyum sedangkan stefan dan riyanti saling pandang.

"Andera rafasha ? Andara rafasha ??"  Tanya stefan, mereka mengangguk.

"Iya om" jawab dera dan dara kompak.

Tanpa diduga riyanti langsung memeluk kedua gadis itu, stefan pun sama membuat semua yang ada disana bingung kecuali adinda yang hanya menatapnya dengan senyuman.

"Ya tuhan kalian mirip banget sama hanifah, iya kan mah"  riyanti mengangguk setuju dengan ucapan sang suami

"Kalian sehat kan selama ini? Om sama tante nyari-nyari kalian selama ini dan ternyata kita udah saling dekat ya"

"I-iya om tante"  jawab dera gugup, danissa mengusap punggung tangan dera menenangkan.

"Gak usah gugup gitu sayang, oh iya panggil kita mama sama papa aja ya, biar lebih akrab"

My Sweet Enemy! (GxG) (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang