Hari besar yang ditunggu-tunggu akhirnya tiba. Ditengah hamparan hutan pinus luas dengan daun-daun yang masih nampak hijau dan segar, sebuah dekorasi pelaminan sederhana bernuansa floral didominasi oleh warna pastel nampak begitu mewah dan berkilau oleh akrilik yang menjadi hiasan utamanya.
Berjejer rapih kursi-kursi putih di kanan dan kirinya, dengan berbagai macam bunga-bunga cantik dan segar menjadi pelengkapnya. Udara sejuk dan cerah serta burung-burung kecil yang bersiul riang seakan ikut memeriahkan perayaan suci hari itu.
Senyuman indah menghiasi wajah cantiknya, dengan gaun pengantin berwarna putih juga mahkota cantik menghiasi kepalanya. Menatap pantulan wajahnya pada cermin besar di hadapannya, manik birunya berbinar cerah dengan senyuman yang masih betah disana.
Seorang gadis muda cantik dengan gaun putihnya masuk kedalam ruangan itu, tangannya menggenggam sebuah bucket bunga mawar putih cantik. Gadis itu menoleh menyambutnya.
"Hai dara.. "
"Hai kak puteri, gimana perasaan nya ?? Gugup?"
"Gugup banget dara, ini yang kaka tunggu-tunggu selama ini.." ujarnya menggebu, andara tersenyum lebar kemudian memeluknya.
"Dara bahagia kalo kak dera bahagia, dan dara beruntung bisa mendapatkan kak puteri sebagai kaka ipar dara.." danissa mengusap lembut punggung andara.
"Kak puteri yang beruntung mendapatkan kalian di hidup kaka.. terimakasih telah mengizinkan kaka hidup bersama malaikat cantik dara.."
"Ayah sama bunda juga pasti setuju kalo kak dera pilih kak puteri.. terimakasih telah mencintai dan menjaga kak dera kak.." danissa tak mampu lagi membalas ucapan calon adik iparnya, dia mengangguk dan memeluknya semakin erat.
Tokk.. tok..
Ceklek!
Keduanya melepaskan pelukan saat pintu terbuka, senyuman mereka kembali mengembang melihat stefan dan regina yang menghampiri mereka.
"Danisssss.. selamat sayang.. gue gak nyangka lo jadi juga kawin " ujar regina memeluk danissa, stefan merangkul pundak andara dan tersenyum melihat interaksi keduanya.
"Jadi lo fikir gue gak akan kawin gitu ??" Jawab danissa datar, regina cengengesan.
"Sayang..." Danissa dan regina menoleh pada stefan yang menatapnya berkaca-kaca.
"Papa.. " gadis itu menghambur kepelukan stefan, memeluk tubuh kekar itu sangat erat.
"Papa juga masih gak nyangka bayi kecil papa tumbuh dengan cepat dan sekarang bayi kecil papa siap menjadi seorang pengantin" ujarnya lembut namun menyiratkan sedikit kesedihan, tangan danissa mengusap lembut punggung kekarnya.
"Semua gak akan pernah berubah pah, danissa masih bayi kecil papa, masih ingin dimanjakan papa, masih butuh pangkuan dan pelukan papa.." jelas danissa lembut, regina dan andara tersenyum haru dan saling merangkul.
"Papa tau itu sayang, berbahagia lah sayang.. tugas papa selesai dan papa serahkan semua tanggung jawab atas rumah tangga yang akan kamu bina. Jadilah istri yang baik, berwibawa dan tegas yang bisa membina keluarga nya pada jalan yang baik" petuah stefan diangguki tegas oleh danissa.
"Dari papa daniss belajar semua itu pah, daniss gak akan pernah sia-siakan ilmu yang daniss dapet dari papa dan mama.. terimakasih pah.. daniss sayang papa.."
"Papa percaya kamu bisa danissa, papa menyayangi kamu lebih dari apapun di dunia ini.."
Danissa, regina, andara bahkan stefan menitikkan air mata harunya. Begitu menyentuh ungkapan hati dari anak dan ayah itu mengingat selama ini danissa dan stefan selalu saja berselisih paham dan tak pernah sejalan namun ikatan kuat mereka tak bisa diremehkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Sweet Enemy! (GxG) (COMPLETED)
RomanceApapun tentang dia pokoknya gue benci TITIK -Danissa Putri Gue bukan gak berani, gue cuma mager aja! -Andera Rafasha GxG area ya! Mengandung unsur 18+ , gue gak tanggung jawab kalo kalian jadi gelisah ya! haha