Setahun berlalu kini andera dan danissa tengah mempersiapkan diri untuk melanjutkan studi ke jenjang lebih tinggi.
Kedua gadis itu memutuskan untuk masuk universitas yang sama namun berbeda jurusan.
Danissa Puteri dia memilih Ilmu hukum, sedangkan Andera Rafasha memilih manajemen bisnis mengingat dia akan menjadi seorang pemimpin nantinya.
Kini Andara, andera, dan danissa tengah menghabiskan waktu senja di sebuah taman bermain tak jauh dari rumahnya.
Andara nampak ceria bermain dengan teman-teman sebayanya, berbeda dengan danissa yang sedang merajuk pada dera karena keinginannya tak dera penuhi."Udah dong danis jangan marah mulu, noh bibir kamu kayak bemo monyong-monyong gitu" ujar dera seraya menekan-nekan pipi chubby danissa.
"Diem! Aku kan lagi marah!" Ketus danissa dengan menepis tangan dera, dera menghela nafas panjang.
"Oke.. oke.. kamu mau gimana sekarang??"
"Tau ah! Kamu gak ngertiin banget dera !!" Geram danissa.
Cuphh..
Sebuah kecupan hangat mendarat di pipi chubby danissa. Gadis itu tersenyum tipis namun tetap memasang wajah datar pada dera.
"Ya udah kamu tunggu bentar, aku beliin ya" dera mengusap puncak kepala danissa lalu bangkit dan pergi meninggalkan danissa.
"Ini yang bikin aku gak bisa jauh dari kamu dera, perlakuan manis kamu dan pengertian kamu" gumamnya dalam hati seraya tersenyum manis. Danissa mengubah ekspresi wajahnya kembali datar saat andera berjalan kearahnya.
"Nih dimakan " dera menyodorkan semangkok bakso, dengan berbinar danissa mengambil mangkok tersebut.
"Asikkk.. makasih sayang"
"Abisin ya.." danissa mengangguk pasti kemudian melahap baksonya tanpa menawarkan pada andera yang kini menatap danissa dengan senyum hangat.
"Aaahh.. Kenyang hehe" danissa menepuk-nepuk perutnya dengan senyuman lebar, membuat andera menggelengkan kepala.
"Udah kan?? Jangan ngambek lagi ya.. Dan jatah kamu makan bakso minggu ini udah abis !" ujar andera dengan penekanan diakhir kalimat.
"Iya sayangku bawel hehe makasih ya cantik" andera mengangguk,
"Eh dara mana kok gak liat dari tadi??" tanya danissa, andera mengedarkan pandangan lalu beranjak meninggalkan danissa.
"Eh.. Sayang tunggu.."
Danissa mengikuti kekasihnya, mata kedua gadis itu mengedar mencari keberadaan sang adik, terlihat jelas kecemasan dari raut wajah andera.
"Itu dara sayang.." tunjuk danis kearah sebuah van, dera menyipitkan matanya lalu berlari saat meyakini itu dara yang tengah diseret seorang pria dewasa.
"Dara !!" teriak dera dan danissa bersamaan, andara menoleh.
"Kak dera hiks tolong kak" rintih dara yang berusaha berontak.
"Woy lepasin adik gue !!" danissa menarik lengan andara namun pegangan sang pria terlalu kencang.
"TOLONG !! TOLONG !!" pria itu pasrah melepaskan cengkramannya lalu menutup pintu dan pergi begitu saja.
Dara terisak dipelukan danissa kemudian beralih memeluk sang kaka erat.
"Sayang.. Kenapa dara bisa sama mereka hm??"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Sweet Enemy! (GxG) (COMPLETED)
RomanceApapun tentang dia pokoknya gue benci TITIK -Danissa Putri Gue bukan gak berani, gue cuma mager aja! -Andera Rafasha GxG area ya! Mengandung unsur 18+ , gue gak tanggung jawab kalo kalian jadi gelisah ya! haha