Andera berjalan sendiri di koridor sekolah yang ramai, tak ada regina disampingnya, gadis anggun itu tengah berlibur bersama keluarga besarnya selama satu minggu penuh, dera harus menghadapi caci maki dan bully'an dari para hatters nya sendiri.
Langkahnya terhenti saat akan melewati parkiran, dia melihat mobil vanka terparkir di sana, seketika ide jahilnya muncul, dia ingin balas dendam atas kelakuan vanka dkk yang membuatnya basah kuyup kemarin, dia melirik kanan dan kiri memastikan keadaan aman lalu berjalan mendekati mobil itu.
Dera berjongkok lalu menancapkan paku besar yang dia temukan di dekat tong sampah disana, membuat ban nya kempes, lalu beralih pada ban disisi lainnya, keempat ban mobil itu kempes tak menyisakan sedikitpun udara, dera berdiri dan menyeringai, dengan cepat dia berlari dari TKP dan pulang dengan hati yang bahagia.
"Kalian gak bawa mobil emang??" Tanya vanka pada kedua sahabatnya.
"Gue di anter mang asep tadi" jawab rachel
"Gue juga dianter nyokap tadi" timpal danissa
"Yaudah pake mobil gue aja ya, sekalian gue anterin balik" kedua gadis itu mengangguk, lalu mereka pergi kearah parkiran, betapa kagetnya vanka saat sampai diparkiran dia melihat ban mobilnya kempes semua.
"Anjing! Kok gini sih? Mana kempesnya semua lagi?" Gerutu vanka.
"Ini kayaknya ada yang sengaja ngempesin deh van" ucap Danissa seraya berjongkok didekat ban mobil.
"Siapa yang berani anjir ??" Tanya rachel, ketiga gadis itu saling pandang dan membelalak.
"UPIK ABU!!" Seru mereka bersamaan, wajah ketiga gadis itu merah menahan amarah sedangkan dera tersenyum menang saat didalam angkot yang dia naikki.
Dera turun dari angkot dan berjalan santai menuju rumah, dia melihat pintu rumahnya terbuka dan terlihat banyak sepatu berjejer dia teras.
"Tumben dara bawa temen-temennya" ucapnya sambil terus berjalan.
"Kaka pulang" serunya saat sampai diambang pintu, dera kaget melihat ada wali kelas dara juga disana
"Eh ada bu Diana juga, maaf bu saya gak tau hehe" ucapnya malu, bu diana hanya mengangguk tersenyum.
"Loh dara nya mana bu?" Tanyanya heran karna memang diantara 6 murid itu tak ada dara.
"Itu dia dera, dara sakit tadi dia pingsan di sekolah jadi ibu dan temen-temennya mengantar dia kesini, dara sekarang dikamarnya" dera kaget dia lantas berlari ke kamar sang adik.
Dara terbaring lemah dengan wajah pucat, badannya panas dan menggigil, dera menghampiri nya lalu duduk di bawah ranjangnya, dia mengusap kepala sang adik.
"Peri cantik kaka kenapa bisa sakit hm??" Tanyanya pelan, dara menoleh.
"Kaka hiks dara takut,, jangan tinggalin dara" dara memeluk kepala sang kaka.
"Sstt.. sayang kaka gak akan tinggalin dara, kaka disini kok, kita ke dokter ya biar dara cepat sembuh"
"Dara gak mau, dara takut disuntik hiks"
"Adik kaka kan pemberani masa takut sama suntik? Gak sakit kok sayang"
"Dara gak mau ka,, dara dirumah aja ya, kak dera yang ke dokter"
Dera terkekeh, " yang sakit kan dara kenapa kaka yang disuruh ke dokter?"
"Oh iya dara lupa kak, pokoknya dara gak mau ke dokter dara takut disuntik"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Sweet Enemy! (GxG) (COMPLETED)
RomansaApapun tentang dia pokoknya gue benci TITIK -Danissa Putri Gue bukan gak berani, gue cuma mager aja! -Andera Rafasha GxG area ya! Mengandung unsur 18+ , gue gak tanggung jawab kalo kalian jadi gelisah ya! haha