#thirty-eighth

9K 640 68
                                    




Adinda menghentikan laju kendaraannya disebuah rumah sederhana namun terlihat mewah diantara rumah-rumah lainnya.
Dia membawa rachel ke rumah singgahnya, rumah yang ia beli khusus untuknya menenangkan pikiran.

Rumah bernuansa pedesaan modern dengan taman bunga kecil di sampingnya dan kolam ikan yang cukup besar disana, juga kolam rendam kecil dibelakang rumah yang hanya bisa diakses dari kamar utama.

Gadis itu tersenyum manis melihat kekasihnya tertidur. Rambut panjang bergelombang yang tergerai, wajah polosnya, bulu mata lentiknya juga bibir ranum merah mudanya membuat dinda betah memandangi rachel. Tatapannya beralih pada gundukan daging kenyal rachel yang menantang dengan puting menyembul, adinda menyeringai.


Dia melepas seatbelt nya kemudian memajukan tubuhnya sedikit kearah rachel. Telunjuknya menekan dan mengusap lembut puting itu dari luar kaos yang rachel pakai membuat benda kecil itu menegang.


"Shhhhh" 


Rachel mendesis pelan saat adinda mencubit dan memilin putingnya gemas, dengan mata yang masih terpejam rachel menepis tangan dinda. Adinda terlanjur bernafsu dia keluar dari mobilnya berlari kecil menuju pintu samping rachel.



Ceklek!



Dinda sedikit mencondongkan tubuhnya, tangannya melepas seatbelt rachel, menyingkap kaosnya keatas dan langsung melumat rakus payudara rachel. Rachel tersentak dan membuka matanya.

"K-kamu ahhhh sayang ...."

Tangannya meremas rambut belakang adinda dan menekannya lebih dalam di dadanya.

"Ahhh yaa emhhhh "

Dinda mendongak menatap rachel yang memerah dan terengah, dia menurunkan kembali kaos rachel dan menariknya keluar dari mobil.
Dengan tergesa dinda membuka pintu rumah itu dan menarik rachel kemudian mengunci pintunya kembali.

"Ini rumah siapa ??"  Tanya rachel bingung,

"Rumah aku dan kamu juga anak-anak kita nanti"  rachel tersenyum dan mengangguk lalu melangkahkan kaki menyusuri area rumah sederhana itu.


Rachel nampak mengagumi arsitektur yang tertata rapih disana, meski rumah ini sederhana namun adinda mendekornya dengan sangat apik. Dengan dominan warna gold dan hitam nampak seperti kerajaan di zaman perunggu.

"Kamu suka ??"  Tanya dinda, rachel menoleh tersenyum lebar dan mengangguk cepat.

"Aku jatuh cinta sayang, ini indah"

"Kamu bakal takjub liat ini"  kemudian dinda menarik tangan rachel memasuki salah satu kamar yang terlihat lebih besar dari kamar lainnya.


Ceklek!



"Silahkan"   rachel melangkahkan kakinya masuk dengan mata yang melebar takjub.


Kamar utama itu memang sedikit lebih luas dengan ranjang king size di tengah ruangan, lemari sedang di sebelah kiri dan jendela dengan pintu kaca besar yang menghubungkan kamar dengan kolam rendam nya.

"I-ini rumah impian aku kak "  gumam rachel seraya menggeser pintu kaca itu dan melangkah kearah kolam. Adinda mengikutinya dan memeluknya dari belakang.

"Ini akan jadi milik kamu sayang, kalo kita nikah kita tinggal disini ya, mau kan ??" 


"Mau kak, mau banget"


Adinda membalikkan tubuh rachel, tangan kirinya dia taruh di pinggang rachel sedangkan tangan kanannya mengusap lembut pipi rachel.

"Kamu mau kan jadi wanitaku seutuhnya ??"  Rachel mengangguk cepat,

My Sweet Enemy! (GxG) (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang