Disclaimer : Naruto belongs only to Masashi Kishimoto
Alternate Universe Love Story Of Naruto and Hinata
Tangannya bergetar ketika benda melantunkan bunyi musik, sebuah panggilan video mencoba masuk dalam jaringan ponselnya. Namun ia justru tampak gelisah. Iris gioknya mengitari seisi ruangan, ia tak bisa menghindar lagi. Sudah satu pekan tunangannya terus mencoba menghubunginya, namun ia abaikan.Tidak, bukan karena tak cinta lagi. Jujur, cinta Sakura bagi si bungsu Uchiha itu tak pernah sedikitpun berkurang. Bahkan saking begitu besarnya cinta yang ia miliki untuk Sasuke, dirinya bahkan tak ingin menjadi beban bagi pria itu. Terlebih lagi dengan keadaannya yang kini tak mampu berjalan.
Suara dering itu berhenti, Sakura menghela nafasnya lega, 'sampai kapan aku terus begini?' Tanyanya sendiri di dalam hati.
Baru saja ia merasa lega karena panggilan video Sasuke berhenti, kini sebuah nada pendek mendengung pada telinganya. Sebuah pesan masuk diterima oleh ponselnya.
Sakura angkat video callku.
Kelopak mata putihnya memejam erat, ia tak sanggup, ia tak sanggup berbohong lagi pada kekasihnya. "Tapi jika aku jujur.... Aku hanya akan menjadi beban untuk Sasuke-kun...."
Uchiha dengan segala kesempurnaannya membuat Sakura begitu bahagia bisa bersanding dengan cinta pertamanya itu. Terlebih setelah kemelut cinta segitiga yang mereka hadapi bersama Naruto, membuat hubungan mereka penuh dengan perjuangan. Bagaimana ia terus berjuang untuk dapat selalu berada di dekat Sasuke yang terus menolaknya demi menjaga perasaan Naruto.
Dan kini saat hubungan mereka telah terjalin ke jenjang yang lebih serius, justru kenyataan pahit yang harus ia hadapi, kakinya mengalami kelumpuhan yang divonis permanent, kendati hanya sepuluh persen kesempatannya untuk sembuh, ia tak bisa banyak berharap. Hampir dua bulan ia menjalani terapi namun hasilnya nihil.
Kembali, ponselnya berdering. Sasuke tak patah arang untuk berbicara langsung dengannya. Otaknya mulai berputar. Haruskah ku akhiri semua ini...
...
"Kenapa?" Iris gioknya mencoba menyelami safir biru di hadapannya, mencoba mencari jawaban dari pandangan bagai samudera itu.
Senyum tipis terukir dari bibir merah nan kecokelatan Naruto. "Jangan membohongi dirimu sendiri Sakura-chan... Aku tahu bagaimana kau mencintai Sasuke?"
"Khe..." Gadis itu tertawa miris seraya memalingkan pandangannya pada jendela. "Bahkan kau yang selalu berulang kali mengungkapkan cinta padaku, kini menolak ku..." Genggamannya pada tangan sang sahabat terlepas, ia menghapus lelehan air bening yang membasahi pipinya. "Apa lagi Sasuke-kun yang selama ini ku kejar cintanya..."
"Sakura-chan kau bicara apa?" Naruto berusaha menarik dagu Sakura agar dapat melihat wajahnya, namun dengan cepat tangannya di tepis.
"Jangan sentuh aku!" Ujarnya dingin tanpa ada niatan untuk menoleh. "Aku tahu kau pasti menginginkan wanita yang sempurna untuk menjadi pendamping hidupmu. Aku hanya gadis lumpuh, demi kau aku telah merelakan kakiku..."
Batin Naruto tercubit, Sakura benar. Keadaan Sakura seperti karena menyelamatkan nyawanya. "Sakura-chan... Cintaku padamu tak pernah luntur sedikitpun..." Tanpa sadar kalimat itu keluar dari mulutnya, namun ada rasa gelisah di benaknya, sesuatu yang mengganjal. "Tapi aku tak bisa mengkhianati Sasuke..." Ucapannya melirih.
![](https://img.wattpad.com/cover/219164424-288-k38399.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Revenge
FanfictionHinata berharap semua ini adalah mimpi, ia ingin segera terjaga, namun semua hal yang ia alami adalah kenyataan... Ia sedang mengandung, ya... Ia sedang mengandung benih dari pria yang paling ia cintai Namun ia dicampakkan, pria itu sama sekali tak...