31. Pintu Karma

7.3K 778 162
                                        

Naruto belongs only to Masashi Kishimoto

Alternate Universe Love Story Of Naruto and Hinata

Dari celah kecil di balik tirai dapur, Hinata mencoba menangkap apa yang terjadi di luar. Ia mengerti sekarang mengapa Neji dan Tenten memerintahkannya untuk bersiaga di dapur. Ia tersenyum miris melihat dari kejauhan ke arah salah satu meja.

Rasa kekecewaan yang teramat berat menggeoroti hatinya, ini tidak adil baginya, bukankah ia yang selama ini mencintai pria itu dengan tulus, bahkan rela memberikan segalanya agar Naruto tak merasa kesepian lagi. Namun semua yang pernah ia perjuangkan terbantahkan seketika, Hinata melihat dengan mata kepalanya sendiri bagaimana Naruto dan Sakura kini mengumbar kemesraan di kantin mereka.

Beberapa bulan lalu dengan lantang ia melukai harga diri sang kakak, dengan mencium pemuda itu di tempat ini di depan khalayak ramai, namun hari ini sebuah balasan ia dapati. Melihat Naruto begitu perhatian dengan Sakura, beberapa kali ia melihat Naruto menggenggam tangan Sakura atau mengelus puncak kepala merah mudanya, ada tatapan dalam dari safir biru itu, tatapan yang selama ini tak pernah ia peroleh.

Atensinya tiba-tiba teralih, menatap sang kakak yang berjalan tergopoh-gopoh mendekat pada meja yang diduduki oleh Naruto dan teman-temannya. Dahinya berkerut, padahal Neji sedang melayani meja lain.

Cukup alot, Hinata dapat menilai itu dari pembicaraan yang terjadi antara Neji dan Ino. Ia menghela nafas sejenak, mau sampai kapan ia terus bersembunyi dari kenyataan. Naruto telah bersama Sakura, ia sudah tidak memiliki arti apa-apa lagi bagi pemuda itu. Tersenyum tipis, ia mengambil pulpen dan dan buku catatan pesanan. 'Bukankah sebelumnya pun kita tidak pernah saling mengenal, mari memulai dari awal, kembali menjadi tak saling mengenal.

...

"Sayang sekali, jika bukan Hinata yang melayani kami, aku tak akan membayar semua pesanan ini...."

Dahi Hinata mengkerut ketika kalimat ancaman itu terlontar dari mulut Ino, 'apa maksud Ini bicara seperti itu?' Ia mempercepat langkahnya mendekat ke arah meja dan teman-temannya.

...

"Tak apa Nii-san... Aku akan melayani mereka, Nii-san lanjutkan saja pada meja sebelumnya."

Suara Hinata menyela di antara mereka, membuat pandangan Ino dan para sekutunya seketika menoleh. Ino tersenyum penuh kemenangan, mangsanya keluar dari sarang.

'Akan ada tontonan menarik...' Komentar Sai seraya melipat tangannya di depan dada, sebentar lagi akan ada pertunjukkan menarik yang dipertontonkan kekasihnya.

Sementara Sakura hanya tersenyum tipis saat akhirnya ia dapat melihat Hinata, decak kekaguman terlukis jelas di wajahnya. Hinata sangat mengagumkan di matanya.

Hinata mengedarkan pandangannya pada teman-teman Ino, dan ia mendapati Naruto tengah memandangnya tanpa berkedip. Jantungnya berdegup kencang, ia tak boleh terlihat lemah, tersenyum tegar seolah tak terjadi apapun di antara mereka, untuk pertama kalinya ia akan membuka mulut untuk Naruto, setelah kejadian yang mempermalukan keluarganya beberapa minggu yang lalu.

"Namikaze-sama, bisa sebutkan pesanan anda..."

Hati pria pirang itu menghangat, Hinata, gadis yang telah ia buang mentah-mentah itu menyapanya, walau dengan panggilan formal, Naruto cukup tahu diri setelah apa yang ia lakukan pada wanita lugu itu, setidaknya Hinata sudah mau menyapanya. 'Mungkin nanti semuanya bisa kembali membaik.' Harapnya dalam hati. "Se-"

RevengeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang