03. Semua Tak Sama Lagi

5.2K 567 37
                                    

Disclaimer : Naruto belongs only to Masashi Kishimoto
Alternate Universe Love Story Of Naruto and Hinata

Tiga tahun kemudian...

Drtrtrt

Ponsel berwarna hitam bergetar di atas nakas yang terbuat dari kayu eboni, memancing sepasang kelopak mata bagai madu si empunya untuk terbuka. Pria itu memperoleh lagi kesadarannya setelah satu malam penuh menghabiskan malam panjangnya di atas ranjang. Ya di atas ranjang, jangan berpikir bahwa pria yang baru berusia dua puluh tahun ini adalah pemuda bau kencur. Ia bahkan sudah kehilangan keperjakaannya sejak berusia delapan belas tahun. Catat delapan belas tahun.

"Hmmm...." Suara serak khas bangun tidur itu menggema di kamar tipe sweet salah satu hotel bintang lima di kawasan Shinjuku. "Ada apa Teme?"

'Dimana kau sekarang?'

"Ritz Carlton, Shinjuku." Ia menjawab panggilan dari ujung ponsel mahalnya sembari mengucek-ngucek mata-matanya, salah satu upaya untuk mengumpulkan nyawa setelah berlayar jauh ke alam mimpi.

"Shion, mungkin....., Ah sebentar aku lihat dulu, astaga aku bahkan lupa siapa yang aku gagahi semalam." Ia berbicara semudah itu, seolah melampiaskan nafsu biadabnya sudah menjadi rutinitas.

Kepala pirang cepak miliknya tertoleh pada wanita yang tergeletak lemas di sampingnya akibat permainan buasnya semalam suntuk, "rambutnya kuning, Sasuke, mungkin Shion, tapi aku pastikan dulu, hahahah." Ia kembali meracau lagi, lalu menyibak surai kuning wanita itu. "Hah, ternyata bukan Shion, aku sedang bersama Usagi, Teme!!!"

"Naruto, nenekmu pulang hari ini, tinggalkan jalang itu dan segera pulang ke rumah sekarang!"

...

"Dia tidur dengan perempuan nakal lagi, Sasuke-kun..." Wanita bersurai permen kapas itu merangkul lengan kekar tunangannya yang baru saja memutuskan sambungan telepon.

Sasuke menghela nafas pelan, ia mengangguk menjawab pertanyaan tunangannya.

"Apa ini semua salah kita... Kita memberitahunya tentang hubungan ini dan orang tuanya.... Hiks...."

"Sakura, berhenti menangis, ini semua tak sepenuhnya salah kita, Naruto sudah dewasa, sudah seharusnya bangkit dan menerima kenyataan ini."

"Dia kesepian Sasuke-kun...."

"Kita selalu ada untuknya." Kilah Sasuke seraya mengusap kepala Sakura yang bersandar pada bahu tegapnya.

"Tidak setiap saat..."

"Kau mau aku melepaskanmu untuknya?"

Kepala merah muda Sakura mendongak mendengar ucapan dingin tunangannya. "Aku bukan mainan yang bisa kau beri pada Naruto sesuka mu." Sudah berulang kali Sasuke mengulang kalimat penyelesaian yang sama ketika membahas tingkah bejar Naruto sekarang, menyerahkan Sakura, seolah itulah jalan keluar satu-satunya.

"Lalu apa, mencarikannya gadis-gadis baik-baik, agar dia jatuh cinta? Sakura dia hanya bisa jatuh cinta padamu."

"Lalu kau tak mencintaiku lagi sampai berniat menyerahkan ku padanya."

RevengeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang