37. Apakah Masih Berhak?

6.3K 681 140
                                    

Naruto belongs only to Masashi Kishimoto

Alternate Universe Love Story Of Naruto and Hinata

Kakashi memijat keningnya, entah kenapa kepalanya tiba-tiba terasa pening hebat. Bagaimana tidak, setelah mendapatkan laporan dari anak buahnya, mobil apa yang ditinggalkan Naruto begitu saja di pinggir jalan perumahan, kepalanya terasa bagai ditusuk ratusan jarum.

Bayangkan, mobil sekelas Mustang, dengan mudahnya Naruto tinggalkan di pinggir jalanan perumahan dan berakhir dengan coretan pilox, para remaja seni Tokyo yang super kreatif. Kalau sudah begini siapa lagi yang akan dibuat pusing. Hanya dirinya seorang lah.

...

"Mau ku antar ke fakultasmu?" Tanya Toneri seraya memutar kunci mobilnya, mereka sudah tiba di area parkir Tokyo University, namun Toneri seolah ingin mengukur waktu kebersamaan dengan Hinata.

Hinata tersenyum sopan, "terimakasih... Tak perlu repot-repot." Ia berbalik ke arah pintu mobil, berusaha membuka pintu tersebut, namun gagal. Toneri kembali mengunci mobilnya, ia malah kembali menyalakan pendingin.

"Apa karena dia?"

Hinata tertoleh pada asal suara setelah tak kunjung dapat membuka pintu. Ia sadar Toneri sedang mengulur waktu. "Apa maksudmu?" Tanya Hinata lembut.

"Dia ayahnya, bukan?" Tanya Toneri dengan pandangannya tertuju lurus ke depan.

Hinata tersenyum sopan, sedikit menunduk lalu mengelus perut besarnya. "Kenapa bertanya seperti itu?"

"Tadi aku berniat menjemputmu..." Suara Toneri terdengar lirih, "dia mengikutimu dari lorong hingga ke halte bus..."

Hinata tersenyum kecut, mengingat bahwa Naruto adalah ayah biologis dari kedua buah hatinya membuat hatinya terasa ngilu. Rasanya ia ingin melupakan bahwa darah Naruto lah yang mengalir dalam tubuh buah hatinya, namun kenyataan tak dapat diubah, walau sebejat apapun Naruto, tak dapat mengubah kenyataan bahwa pria itu adalah ayah dari anaknya.

"Kau tahu jawabannya Toneri-kun..." Jawab Hinata lirih.

Toneri menoleh dan mendapati Hinata menunduk menatap perutnya dengan tangan yang membelai sayang pada tempat dimana darah dagingnya bergelung nyaman. "Apa kau masih mencintainya?"

"Bagaimana aku masih bisa mencintai orang yang hampir membunuh darah dagingnya sendiri...?"

...

"Jadi bagaimana keputusan keluargamu?" Naruto duduk di hadapan Sakura dan Sasuke, mereka bertiga sedang menanti pesanan makanan di kantin Chouji.

"Mereka menerima Sakura." Jawab Sasuke datar, sembari menenggak minuman bersodanya.

"Tapi dengan satu syarat." Suara Sakura menyahut, gadis musim semi itu menunduk, dan nampak sedih.

Dahi Naruto berkerut mendengar jawaban tambahan dari Sakura. "Memang apa syaratnya?"

"Syarat yang amat mudah." Sasuke kembali menjawab santai.

Sakura menghela nafas berat. "Sasuke-kun hanya memperoleh 20% dari warisan Uchiha, juga... Hanya Itachi-nii dan Izumi-nee yang diperbolehkan tampil di publik. Pernikahan kami akan digelar secara tertutup, tanpa publikasi."

RevengeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang