05. Tak Seindah Yang Terlihat

4.5K 560 91
                                    

Disclaimer : Naruto belongs only to Masashi Kishimoto

Alternate Universe Love Story Of Naruto and Hinata

"Astaga Naruto kau sudah mabuk sepagi ini?!" Sakura baru bergabung dengan mereka dan langsung meletakkan tas tangan dan jas lab miliknya saat melihat Naruto tersenyum sendiri.

"Dia tidak sedang mabuk Sakura, ada seseorang yang berhasil mencuri kewarasannya pagi ini." Celetuk Sai seraya mendengus geli.

"Apa maksudnya?" Sakura duduk bergabung di kursi sebelah Naruto.

"Jadi mereka benar-benar saling mengenal?" Kini giliran Ino yang baru saja menyelesaikan kelasnya dan ikut bergabung bersama mereka.

Naruto masih tak bergeming, ia masih sibuk dengan ingatannya, tersenyum sendiri seperti anak kecil yang sedang membayangkan mainan baru yang dijanjikan oleh orang tuanya.

"Dimana gadis itu?" Sai menarik kursi di sampingnya, mempersilahkan Ino duduk.

"Tentu saja dia sudah pulang, dia dengan cepat berlari, bahkan panggilanku pun tak ditolehnya, dia pasti sudah sampai di rumah sekarang."

"Sebenarnya kalian sedang membicarkan apa?" Sakura mulai jengah dengan obrolan ini, ia tak mengerti apapun yang dibahas disini, tentang gadis yang membuat Naruto tercengir seperti orang gila tanpa alasan. Siapa gadis itu?

"Sakura, kau ingat gadis yang menjajakan dagangannya di kantin Sekolah kita dulu?" Sai memajukan posisi kursinya agar lebih dekat dengan meja.

"Yang dibully oleh Karin?" Sakura memastikan.

Sai mengangguk. "Yang membawakan Naruto kita ini bento."

Senyum terukir dari bibir Sakura, Naruto bisa kembali jatuh cinta... "Ino kau kenal dengan gadis itu,"

"Namanya Hinata, dia tetanggaku...." Jawab Ino antusias.

"Bisa berikan padaku nomor ponselnya?"

"Heh?!" Sai, Ino dan Sakura terpekik terkejut, kepala mereka tertuju pada satu tujuan, Naruto yang tengah tecengir lebar.

...

"Kenapa cepat sekali pulang?"

Hinata baru saja melepaskan sandalnya pada pelataran rumah saat suara sang kakak terdengar, Neji berdiri di hadapannya dengan tatapan penuh kecurigaan.

"Nii-san, sudah pulang?" Hinata balik bertanya ia cukup gugup, meremas erat tali tas selempangnya untuk menutupinya.

"Aku bertanya padamu Hinata?" Tanya Neji mengintimidasi.

"Tidak banyak yang datang jadi jam pelajarannya dipercepat..." Dusta Hinata seraya menyelipkan surai kelamnya ke telinga.

"Ku harap kau tidak membohongiku, Hinata." Neji berlalu melewati Hinata menuju pintu rumah mereka.

...

"Apa kau melihat Hinata di sekitar sini hari ini?"

Tenten menghentikan kegiatannya memasukkan kentang beku ke dalam frezzer, menatap tajam pada kekasihnya yang baru saja datang ke kedai mereka.

RevengeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang