Disclaimer : Naruto belongs only to Masashi Kishimoto
Alternate Universe Love Story Of Naruto and HinataBukan perkara sulit bagi Naruto, ia cukup membubuhkan tanda tangannya pada selembar kertas, maka dengan mudah satu masalah keluarga Hyuuga selesai. Kepala kuningnya menoleh ke belakang, mendapati Hinata duduk menenangkan ayah dan adiknya. Lengkungan miring tertarik di bibir merah kecokelatannya. Aku tak akan iba sedikitpun, penderitaan Sakura-chan harus terbayar.
"Namikaze-sama..." Seorang polisi wanita membuyarkan lamunannya, "proses pencabutan tuntunannya sudah selesai..." Ucap polisi wanita itu sopan seraya merapikan berkas di meja counter itu.
"Kapan dia bisa bebas...?" Selidik Naruto penuh perhatian, ia sadar Hinata sedang berjalan ke arahnya, jika tidak, peduli apa aku tentang dia.
"Tiga hari lagi...," Jawab polisi itu seraya berdiri dari kursinya.
Hinata terkesiap, ia pikir kakaknya akan bebas hari ini juga. "Apa tidak bisa hari ini...?" Hinata mencicit pelan, kepalanya mendongak dengan kristal air mata yang terkumpul di mutiara ungunya.
Naruto sedikit menunduk, dalam hati ia sedang mensyukuri keterpurukan Neji.
"Sesuai prosedur, tahanan akan dibebaskan tiga hari setelah pencabutan tuntutan...." Jelas polisi wanita itu lagi. "Kecuali jika ada yang menjaminnya."
Naruto tersenyum simpul, kesempatannya untuk terlihat baik di depan Hinata dan keluarganya terbuka lebar. Bahkan langitpun merestuiku untuk membalas penderitaan Sakura-chan.
"Saya yang akan menjaminnya..." Suara Naruto menginterupsi.
Kepala indigo Hinata tertoleh pada Naruto yang berdiri di sampingnya.
"Tidak Namikaze-sama..." Hiashi berjalan pelan dari kursi tunggu menghampiri Naruto, biar kami yang akan membayar jaminannya... Kau sudah mau mencabut tuntunan ini saja kami sudah sangat bersyukur... Kami seharusnya meminta maaf dengan sangat besar padamu atas perbuatan putera kami, kami tak mau lagi membebanimu...."
Naruto tersenyum miring seraya mengangguk, ia mundur beberapa langkah mempersilahkan Hiashi maju mengurus administrasi. "Jadi berapa jaminan yang harus kami bayar untuk kebebasan putera kami...?"
Polisi wanita itu tersenyum sopan, ia kembali duduk di kursinya menghadap pada note book. "Dua Ratus Tujuh Puluh Lima Ribu Yen tuan...."
Hiashi mundur beberapa langkah mendengar nominal yang diucapkan oleh polisi wanita itu ia, kinerja jantungnya bekerja agak lebih cepat. Bukan jumlah yang sedikit bagi keluarga Hyuuga, jumlah itu yang setara dengan depositonya di bank untuk biaya pernikahan Hinata dan Hanabi kelak.
Tanpa keluarga itu sadari Naruto tersenyum remeh, melihat dari gelagat Hiashi, ia tahu keluarga itu tak mungkin memiliki uang cash sebanyak itu. Aku berani bersumpah, mereka harus menguras semua deposito mereka untuk mendapatkan uang sejumlah itu, khe, keluarga gembel.
"Hiashi-sama..." Ia kembali bersandiwara, maju beberapa langkah dan berdiri tepat di hadapan Hiashi. "Biarkan saya yang melunasinya."
...
Bersama dengan seorang polisi pria, akhirnya setelah menunggu beberapa menit Neji keluar dari salah satu yang terdapat di ruang tunggu, pintu yang menghubungkan ruang tunggu itu dengan sel penjara.
"Neji-nii...." Hanabi berlari menghampiri sang kakak yang baru saja keluar dari penjara, disusul oleh Hiashi yang menepuk pelan bahu puteranya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Revenge
FanfictionHinata berharap semua ini adalah mimpi, ia ingin segera terjaga, namun semua hal yang ia alami adalah kenyataan... Ia sedang mengandung, ya... Ia sedang mengandung benih dari pria yang paling ia cintai Namun ia dicampakkan, pria itu sama sekali tak...