Coba tanya hati mu sekali lagi
Sebelum kita benar benar pergi
Masihkah ada aku didalamnya
Karena hatiku masih penyimpanmuKisah kita memang baru sebentar
Namun kesan terukir sangat indah
Ku memang bukan manusia sempurna
Tapi tak pernah berhenti mencobaFiersa besari-April
***
"Sorry, Na, gua buat lo nangis. Itu semua demi kebaikan lo agar lo gak tersesat dalam dua perasaan," lirih Gibran mengamati Natasya dari jauh yang masih terisak ditempat tadi.
Setelah itu Gibran pun memutuskan untuk pergi kekelas, dan di koridor Gibran berpapasan bersama Bryan.
"Dari mana, Gi?" tanya Bryan hingga langkah mereka berdua berhenti.
"Taman,"balasnya.
"Ngapain? Ngebucin lo disana?" kekeh Bryan tak ada beban.
"Ngomong sama cewek lo."
"Sorry gua nyakitin cewek lo, sorry bukan bermaksud gua untuk jadi orang brengsek, Kak," ucap Gibran.
"Maksudnya?" tanya Bryan meminta jawaban serius. Bryan mengajak Gibran duduk dan siap menjelaskan apa yang terjadi.
"So?" pinta Bryan.
"Gua mikirin tentang omongan lo tadi pagi, yang katanya Natasya ada perasaan sama gua." Bryan menghela nafas,adiknya ini sangatlah bertele-tele.
"Next,"pintanya lagi.
"Entah ada keberanian dari mana, gua minta penjelasan sama Natasya dan nanyain apa dia punya perasaan sama gua atau enggak, dan ya hasilnya sama apa yang dikatakan lo, Kak, dia punya perasaan sama gua," jelas Gibran.
"Gua kira ucapan lo nya lelucon," lanjutnya.
"Sorry gua lancang, gua cuma gak mau ada salah paham lagi diantara kita. Sepenuhnya gua udah relain dia sama lo, bahkan dari awal," jelas Gibran.
"Tenang aja, gua paham kok. Tindakan lo gak salah Gi, gua yang salah disini, dari awal ketemu sama Natasya gua emang langsung suka sama dia, makanya gua berani nerima perjodohan itu." Gibran menunduk.
"Dan pada akhirnya gua tau kalau lo lebih dulu tau Natasya dan dekat dengan Natasya."
"Hingga gua pernah berpikiran kalau gua mau ngembaliin natasya buat lo, tapi gua rasa natasya bukan barang yang bisa ditarik ulur, lagian tadinya gua percaya kalau Natasya emang suka juga sama gua."
"Dan ternyata, saat ini natasya malah punya perasaan sama lo. Gua gak ngerti lagi, Gi," pasrah Bryan.
"Gua hancur banget pas denger natasya punya perasaan sama lo dan gua berpikir lagi kalau gua akan lepasin dia buat lo," ucap Bryan yang langsung disanggah oleh Gibran.
"No Kak, lo salah kalau mau ngembaliin Natasya sama gua! Gua udah gak ada perasaan sama dia dan lo gak sepantasnya bertindak seperti itu. Sekalipun lo ngembaliin Natasya sama gua,natasya gak akan bahagia,karena apa?"
"Karena gua emang udah gak ada perasaan sama dia, dia pasti lebih terluka, Kak. Bukan bearti gua kepedean atau.."
"Its oke Gi, gua paham. Tapi gua ngerasa gak cocok buat Natasya," lirihnya.
"Lo sayang sama dia dan lo cinta sama dia. Kenapa gak lo coba lagi buat Natasya cinta dan sayang sama lo?cinta datang karena biasa kak."
"Ya Gi thanks, jangan sampai masalah ini terdengar oleh Mamah sama Ayah, gua gak mau batal-in perjodohan ini karena emang gua sayang sama dia. Walaupun rasa sayang gua emang gak terlibat tapi dalam hati gua, gua emang sayang sama dia, sekalipun dia punya perasaan sama lo."
KAMU SEDANG MEMBACA
Gibran Zaidan || END
Teen FictionSquel Gibran || Book Dua ||Sedang Revisi "Hidup dengan harapan, namun dikalahkan oleh harapan, lantas?" 11 Mei 2020-19 Agustus 2020 2 januari 2022-