chapter 4

9.5K 766 31
                                    

Hari ini seperti biasa keluarga Adhibrata sedang berada diruang keluarga untuk membicaraan acara liburan semester.

"Ayah.. Ayah liburan jadi gak?" tanya Reyhan dengan tatapan yang menohon.

"Mau?" tanya Rian dan Reyhan mengangguk.

"Ialah," balasnya.

"Yaudah ke Bandung aja ya, kerumah nenek," ajak Raya mengajak anak-anaknya mengunjungi sang ibu. Beberapa bulan yang lalu Nenek dan Kakek ke Jakarta untuk melihat kondisi Gibran.

"Keluar negeri dulu," rengek ketiganya dengan berbarengan.

"Yaudah kesatu negara aja soalnya Mamah kalian pengen ngunjungin nenek."

"Yaudah Yah, gak papa yang pasti keluar negeri gitu," ujar Bryan.

"Lumayan buat konten youtube," celetuk Bryan yang langsung ditonyor oleh Reyhan dan Gibran.

"Maunya lo," celetuk Gibran.

"Yaudah kalian mau kemana?" tanya Raya sambil fokus pada televisi.

"Korea," pekik Reyhan yang membuat Gibran memanyunkan bibirnya.

"Yaudah gak papa ke korea juga," balas Bryan. Sebagai abang yang baik Bryan mengalah padahal kemaunya sama dengan Gibran, yang ingin sama-sama pergi ke Swiss.

"Gibran?"

"Gak ke Swiss?" tanya Gibran menatap sang ayah.

"Kekorea aja A,"potong Reyhan sebelum Rian berbicara.

"Kok kekorea, sih?" Lirih Gibran.

"Yaudahlah terserah, cukup sadar diri," ucap Gibran.

"Maksud lo apa?" tanya Bryan dengan tatapan tajam.

"Ya enggak," balas Gibran acuh.

"Ko lo keukeuh pengen ke Swiss? Ngalah ke sama adek, Kak Bryan aja oke-oke aja," sewot Reyhan.

"Iya sih gak usah sensi juga kali," balas Gibran.

"Udah jangan pada berantem deh, kalian udah pada gede gak pantes berantem beranteman terus," jelas Raya. Reyhan dan Gibran hanya berdehem.

"Terserah, Yah, mau ke Korea ke, ke Pal merah ke, Gibran ngikut aja," ucap Gibran dengan ketus.

"Sana aja lo ke pal merah," sewot Reyhan.

"Rey jangan gitu ah," pinta Raya. Rian menghela nafas kasar, kalau sudah seperti ini? Dirinya pun pusing.

"Yaudah liburannya kekorea." Final Rian yang membuat Reyhan kesenengan.

"Yes!" ucapnya.

"Gak usah ada beranteman beranteman lagi, Ayah pusing lihatnya," ucap Rian dan Reyhan mengangguk.

"Iya," balas Reyhan kesenengan.

Setelah cukup malam akhirnya merekapun masuk kekamarnya masing masing.

"Lo murung terus, kenapa lagi?" tanya Bryan yang malam ini katanya mau tidur bareng Gibran.

"Gua ada niat muncak sama anak-anak tapi mau ke Korea yaudah batal," katanya.

"Kenapa gak sesudahnya?" Gibran menggelengkan kepalanya.

"Yang lainnya gak bisa mungkin ada acara keluarga yang lainnya."

"Ohh," balas Bryan yang dibalas deheman oleh Gibran.

"Yaudah sih kan bisa kapan -kapan lagi," lanjut Bryan.

"Kita jadi ke Korea ya?" tanya Gibran.

"Susah Gi kalau udah kemauan Reyhan, mau gua atau gak lo, pasti harus ngalah."

Gibran Zaidan || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang