"Persetan anjing," umpat Bryan ketika dirinya baru saja mendapatkan pesan dari cewek yang dijodohkannya.
Isi pesan
Natasya : Maafin aku, Kak, tapi aku gak munafik buat gak cinta sama Gibran. Rasa cinta aku ke Gibran lebih besar dari pada sama kakak, tapi aku akan belajar mencintai kakak dengan tulus.
Read
Bryan sudah muak dengan makhluk seperti Natasya, untuk apa dia belajar untuk mencintainya sedangkan hatinya masih untuk Gibran,ya walaupun pasti ada kesempatan,tapi rasanya Bryan menimang nimang untuk memberi kesempatan untuk Natasya.
Bryan menghela nafas, ia bingung harus bagaimana. Apakah dia harus memberi Natasya kesempatan? Tapi bagaimana jika kesempatan itu kembali disalah gunakan?
Rasanya Bryan sangat lelah dengan semuanya. "Sialan gua emang cinta sama lo Natasya, tapi gua gak bego buat gak kecewa sama apa yang lo perbuat," gerutu Bryan.
Bryam tidak bisa kasar didepan cewek, ia lebih memilih membicarakannya baik baik walaupun dengan kata kata yang menusuk. Tapi itu lebih baik bukan?dari pada ngoceh.
Tapi Bryan juga tidak bisa menutupi keterkecewaanya, kecewanya sangatlah nyata. Ia ingat masalah yang menghampiri ketika ia dan Gibran berantem hanya karena Natasya.
Tapi kali ini sangat mustahil jika Bryan harus menyalahkan Gibran dari masalah ini. Toh, Gibran juga gak maksa Natasya untuk cinta sama dia,ini murni kesalahan Natasya yang tak bisa menempatkan hatinya untuk berlabuh.
Bryan : kepercayaan aku gak bisa untuk dipermainkan. Sekali kamu ngecewain aku, jangan harap aku bisa percaya sepunuhnya sama kamu.
Bryan menghela nafas sembari menunggu jawaban dari Natasya, hubunganya bersama Natasya atas nama keluarga yang gak bisa dipermainkan.
Natasya: tapi bukan bearti gak ada kesempatan buat aku kan kak?Kesempatan buat memperbaiki semuanya masih ada kan kak?
"Kesempatan? Jika aku ngasih kesempatan buat kamu apa kamu akan menjaga kesempatan dan kepercayaan itu, Nas."
Semoga keputusannya untuk memberikan Natasya tidak salah, lagi pula Bryan mencintai dia dan gak salah untuk memberinya kesempatan walaupun Bryan memang ragu.
"Setidaknya ini demi kedua keluarga aku dan kamu natasya," ujar Bryan tersenyum sinis.
Bryan : kalau aku beri kamu kesempatan, apa kamu bisa menjaganya dan gak mengkhianatinya? Kesempatan ada sekali dan aku ngasih kamu sekali kesempatan seumur hidup. Sekali lagi kamu mengulang kesalahan yang sama ataupun kesalahan yang buat aku kecewa, jangan harap kamu mendapatkan kesempatan kedua. Karena kamu tau kesempatan ada sekali.
Semoga jalan ini gak salah,dan semoga Bryan tidak patah untuk kedua kalinya.
Natasya: kakak beri aku kesempatan?makasih kak, aku akan jaga kesempatan itu.
"Terlihat gak ada penyesalan dari kamu natasya, siap-siap mengalami kehancuran Natasya," ucap Bryan dengan sinis.
Setelah itu Bryan menyimpan ponselnya dan turun kebawah untuk menyusul keluarganya yang berada diatas. Mereka sedang mengobrol ria didepan televisi dan terdengar gelak tawa Gibran dan Rian yang sedang menertawaan aksi gila Reyhan.
"Ketawa ketawa gak ngajak," sindir Bryan yang duduk disebalah Raya. Reyhan mengerucutkan bibir manisnya.
"Ya lagian kakak keperawan aja, dikamer terus," kata Raya.
"Bukan gitu aku habis belajar, sebentar lagi banyak ulangan," ucapnya. Resiko anak kelas 12 apalagi kalau bukan belajar.
"Belajar yang bener, jika nilai kamu bagus. Ayah akan menyekolahkan kamu keuniversitas yang kamu mau," ujar Rian yang membuat mata Bryan berbinar.

KAMU SEDANG MEMBACA
Gibran Zaidan || END
JugendliteraturSquel Gibran || Book Dua ||Sedang Revisi "Hidup dengan harapan, namun dikalahkan oleh harapan, lantas?" 11 Mei 2020-19 Agustus 2020 2 januari 2022-