"Katanya anak ayah yang tampan ini baru aja nembak cewek, bener?" tanya Rian.
Mereka sedang makan bersama, Rian, Raya, Bryann,Reyhan dan Gibran tentunya.
"Siapa, Yah?" tanya Reyhan dengan cengo.
"Yang pasti bukan lo, emang lo tampan?" tanya Bryan. Mendengar ucapan Bryan membuat Reyhan mengerucutkan bibirnya.
"Aku tampan kan, Yah?" tanya Reyhan dengan polos.
"Anak anak ayah semuanya tampan," balas Raya.
"Jadi siapa yang baru aja jadian?" lanjut Raya. Raya juga kepo dong. Apalagi ibu - ibu bisa kepo 2× lipat.
"Yang jelas bukan aku Mah, aku kan udah punya Natasya. Walaupun gak yakin," tutur Bryan membuat Raya dan Rian heran.
"Gak yakin kenapa?" tanya Rian. Bryan menggelengkan kepalanya.
Sedangkan yang dibicarakan terlihat sangat santai memakan masakan Raya.
"Gak papa sih."
"Gibran, ada penjelasan?" tanya Rian pada Gibran.
"Apa sih, Yah? Kayak gak pernah remaja aja," balas Gibran dengan sedikit ngegas.
"Bukan soal gak pernah remaja atau enggak. Ayah gak percaya aja kamu udah berani suka sukaan apalagi sampai jadian. Bukan kamu banget itu," jelas Rian.
"Emang masalah?" tanya Gibran sewot.
"Ayah cuma nanya loh, Gi Ngeelpiji aja kamu," balas Rian.
"Aku gak mau ditanya gituan ah."
"Bilang aja malu," celetuk Reyhan.
"Diem! Anak kecil tau apa."
"Tau segalanya lah."
"Garing," celetuk Bryan.
"Pacar siapa kamu Gi?" tanya Raya.
"Apa sama tetangga baru yang dikomplek itu ya?" lanjut Raya yang semakin gencar membuat Gibran kesal.
"Gak usah dibahaslah, Mah."
"Mamah kan perlu tau juga, siapa tau aja jadi mantu," celetuk Raya
"Kejauhan, Mah," kata Bryan
"Biarin aja."
"Terus aja ngobrol, kapan makannya!" kesal Reyhan.
"Iya sayang inu makan," balas Raya.
"Ayo mas kita makan, nanti antar aku kemall ya."
"Rey ikut ya, Mah."
"Bryan juga."
"Gibran mah ikut juga."
Rian dan Raya menghela nafas. "Tau mau ikut gak usah masak tadi. Mending makan disana," ujar Rian.
"Gak papa sayang, udah tanggung." Raya hanya tersenyum dan mengamati tiga putranya yang sedang makan dengan lahap.
Ouh ya Btw, Oma sedang berada diSolo, di salah satu keluarganya lagi.makanya rumah adem-adem saja.
***
"Mamah jadi gak sabar nungguin adik kalian hadir," ujar Raya.
"Kenapa mah?"tanya si bungsu yang masih mendapatkan gelar bungsu dikeluarga ini.
"Iya, rumah tambah rame jadinya," tutur Raya dengan raut yang bahagia.
"Iya doain ya semoga calon adik kalian sehat sehat."
"Aamiin," seru Bryan Gibran dan Raya
Mereka sedang berada dimobil untuk kemall, ada barang-barang yang mau Raya beli. Juga Rian yang akan mampir ketoko bangunan untuk memesan barang bangunan,mau renovasi rumah. Apalagi nanti ada keluarga baru yang bertambah. Mereka sedang ngorol-ngobrol.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gibran Zaidan || END
Novela JuvenilSquel Gibran || Book Dua ||Sedang Revisi "Hidup dengan harapan, namun dikalahkan oleh harapan, lantas?" 11 Mei 2020-19 Agustus 2020 2 januari 2022-