1. prolog

45.9K 2.5K 18
                                    

Nama ku adalah Destiana putri Olivia, sering dipanggil Tia, bekerja di perusahaan x sebagai sekretaris direktur, orang bilang kalau aku cantik, baik, dan berbakat sangat cocok dengan direktur kantor ku,

Tapi aku sudah menikah dan juga memiliki anak tapi sekarang aku janda, sebab kecelakaan maut 2 tahun yang lalu di alami oleh keluarga ku saat aku sedang bertugas di kota lain,

Bukan hanya suami serta anakku satu-satunya, kecelakaan itu juga mengakibatkan aku menjadi yatim piatu karena orang tua ku dan adikku mati di saat yang bersamaan dan hidup sebatang kara di dunia ini.

.....

Jalan yang terlihat sepi saat keluar kantor seperti biasa, sampai tiba-tiba seseorang berteriak.

"Tia !!!" Ucap seorang perempuan imut sambil berlari ke arah ku

Aku menengok ke arah nya sambil menjawab "ada apa Lia?"

"Kenapa kamu gak mau ikutan makan bareng direktur sih?" Tanya nya bingung

"Gak ah.... Males paling nanti direktur nyoba ngedeketin aku lagi dengan modus nganter balik ke rumah" balas ku sambil berjalan beriringan dengan nya

"Uh.... Dasar"

Dia mengerucutkan bibirnya sambil mencibir diriku "ada cowo tajir, ganteng, keren, pinter di tolak" dengan suara meledek.

Aku hanya tersenyum simpul, karna ucapan nya, lalu membalas santai,
"Yang namanya udah jatuh cinta itu susah, karna mau move on selalu aja ke inget mas Rangga, sama Brian aku gak bisa ngehianatin mereka"

Lia terdiam, sedikit sedih lalu berucap "Udah lah jadi mellow kan, ayo lu bareng sama gue aja balik nya, udah gak mood mau ikut makan bareng bareng" sambil merangkul bahu ku dengan erat.

"Yaudah pesen taksi nih?" Tanya ku cepat,

"Ya, gue mau nginep di rumah lu aja sekarang males udah malem"

"Terserah"

"Kring..... Kring .... "

Suara hp dari tas Lina berbunyi, si pemilik buru buru mengangkat telepon nya menjawab singkat dan meminta izin kepada ku untuk menerima panggilan telepon.

"Gue minggir dulu ya telpon penting nih " sambil berlari menjauh ke gedung sebelah yang tidak terlalu jauh dari kantor kami.

Aku menghela nafas berat lalu menatap gedung kantor ku yang sedang ada perbaikan, setelah memesan taksi aku berjalan mendekati gedung kantor yang sedang di perbaiki lalu menatap gedung itu yang kosong  yang hanya ada sekitar nya alat alat berat.

Tiba tiba bulu kuduk nya berdiri karena membayangkan hal yang seram, bagaimana jika alat berat itu jatuh kedalam kantor lalu meruntuhkan tembok nya dan menimpa seseorang hingga mati, aku buru buru menepis pikiran seram itu dan berusaha mengalihkan perhatian ke Lia yang sedang marah marah di telfon nya.

Aku mengecek hp kapan taksi nya akan datang, tapi tiba-tiba saja

"CRASSH!!!"

"BRRUK!!!"

"KYAAA!!!"

Secepat kedipan mata, aku mendengar suara tali putus dan besi yang berjatuhan bersama semua bahan bangunan yang menyerbu diriku bagai hujan besar dengan juga sangat cepat.

Suara teriakkan Lia dan orang orang di sekitar yang menyaksikan itu menyuruh diriku lari......

Tapi semua itu terlambat, dan saat aku tersadar tiba-tiba saja aku merasakan enggap, pusing, dan mual seluruh badan ku terasa nyeri, darah juga keluar dari badan ku.

Aku berusaha mempertahankan kesadaran tapi rasa sakit dan pusing ini membuat mataku untuk terus tetap terpejam, tapi aku tidak tahan dan malah memikir hal lain.

"Padahal aku sudah berjanji akan merayakan ulang tahun Brian besok dengan foto semuanya di atas meja, tapi kayaknya kesempatan itu gak akan terjadi deh....,"

Pikir ku secara alami, lalu terkekeh geli dengan pemikiran lain random ku,

"Aku hanya berharap seperti yang ada di novel-novel semoga aku berenkarnasi dan bertemu semua keluarga ku...., ayah, ibu, Dimas, mas Rangga sama anak ku tersayang Brian, kalo tuhan atau dewa bisa mendengarkan, aku mohon tolong kabulkan lah permohonan ini" ucapku dalam hati sambil memejamkan mata.

Aku merasa sudah memejamkan matanya lama karena menunggu rasa sakit ku mereda sampai ada cahaya matahari yang menerpa wajahku, aku mulai membuka mata perlahan lahan dan melihat ke sekeliling.

Sambil bertanya tanya apakah ini rumah sakit atau bukan, karena furniture nya  aneh dan berbeda, aku juga tidak merasakan sakit apapun dari kepalaku bahkan tidak ada perban yang melilit nya.

Karena di pikiran pun percuma aku mulai bangkit dari ranjang tidur dan mencoba duduk lalu melihat ke samping ada  seorang perempuan cantik yg kulihat disana,

Aku mencoba menyapanya tapi dia mengikuti gerakan dan ucapan ku sampai berkali-kali, dan akhirnya aku tersadar kalau orang yang sedang aku sapa adalah diriku sendiri dengan tubuh yang berbeda, lalu tiba tiba saja muncul ingatan sebelumnya dari wanita ini seluruh nya.

Di situ aku terkekeh pelan sambil menggelengkan kepala beberapa kali karna hal yang paling mengejutkan adalah aku seorang yatim piatu yang terbuang kumuh dan kotor telah menikah dengan seorang Duke.

I Became The Wife In The Place Of All My Family's ReincarnationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang