Bagian XXI

1.4K 245 256
                                    

Aureen.

Line

Gara

Sayang?

Gue mengernyit menatap notifikasi dilayar yang menampilkan nama Gara disana. Belom sempat gue menjawab, Gara sudah mengirim pesan lagi.

Gara

Terimakasih atas usulnya. Kepala gue sampe sekarang nyut-nyutan ditimpuk Dean.

Gue tertawa membaca notifikasi pesan selanjutnya dari Gara. Secara tadi Gara gak meminta izin Dean dulu kalau kamarnya akan gue, Kinan, dan Grisha pakai untuk satu malam ini. Bukan apa-apa, masalahnya ruang tengah villa itu ACnya kemarin mati. Kalau dibenerin pun harus menunggu si tukangnya lama, kata yang punya villa.

Aureen

Maaf:(

Gara

Cium dulu

Ih. Batin gue kesal. Tadinya gue gak akan menjawabnya saat Gara mengirim pesan lagi.

Gara

Pap dong.

Aureen

Gak mau.

Gara

Ih yang pelit tahu gak azabnya?

Aureen

Sent a photo.

Karena malas berdebat, gue pun mengirim foto kepada Gara, yang sekarang sedang mengirim sticker line dan emoticon love banyak banget. Hadeh.

Aureen

Mas berisik...

Gara

Gemes abisnya. Itu, kalau lapar ada makanan ditas gue, banyak banget, ambil aja ya. Tasnya yang warna item didalem lemari.

Gue tersenyum kecil membaca pesan terakhir Gara sebelum gue mendengar suara Grisha menginterupsi, "Gue... udah denger semuanya Reen," saat gue selesai menjawab pesan kepada Gara untuk ucapan terima kasih dan memberitahu bahwa ponsel gue akan di charge, Grisha duduk ditepian kasur yang sekarang gue tempati.

"Kenapa?"

"Lo berantem sama Clarissa lagi?" tanyanya.

Kinan yang tadinya sibuk mengeringkan rambut langsung menatap gue dan Grisha seksama. "Ha? Siapa yang berantem sama siapa?!" katanya heboh.

Gue mengisyaratkan Kinan untuk mengecilkan suara dengan telunjuk yang disimpan didepan bibir. Kinan tuh ya.. suka gak bisa kontrol orangnya.

Setelah itu gue hanya mengangguk dan menceritakan intinya saja pada saat hari pertama gue satu kamar dengan cewek itu. Dan tahu kan... membuat kedua cewek dihadapan gue ini merespon dengan beribu umpatan.

"Si anjing... Sumpah ya, kalau gue jadi lo, udah gue bakar hidup-hidup itu orang!" ucap Kinan membara.

Gue hanya tersenyum kecil menanggapinya, belom lagi mengingat kejadian tadi waktu tiba-tiba Clarissa mengirim foto yang sepertinya memang disengaja itu.

ReenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang