Gara.
"Ini rumah siapa?"
"Calon gue."
"Lu ngomong yang bener," balas gue kesal menatap Bayu disebelah.
"Ya emang bener nyet?" sungutnya.
Gue menghela nafas menatap Bayu yang pagi ini tiba-tiba meminta gue untuk anter ke suatu tempat. Padahal gue belum sempet buat manja-manjaan dulu ke Aureen pagi tadi pas bangun.
Kampret.
"Urusannya sama gue apa?" tanya gue akhirnya, karena... ya maksud si monyet ini apaan bawa-bawa gue ke rumah yang katanya calonnya itu?
"Usut punya usut si Kinan ada didalem."
"Hah?"
"Gue gak bisa minta bantuan si Arkan yang sibuk itu, lo tahu.. kerjaan Arkan lebih banyak daripada kerjaan gue dan elo," sungutnya masih gak gue mengerti.
"Trus?"
"Arkan tahu dari Grisha kemarin, kalau Kinan ada di rumah Selma selama seminggu ini," jelas Bayu lagi.
"Trus?" tanya gue, lagi.
"Si tolol emang otaknya dangkal banget???" sungutnya kesal ke arah gue. "Lo gak lihat di depan jendela itu ada tulisan apa?"
Saat Bayu berucap seperti itu, gue menatap ke arah depan dengan memicingkan mata. Jarak mobil gue yang terparkir depan pager rumah Selma ini padahal lumayan, tapi karena tulisan di kertas karton yang terpampang dikaca jendela itu sangat jelas dan tebal jadinya membuat gue tertawa keras banget.
Anjing?
"Hahhahahahahha, apaan tuh tulisan?"
"Anjing, malah ketawa..." katanya.
"Lo udah ditolak gitu masih mau nyebut calon ke dia?"
"Ya iya gimana lagi.."
"Anjing sadboy banget lu kalau kata anak jaman sekarang?" kata gue diselingi tawa lagi.
"Jing..." hardiknya mengerlingkan mata. "Tapi serius Gar, si Selma itu temennya Aureen juga fyi, dan lo tahu kalau gue gak bisa masuk ke dalem," lanjutnya.
"Trus harus gue?"
"Ya siapa lagi?"
"Kenapa gak Kinannya aja yang disuruh keluar?"
"Menurut lo gue ini tolol kayak lo gitu?" hardiknya lagi.
Jangan lupa sifat Bayu yang ini ya. Dari dulu gak pernah berubah soalnya kalau udah misuh-misuh bawaannya kayak cewek lagi mens.
KAMU SEDANG MEMBACA
Reen
Ficção Adolescente(SELESAI) Tentang kehidupan manusia di muka bumi beserta kenangan manis pahitnya. [Hunrene Lokal] ©asreeysi, 2020.