Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Hari ini hari Kamis. Hari di mana gue dan Gara memutuskan untuk pergi ke rumah Bunda. Bukan dengan alesan disengaja seperti biasanya gue yang tiap bulan harus menjenguk kesini.
Tapi ini dengan gak sengaja. Dengan di mana gue pun membawa seseorang, tidak lagi sendirian seperti biasanya gue.
"Gara... Bunda kok belom di follback-follbacksihInstagramnya sama kamu?" tanya Bunda setelah kita duduk bertiga di meja makan. Katanya Bunda udah bikin lontong sayur untuk dimakan di pagi ini.
"Hahha iya tan... Gara lupa, ntar di follback," jawab Gara cengengesan. Gue melihatnya dengan tersenyum sembari membantu Bunda menyiapkan piring untuk kita makan.
"Tan...tan... emangnya Bunda Tante kamu apa?! Bunda dong panggilnya!"
Bunda seperti biasa, selalu excited apabila berbicara dengan orang lain.
Gue melihat Gara yang menatap gue pelan lalu tersenyum, "Iya, Bunda."
Bunda disana tampak diam sebentar sebelum menyendokkan nasinya ke piring Gara, "Yang banyak ya kamu makannya," katanya tersenyum.
Gara hanya mengangguk dan membawa sendok dan garpunya untuk ia pakai.
Setelah itu, suasananya jadi hening, hanya terdengar suara sendok dan garpu yang menyatu dengan piring.
"Sekali lagi dong Gar, boleh?" tanya Bunda tiba-tiba saat kita mulai makan.
"Hm?" tanya balik Gara.
Gue melihat Bunda dengan tatapannya yang sudah tidak seceria tadi, ia tampak memaksakan senyumnya sebelum berkata lagi, "Boleh... panggil lagi Bunda... Bunda?"
Gue diam. Menatap kedua mata Bunda yang berkaca-kaca.
Gue pikir gue halu atau apapun itu namanya saat melihat Gara memundurkan kursinya dan menghampiri Bunda. Cowok itu tampak berjongkok di hadapan Bunda yang sekarang menatapnya dari tempat duduknya itu.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.