Bagian I

4K 354 90
                                    

Aureen.

Namanya semesta. Penguasa bumi yang punya hak untuk merekam semua kenangan manusia dibawahnya. Kalau yang lagi mandangin semestanya... itu Aureen Zea Savana, alias gue yang sudah dua jam ini menengadahkan kepala ke jendela sekedar menatap langit yang sudah gelap.

Katanya semesta selalu punya cerita, iyasih, makanya dia dipercayai supaya punya dua pilihan. Pilihannya antara gelap disebut malam, atau terang disebut siang.

Kalau manusia... mereka selalu punya cerita tentang dua pilihan juga gak sih?

"Lo gak pulang?" gue terperanjat memandang seseorang yang sekarang duduk sambil membereskan tasnya.

"Bentar lagi," jawab gue tersenyum.

Itu Kinan, salah satu teman gue sejak kuliah dulu. Dia juga satu team divisi sama gue.

"Lo lembur ya?" tanyanya lagi. Kali ini cewek itu sudah siap untuk pulang, sesekali pandangannya menatap ke pekerjaan gue yang numpuk, namun tertata rapi. Well, karena selama dua tahun kerja dengannya, perbedaan meja kita sangat kentara.

"Enggak sih, sebentar lagi beres kok," jawab gue meyakini.

"Bawa mobil kan?"

"Iya,"

"Gue duluan gak apa-apa?"

Kali ini gue mengangguk menyetujui, toh memang kerjaan Kinan sudah selesai sebelum waktu pulang.

Setelah Kinan pulang, gue membawa ponsel gue yang berbunyi –menandakan adanya notif masuk dari grup.

Line Group

Pet Society Club(6)

Grisha

Jangan lupa guys besok Raina jadi ibu!

Selma

Janjian atau langsung rs nih?

Kinan

Langsung aja gue dianterin:DDDDD

Aureen

Di anter siapa lu?!

Kinan

Hehe, yang baruuuu, temennya Mas Arkan:DDDD

Sania

Yang mana sih... yang tinggi itu?

Gue menatap grup yang sekarang ngobrolin yang katanya Kinan punya gebetan baru temennya Mas Arkan. Mas Arkan itu pacarnya Grisha, dan sejauh ini kita kenal sama Arkan semenjak lulus kuliah dan udah pada kerja kayak gini.

"Mba, gak pulang Mba?"

Sapaan itu membuat gue tersadar dan menyimpan ponsel kembali. "Eh iya Pak, ini mau,"

Pak Amir, securitynya Kantor Stuma itu tersenyum mengangguk, seolah sudah biasa dengan apa yang ia lihat. Iya. Maksudnya beliau sudah terbiasa melihat gue yang pulang paling akhir di kantor. Padahal kalau dipikir-pikir Ketua Team-nya aja selalu pulang paling cepet.

Gue membereskan berkas-berkas dan proposal yang selama satu minggu ini membuat otak gue bekerja lebih keras dari biasanya. Kalau orang bertanya kenapa begitu, maka jawabannya karena sebentar lagi bulan-bulan libur, artinya akan ada projek film dari Stuma yang akan digarap secepatnya.

Team Creator Stuma, adalah team atau divisi yang sering disebut-sebut sebagai otaknya Stuma. Stuma itu apasih? Perusahaan besar?

ReenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang