Bagian L

2.6K 226 321
                                    

Gara.

Kalau orang tanya apa rumus gue untuk bisa menaklukkan calon mertua, yaitu adalah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kalau orang tanya apa rumus gue untuk bisa menaklukkan calon mertua, yaitu adalah... jujur.

Gue jujur dengan segala hal dan kejadian yang selama ini gue dan Aureen jalani setahun ini. Kecuali... bagian gue yang udah sering mencium bibir Aureen yang manis itu. Soalnya ntar belom juga belom di restuin bisa-bisa gue mati duluan.

Hadeuh.

Gue jujur kalau gue ini perokok, karena Ayah Aureen bilang dulu Raka gak ngerokok. Tahu apa yang ia katakan saat melihat gue ngerokok?

"Kamu beneran ngerokok? Jeje gak apa-apa kamu ngerokok?"

Lalu,

Gue jujur tentang gue yang pernah membentak Aureen.

Gue jujur tentang gue yang pernah ninggalin dia tanpa kabar.

Gue jujur tentang gue yang pernah nyakitin dia.

Gue jujur tentang gimana perjuangan gue untuk bisa dekat dengan Aureen.

Dan gue jujur... untuk semua perasaan yang gue rasakan untuk Aureen kepada Ibu ataupun Ayah Aureen.

Mereka selalu bertanya.

Dan gue selalu menjawab.

Kalau kata Arkan saat gue sempat memberi kabar kalau gue di tolak Ayah Aureen tapi sehari kemudian gue sudah di terima oleh beliau, dia hanya bilang, "Lo nyantet ya jangan-jangan?"

Goblok. Adalah jawaban gue ke Arkan.

Karena rasanya kayak... mimpi.

Gue hanya mencoba menjadi Gara yang apa adanya. Yang memang begini adanya. Yang memang banyak banget kurangnya karena gue tidak seperti Raka dulu.

Ibu Aureen yang tadinya pendiam, lama kelamaan jadi buka suara untuk pengakuan kalau dia juga takut sekali Aureen trauma karena di tinggal Raka dan jatuhnya dia gak ingin lagi mengenali lelaki.

Ayah Aureen yang tadinya jutek, sarkas, tegas, dan galak, lama kelamaan jadi selalu tanyain Aureen gimana waktu dekat dengan gue. Aureen kenapa bisa balik lagi ke gue padahal gue udah berulang kali nyakitin dia. Dan Aureen... Aureen lagi yang selalu gue dan kedua orang tua Aureen bicarakan selama perjalanan ke kantor, di kantor, sampai kita pulang.

Karena hanya Aureen Zea Savana yang ternyata membuat kita merasa hidup.

Hanya dia seorang.

"I hope you find the people who can see the pain behind your smile, the ones who know what lays behind your silence, and the ones who will see the love through your anger. The ones who will understand you, and forgive you when you've been a pale representation of yourself. The ones who stay when you expect them to leave." –Theautismcafe.

ReenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang